5

944 127 6
                                    

Mata jisoo mengerjap, cahaya yang masuk lewat celah jendela mengganggu tidurnya.
Perlahan matanya mulai terbuka, namun ia masih belum sadar dengan satu hal yang terjadi.

Jisoo menguap pelan, rasa kantuk yang masih ada membuat dirinya kembali memejamkan mata dengan posisi semula.

Tapi, tak lama jisoo membuka matanya ketika ia akhirnya sadar akan satu hal.
Jisoo diam, matanya melirik kearah sesuatu yang semalaman ia jadikan bantal. Jisoo mengerutkan dahinya, kemudian ia melirik kearah bahunya, kenapa ? Karena ia merasa ada sesuatu yang melingkar dibahunya. Ketika objek yang ingin ia ketahui berhasil terlihat jisoo membulatkan matanya. Ternyata tangan seseorang melingkar dibahunya.

Perlahan jisoo mendongkakkan wajahnya.
Akhirnya mulut jisoo menganga dengan sempurna ketika akhirnya ia sadar jika semalam ia tidur dalam dekapan sungchan.

Sungchan sendiri masih nyenyak dalam tidurnya. Ia sama sekali tak terusik dengan cahaya yang menerpa wajah lugunya.

Jisoo terdiam sejenak saat ia tak sengaja menatap wajah lugu sungchan yang terlelap. entah mengapa ia merasa nyaman berada dalam dekapan sungchan.

bibir jisoo tertarik, ia tersenyum tipis.

Tapi hanya sesaat, karena detik berikutnya jisoo sudah sadar dan kembali kedalam dunianya. Berkali kali jisoo menggelengkan kepala. Dan setelah itu teriakkan jisoo terdengar.

" sungchan ..."

Sungchan yang tengah terlelap tidur akhirnya terkesiap hingga ia bangun dan berdiri, sungchan tak sadar telah melepaskan dekapan jisoo begitu saja hingga pada akhirnya kepala jisoo terbentur kepala soffa.

" awww .." suara jisoo, ia pun memegang kepalanya yang terasa nyeri.

Jisoo menggeram kesal, ia memberi sungchan tatapan membunuh.

Sungchan sendiri masih celingak celinguk kesana kemari mencari suara rintihan kesakitan yang ia dengar. Hingga akhirnya ia sadar jika itu suara jisoo, dan kini sungchan tengah menelan ludahnya gugup karena jisoo tengah memberinya tatapan tajam.

" maaf kak .. aku ga sengaja .. sumpah .. beneran kaga sengaja .." kata sungchan, mencoba meredakan amarah jisoo.

" baru satu hari udah kdrt .. besok apa kabar .." rengek jisoo, sungchan panik. Ia pun duduk disamping jisoo dan kembali memcoba menenangkan jisoo.

" ya kan aku udah bilang ga sengaja .. mana sini coba aku liat .." kata sungchan menyingkirkan tangan jisoo yang berada diatas kepalanya.

" ga benjol kok .." kata sungchan ketika memeriksa kondisi kepala jisoo yang sempat terbentur kepala soffa.

" kepala kakak masih aman .. ga ada luka sedikit pun .." kata sungchan lagi. Sementara jisoo hanya diam, perlakuan sungchan membuat jarak dirinya dan sungchan semakin dekat, hingga jisoo bisa melihat wajah sungchan dari jarak yang begitu dekat.

" kak .." panggil sungchan, jisoo masih diam.

" kak .. " panggil sungchan lagi kini wajahnya sudah berada didepan wajah jisoo. Sungchan menatap jisoo yang sedari tadi hanya diam menatapnya.

" kak .." panggilan ketiga, kali ini disertai kibasan telapak tangan sungchan. Jisoo masih diam, kibasan telapak tangan sungchan masih membuatnya tak sadar.

Sungchan mengerutkan dahinya, ia bingung ada apa dengan wanita yang berstatus sebagai istrinya itu. Akhirnya satu ide terlintas, sungchan tersenyum nakal.

Sungchan kembali mendekatkan wajahnya kedepan wajah jisoo, sungchan tersenyum ketika jarak wajah keduanya sudah sangat dekat. Hingga akhirnya sungchan meniup wajah jisoo dan hal itu berhasil membuat jisoo terperanjat dan akhirnya sadar.

" sungchan ..." teriak jisoo, sungchan tertawa terbahak. Jisoo yang jengah akhirnya meraih bantal soffa dan memukul mukulkan bantal tersebut ketubuh sungchan.
Pukulan jisoo terlalu pelan, itu hanya membuat sungchan merasa geli, dan pada akhirnya sungchan kembali tertawa.

Memukul sungchan dengan bantal membuat jisoo lelah, ia pun menghela nafas kasar. Jisoo kembali menatap sungchan, lagi lagi dengan tatapan tajamnya. Sungchan sendiri tengah berusaha menahan tawanya.

Dengan menghentakan kaki kelantai, akhirnya jisoo bangkit dan melangkah masuk kedalam kamar meninggalkan sungchan.

Brakkkk ..

Suara bantingan pintu kamar, sungchan kembali tertawa. Kemudian ia menatap pintu kamar dengan senyum penuh arti.

" pasti kak jisoo salting .. seru juga ada yang bisa digangguin tiap pagi .." kata sungchan.










Sementara itu setelah masuk dan kemudian menutup pintu kamar dengan kasar ternyata jisoo tidak beranjak dari balik pintu, jisoo justru berdiri dibalik pintu dengan tangan yang berada didada sebelah kirinya.

Jisoo merasa jantungnya pagi ia berdegub dengan begitu kencang. Ia sendiri tak tahu kenapa.

Jisoo menghela nafas, ia berusaha menenangkan dirinya. ..












...

Bersambung ...





See you

world of marriage " WOM "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang