25 [Terpecahkan]

1.1K 122 26
                                    

Double Up Yuhu... 😍😍😍

Mana nih yang belum muncul dari kemaren? Masa readers ku yang sedikit ini malah berkurang, kan lucu haha 😂

Tapi gapapa ding, buat kesibukan aku dirumah. Gomawo buat yang masih bertahan 😍😍😍😍 Saranghae Borahae 💜💜💜








Sudah lima hari ini Jungkook tidak berangkat ke sekolah. Setelah insiden makan malam bersama keluarga Park, Jungkook kembali sakit. Tubuhnya yang belum fit ditambah mentalnya yang naik turun membuat segala penyakit dengan mudah menghinggap.

Mendengar kabar Jungkook sakit, Jimin merasa bersalah. Hingga saat ini dia belum berani menjenguknya. Jimin khawatir Jungkook masih marah padanya. Apalagi Jimin telah mempermalukan ibunya di depan keluarganya. Jimin semakin ciut nyali untuk berhadapan dengan keluarga Jungkook.

Perbincangannya dengan Namjoon juga masih membekas. Namjoon sempat menemuinya di sebuah cafe, saat ia tak sengaja melihat Jimin bersama Yoongi.

Flashback On

Namjoon tak sengaja bertemu dengan Jimin di sebuah cafe saat ia selesai meeting. Ia menghampirinya yang tengah berbincang dengan Yoongi. Namjoon segera mengutarakan maksudnya, ia mengatakan pada Jimin bahwa apapun yang ada diotak anak lima belas tahun itu tak benar. Irene yang disangka mereka bukan seperti itu. Namjoon memohon agar tak membuat masalah dikeluarganya.

Tetapi api amarah berkobar di dada Yoongi saat mengingat betapa sadisnya Irene mengurung Jungkook sendirian hingga Jungkook hampir mati kekurangan oksigen. Yoongi lantas mengeluarkan segala unek-uneknya yang telah ia dengar dari cerita bibi Ahn dan juga kesaksiannya saat Irene membawa pulang Jungkook secara paksa.

"Maaf jika saya ikut campur. Tapi nyonya Kim tak seharusnya mengurung Jungkook di gudang hingga Jungkook pingsan karena kehabisan oksigen. Nyonya Kim juga membawa paksa Jungkook dari rumah sakit padahal dia masih membutuhkan perawatan intensif. Jadi, saya mohon, perhatikan istri anda agar tidak menjadi brutal seperti ini." Ucap Yoongi seraya berjalan meninggalkan Namjoon yang masih terkesiap. Namjoon tak ingin mempercayainya, tetapi ucapan Yoongi membuat hatinya goyah. Apa benar yang diucapkan Yoongi? Irene memang pernah membenci Jungkook, tetapi itu dulu saat ia masih memiliki trauma dan depresi. Irene yang sekarang telah berubah, dia telah diobati oleh ahli kejiwaan dari luar negeri. Sikapnya sehari-hari pun terlihat menyayangi Jungkook. Namjoon tak pernah mendapati Irene menyakiti Jungkook lagi.

Flashback End

Perasaan Jimin tak tenang. Dia belum bisa fokus jika dia belum meminta maaf pada Jungkook. Ingin rasanya dia kerumah Jungkook, menjenguk dan meminta maaf padanya, namun ia masih sedikit malu. Jungkook bahkan membentaknya di acara malam malam itu.

"Apa aku meminta maaf lewat pesan saja ya?" Monolognya sendiri. Jimin mulai merogoh saku celana, meraih benda pipih itu dan mulai mencari nomor Jungkook. Dia merangkai kata-kata sebagai bahan pesannya yang nantinya akan dibaca oleh Jungkook. Membacanya lagi dan lagi hingga ia menemukan kalimat yang pas dan cocok.

Tanpa disadari, guru yang tengah menerangkan didepan kelas melihat gelagat Jimin yang hanya fokus pada ponselnya.

"Park Jimin-ssi! Kemarikan ponselmu dan fokuslah pada pelajaran!"

Jimin tersentak. Dia baru menyadari ternyata sedari tadi ibu gurunya memperhatikan dirinya.

Dengan rasa menyesal Jimin melangkah maju dan memberikan ponselnya kepada sang guru. Ia tidak sadar jika pesan yang sudah ia ketik susah payah belum ia kirim.

Gwenchana, Hyungnim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang