36

524 70 6
                                    

Dengan penuh kehati hatian jisoo memapah sungchan untuk masuk kedalam apartemen yang mereka huni.

Tepat hari ini sungchan keluar dari rumah sakit. Meski belum sepenuhnya pulih, sungchan sudah dikatakan sehat.

Ditemani dari kedua belah pihak keluarga, jisoo dan sungchan masuk kedalam apartemen.

" langsung kekamar aja ji .. kasian kalau disini .. nanti harus bolak balik kekamar .." kata nyonya jung, jisoo mengangguk patuh. Sementara sungchan hanya diam dengan tangan yang bertengger dibahu jisoo.

Perlahan jisoo mulai membantu sungchan untuk melangkah menuju kamar.

Cidera dikakinya membuat sungchan harus dibantu untuk sekedar melangkah.

Tak lama keduanya sampai, jisoo kembali membantu sungchan untuk duduk diatas tempat tidur.

Dengan posisi terduduk, tak sengaja sungchan melihat koper yang tidak berada ditempatnya.

Sungchan memincingkan mata. Kemudian ia menatap jisoo.

" kenapa kopernya ditaro disitu ..?"

seketika jisoo menoleh kearah koper tersebut.

Kemudian ia kembali mengalihkan perhatiannya kepada sungchan. Tiba tiba jisoo tersenyum tipis dan penuh arti.

" oh itu .. aku udah kemasin semua baju dan barang barang .. buat jaga jaga .. aku takut kamu gak nyaman tinggal satu atap sama aku .." kata jisoo,berkata yang sebenarnya. Ia tak ingin kembali dicap sebagai pembohong oleh sungchan.

Sungchan terdiam, kemudian matanya dialihkan kearah meja rias jisoo, dan benar semua alat make up milik jisoo sudah tak ada ditempatnya.

Sungchan menghela nafas, kemudian ia kembali menatap jisoo.

Baru saja sungchan membuka mulutnya untuk berbicara, jisoo lebih dulu mendahuluinya.

" kamu istirahat aja .. aku mau bantu mama .." kata jisoo, kemudian beranjak dan melangkah keluar kamar.

Sungchan mencoba mencegah perginya jisoo, tangannya terulur. Namun sayang bibirnya terasa kelu untuk sekedar memanggil jisoo.





Ceklek ..

Jisoo menutup rapat pintu kamar dan membiarkan sungchan untuk beristirahat.

Diruang tamu ia melihat kedua orangtuanya dan juga orangtua sungchan.

Wajah mereka terlihat begitu serius. Perlahan jisoo melangkah guna menghampiri.

Jisoo duduk disoffa dihadapan ayah ibu dan juga mertuanya.

Tak berbicara, jisoo hanya menundukan wajah.

" sebenarnya apa yang terjadi .. kenapa kalian selalu memberi kami kejutan .. belum lama perihal pernikahan kalian yang mendadak .. sekarang perceraian kalian .. apa jangan jangan berita itu benar adanya .. kalian hanya menjalankan pernikahan kontrak ..?" kata nyonya jung, seketika jisoo mendongkak. Dilihatnya ayah ibu dan mertuanya yang tengah menatap jisoo intens

" jawab jisoo .. jangan hanya diam .. diam itu ga akan nyelesain masalah .." nyonya kim turut bicara, gemas karena jisoo selalu bukam jika ditanya perihal masalah yang tengah terjadi

" gak ada pernikahan kontrak diantara aku dan sungchan .." sahut jisoo mulai membuka suara.

" lantas .." nyonya jung kembali bersuara, sementara para ayah memilih diam dan menyimak percakapan yang terjadi. Keduanya memilih berjaga jaga jika nanti emosi mulai muncul.

Jisoo menghela nafas kasar, tubuh tegaknya kini direbahkan .. ia memijit kedua pelipisnya. Padahal jisoo tidak merasakan sakit kepala.

" panjang ceritanya .." kata jisoo, dengan nada frustasinya.

" kalau begitu ceritakan .. mungkin kami bisa bantu .."

Jisoo kembali menghela nafasnya, kemudian ia menatap keempat orang yang paling ia hormati.

Jisoo memejamkan mata, dengan tekad kuat jisoo mulai bercerita.

Jisoo pikir, mungkin orangtuanya benar, siapa tahu mereka bisa membantu.

Jisoo menceritakan semua dari awal, hingga sebuah helaan nafas terdengar dari mulut ayah sungchan.

Helaan nafas itu membuat jisoo takut,  helaan nafas itu jelas terdengar sebagai helaan nafas jengah.

Jisoo mencoba membuang rasa takut, hingga akhirnya ia berhasil menceritakan semua yang sudah terjadi.

" apa alasan mereka gak setuju sama usulan kamu ..?"

" aku gak tahu ma .. dari awal aku gak pernah setuju .. tapi mereka bilang semua akan baik baik aja .. mereka cuma ingin tahu gimana persaan sungchan yang sebenarnya .. cuma itu .." sahut jisoo memberi jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan nyonya kim

" sepenting itu kah perasaan sungchan .. sampai mereka jadiin lelucon .. lalu kamu sendiri .. apa semuanya juga cuma sandiwara .." nyonya jung berkata dengan ketus

Reflek jisoo menggeleng, mengelak semua ucapan mertuanya.

" semua yang aku lakuin tulus ma .. ga ada unsur sandiwara .." sahut jisoo.

" lalu kenapa sungchan memilih untuk berpisah ..?"

" sungchan salah paham. .."

" apa kamu gak berniat buat jelasin semua sama sungchan ..?" Kali ini tuan jung yang bertanya, jisoo mendongkak menatap tuan jung namun kemudian jisoo menundukan kepala.

Jisoo merasa saat ini ia tengah berada dalam ruang persidangan. Dimana dia berperan sebagai terdakwanya.

" kenapa kamu diam jisoo .." tuan kim akhirnya berucap.

" aku berniat buat jelasin semuanya .. tapi sungchan udah ngambil keputusan yang terbaik buat kita .." sahut jisoo.

" yakin ini akan jadi yang terbaik buat kalian ..?" Tanya tuan jung, yang sepertinya sudah sangat jengah. Entah untuk siapa kejengahan yang ia tunjukan.

Tak mengangguk ataupun menggeleng, jisoo hanya diam dengan kepala tertunduk.

Tak lama helaan nafas kembali terdengar, kali ini entah berasal dari siapa. Jisoo merasa enggan untuk mengetahui.

" akan lebih baik jika kalian berpikir lagi, jangan terburu buru dalam mengambil keputusan .. sungchan sedang emosi maka dari itu ia berucap berdasarkan emosi dan kamu harus bisa mengimbangi. Kamu harus bisa meredam emosi sungchan .. jelaskan semuanya yang sebenarnya .. jangan mengangguk setuju begitu saja .. jangan sampai keputusan kalian berakibat patal dimasa depan .." panjang lebar tuan jung berucap. Jisoo mengangguk pelan.

Meski mengangguk, jisoo tidak tahu apakah ia bisa menuruti semua kalimat yang mertuanya ucapkan.

" kalau begitu kami pulang .. kalau ada apa apa hubungi kami .." kata nyonya jung.

Jisoo kembali mengangguk.

Setelah itu, ayah ibu dan kedua mertuanya melangkah keluar dari apartemen jisoo dan sungchan.

Jisoo tak mengantar, ia memilih duduk dan merenungi semua kalimat dan ucapan yang baru saja ia denger dari ayah ibu dan mertuanya.










..

Sementara itu didalam kamar sungchan mendengar semua percakapan yang terjadi.

Didalam kamar yang tertutup sungchan menghela nafas dan mulai larut dalam pikirannya ...



















..

Bersambung ...








Biar cepet ending double up



See you

world of marriage " WOM "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang