Jungkook tengah bermain bersama sepupunya, Yugyeom. Usia mereka sama besar, tiga tahun, sehingga mereka bisa saling membaur. Yugyeom mengambil mainannya yang terkumpul di sebuah kotak besar. Manik Jungkook lantas berbinar dan mulutnya menganga melihat ada satu mainan kesukaannya.
"Ailon men..." Ucapnya girang. Tangannya segera menangkap sebuah mini robot berbentuk iron man didalam tumpukan mainan Yugyeom.
Yugyeom terkejut, itu mainan favoritnya juga. Dia tidak rela Jungkook mengambilnya.
"Itu mainanku! Kau ambil yang lain saja." Yugyeom segera menarik iron man dari tangan Jungkook. Jungkook terkejut, dia sangat suka dengan iron man tapi Yugyeom mengambilnya secara paksa dari tangannya.
"Tapi aku yang menemukannya dahulu." Jungkook mengambil kembali mainannya yang direbut Yugyeom. Yugyeom menjadi kesal.
"Tidak bisa! Ini punyaku. Kau pilih yang lain saja semaumu!" Yugyeom lagi-lagi merebutnya dari Jungkook. Mereka menjadi saling berebut mainan dan saling dorong.
Tidak ada yang mau kalah. Jungkook tidak mau mainan iron mannya diambil Yugyeom. Dialah yang menemukannya dahulu dan dia sangat menyukai iron man. Di kamarnya yang dulu banyak sekali figura dan robot iron man. Tapi semuanya sudah hangus karena kebakaran.
Yugyeom tak mau kalah. Dia merasa iron man itu miliknya dan hanya dia yang boleh memainkannya. Yugyeom juga menyukai robot merah kuning itu. Dia sering bermain dengannya sendiri hingga puas.
Pergelutan merebutkan iron man terus berlanjut. Baby sitter penjaga Yugyeom sedang tak ada disini. Bibi dan Seokjin pun sedang tak menemani mereka.
Tangan keduanya saling menarik badan robot. Hingga akhirnya kepala robot itu putus, sementara Yugyeom terjengkal lantaran ia memegang erat bagian kepala ironman. Kepala Yugyeom membentur lantai cukup keras dan menimbulkan suara terjedot.
"Ibuuuu... Hiks..." Yugyeom menangis memanggil ibunya. Jungkook sungguh terkejut dengan terjatuhnya Yugyeom. Dia pun hendak menolong Yugyeom, namun sang bibi lebih dahulu mendekatinya dan memeluk anaknya.
"Jungkook, kau apakan anakku?!" Tanya bibi Seo dengan geram. Tangannya mengelus kepala anaknya yang sudah membengkak.
"K-kook t-tidak..." Belum sempat Jungkook meloloskan seluruh ucapannya yang tertahan, bibi Seo sudah menepis pengakuannya dengan menanyakannya langsung pada sang anak.
"Yugyeom-ie, jangan menangis, nak. Jungkook menakalimu apa?" Tanya bibi Seo pada Yugyeom yang masih menangis seraya mengelus kepalanya.
"Ailonmen... Hiks..." Yugyeom menunjuk badan ironman ditangan Jungkook, sedangkan kepalanya terlempar disamping tubuh Jungkook.
Bibi Seo melihatnya, "Jungkook merusaknya?!" Tanya sang bibi sedikit meninggikan suara.
Jungkook pun mulai menangis. Ia tak pernah digertak seperti itu. Ia merasa takut dengan suara keras bibinya.
Tak lama Seokjin datang dengan wajah cemas bersama baby sitter dibelakangnya. Ia segera menghampiri Jungkook dan menenangkannya agar tak menangis lagi.
Seokjin melihat mainan Yugyeom sudah terputus dan ada ditangan Jungkook. Ia terkesiap sejenak, "Ada apa sebenarnya, bi?" Tanyanya pada sang bibi yang menahan amarah.
"Adikmu merusak mainan Yugyeom." Ucap sang bibi. Seokjin terkejut, adiknya tidak pernah merusak barang-barang sebelumnya. Dan dia tidak mungkin merusak barang orang lain.
"Jungkook, apakah benar?" Seokjin bertanya lembut. Jungkook hanya menangis tersedu-sedu.
"Jungkook harus meminta maaf pada Yugyeom. Kajja minta maaf padanya." Seokjin menjulurkan tangan mungil adiknya kepada Yugyeom. Yugyeom lantas meraih tangan Jungkook dan bersalaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gwenchana, Hyungnim
FanfictionJeon Seokjin dan Jeon Jungkook harus berpisah dengan kedua orang tuanya dalam insiden kebakaran rumah. Kejadian tragis yang menimpa keluarganya membuat dirinya harus hidup dalam sebuah panti asuhan. Alih-alih ingin selalu bersama dengan Jungkook, Se...