69

327 55 1
                                    

Melangkah dengan tawa. Bersama dengan jihoon dan yujin, sungchan baru saja turun dari panggung musik yang mereka pandu.

Ketiganya akan menuju ruang tunggu.

Asik dengan dunia mereka, tak sengaja mata sungchan menangkap sosok wanita yang sangat ia kenali.

Takut salah lihat, sungchan memperjelas pandangannya dengan cara menyipitkan matanya. Dan ternyata ia tidak salah lihat.

" kenapa lu ..?" Tanya jihoon, meresa aneh dengan tingkah sungchan. Yujin yang mendengar kalimat jihoon ikut memperhatikan sungchan. Sama seperti jihoon, yujin menatap sungchan penuh tanya.

" kenapa istri gue ada di sini .." kata sungchan. Matanya menatap lurus ke arah depan.

Yujin dan jihoon menautkan kedua alisnya. Penasaran, kemudian keduanya mengikuti arah pandang sungchan.

Dan sama seperti sungchan, mereka melihat jisoo.

Jihoon ikut terkejut, pasalnya yang hari ini mendapat undangan untuk tampil di acara musik yang ia pandu adalah lisa.
Lain jihoon lain yujin, jihoon menatap keberadaan jisoo dengan wajah terkejut, sedangkan yujin menatap jisoo dengan tatapan kagum.

" cantik banget .. " kata yujin dengan nada kekaguman.

Sungchan yang mendengar mengalihkan perhatiannya ke arah yujin.

" iya lah .. visual YG .. sama kaya gue .." celetuk jihoon.

Dengan kompak sungchan dan yujin menatap jihoon dengan tatapan sinis keduanya.

" ada yang ngomong tapi gak ada orang .." kata sungchan dan yujin dalam waktu yang bersamaan. Kemudian keduanya melangkahkan kaki meninggalkan jihoon.

Jihoon menggeram kesal, sembari menghentakkan kaki ia melangkah maju menyusul kedua rekannya.







" ji .." panggil sungchan. Yang di panggil menoleh dan kemudian memberi sungchan senyuman manis.

" ngapain di sini ..?"

" nganter lisa .. bosen di rumah terus .." sahut jisoo.

" kenapa gak bilang kalau mau kesini .." kata sungchan.

" takut ganggu kerjaan kamu .." sahut jisoo.

" gitu ya kalau lagi berduaan .. dunia serasa milik berdua, gue sama yujin mah ngontrak .." sindiran halus sungchan dan jisoo dapatkan dari seorang pria bernama jihoon.

Otomatis keduanya menoleh ke arah jihoon, sedangkan yujin tengah menggeleng gelengkan kepalanya karena celetukan yang jihoon keluarkan.

" sirik tanda tak mampu .." sahut sungchan.

Jihoon mendengus, mengabaikan sungchan, jihoon mengalihkan perhatiannya kepada jisoo. Ia tersenyum manis jisoo.

" kak ji apa kabar .. lama gak ketemu, makin cantik aja .." goda jihoon. Reflek sungchan memberi jihoon tatapan tajam.

Jihoon yang tidak perduli terus menatap jisoo dengan tatapan kagumnya.

" permisi pak .. saya suaminya .." kata sungchan sembari menepuk nepuk bahu jihoon dengan pelan.

Akhirnya fokus jihoon teralihkan oleh sungchan. Ia pun menatap sungchan dengan tatapan jengah.

Apa yang tengah di lakukan sungchan dan jihoon terlihat lucu di mata jisoo dan juga yujin.

" terus kenapa kalau anda suaminya .."

" ya gak kenapa napa sih .." sahut sungchan seperti orang bodoh.

Jisoo dan yujin tertawa.

" kalian berdua itu aneh .. ayo yujin kita ke kantin aja .. kamu lagi istirahat kan .." kata jisoo, yujin mengangguk. Kemudian keduanya melangkah meninggalkan kedua pria yang saat ini tengah menatap tak percaya karena di tinggal oleh jisoo dan yujin















....

" lagi duduk sambil ngemil .."

Jisoo berbicara sendiri.

Sungchan yang duduk di samping jisoo menoleh, dan kebetulan jisoo pun tengah menatapnya. Sungchan mengerutkan dahinya, tak mengerti dengan kalimat yang baru saja jisoo ucapkan.

Paham akan tatapan sungchan, jisoo tersenyum hingga kelopak matanya sedikit tertutup.

Kemudian jisoo menunjukkan layar ponselnya. Ia memberitahu sungchan jika ia tengah membuka ruang chat bubble.

Melihat apa yang jisoo tunjukkan, sungchan terkekeh dan menggeleng gelengkan kepalanya.

" kamu gak balas chat aku ..?"

" enggak ah .. buat apa .. kamu nya aja ada di sebelah aku .." sahut jisoo. Lagi lagi sungchan terkekeh.

Tak ada lagi percakapan, kemudian pandangan sungchan kini tertuju ke arah jendela. Kacanya terlihat basah oleh air hujan.

Tak sengaja sungchan melihat tirai yang bergoyang karena terpaan angin. Sungchan pun merasakan dinginnya semilir angin yang lewat.

Bergegas ia bangun dan melangkah meninggalkan jisoo.

Jisoo memperhatikan sungchan yang pergi meninggalkannya, kemudian ia mengedikan bahunya.

Tak lama sungchan kembali datang, sesuatu kini ada dalam genggamannya.

Jisoo tak melihat, ia fokus dengan ponselnya.

Sungchan kembali duduk di samping jisoo. Kemudian ia melebarkan benda yang tadi ia bawa.

Sungchan menghadap jisoo, detik berikutnya ia menyelimuti tubuh jisoo dengan selimut yang tadi ia bawa.

Semilir angin membuat tubuhnya terasa dingin, sungchan yakin jika jisoo pun pasti merasa kedinginan. Maka dari itu ia pergi menuju kamar dan mengambil selimut untuk jisoo.

Terkejut, jisoo terdiam. Perlahan tangannya bergerak menyentuh ujung selimut yang baru saja sungchan berikan.

Tak lama kepala jisoo bergerak, menoleh dan kini menatap sungchan. Jisoo tersenyum manis ke arah sungchan.

Perlakuan kecil yang sungchan berikan mampu membuat hati jisoo tersentuh.

" hobby banget sih kamu tuh bikin aku baper .." celetuk jisoo, sungchan tertawa.

" ya gak masalah kali , kan sama istri sendiri .. kalau sama orang lain baru tuh gak boleh .."

" terserah kamu deh .. tapi jangan sering sering ya .. gak baik buat kesehatan jantung soalnya .. aku masih mau lihat anak aku lahir kedunia .." kata jisoo, sungchan menggeleng gelengkan kepala gemas dengan sikap jisoo saat ini.

Tatapan sungchan kemudian tertuju ke arah perut jisoo yang sudah mulai membuncit.
Dalam diam sungchan tersenyum, ia benar benar tak sabar mendengar buah hatinya memanggil dirinya ayah.












...

Bersambung ...

Ga jelas .. dan aga maksa ..

Kalian mulai bosen ya ..

See you

world of marriage " WOM "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang