24 [Perlahan Terkuak]

1K 117 34
                                    

Happy Reading 😆😆😆

 


 





Seorang pria putih tinggi tergesa berjalan menuju sebuah pintu lift. Setelan kemeja putih dan jas hitam formal yang selalu ia kenakan menambah kesan wibawa. Namjoon datang kembali ke kantor untuk mencari tahu sesuatu.

Pintu lift terbuka, ia berjalan tegap menuju sebuah ruangan. Bukan ruangannya sendiri, melainkan ruangan bertuliskan HRD.

"Anyeonghasimnika, presdir Kim." Ucap seorang yang kini berdiri dengan hormat menyambut kedatangan Namjoon. Namjoon mengangguk dan langsung mengutarakan maksud kedatangannya yang sudah diketahui oleh HRD.

"Sudah kau siapkan?" Tanyanya seraya duduk di sofa dengan kaki ditekuk.

"Sudah, presdir. Ini berkasnya." HRD itu menyerahkan sebandel dokumen kepada Namjoon.

"Ah, katamu dia karyawan pindahan dari Gangwon?" Tanya Namjoon seraya membuka setiap kertas didalam stofmap.

"Ye, presdir. Dia adalah karyawan tetap di kantor cabang Gangwon yang terpilih menjadi karyawan terbaik dan dipindahkan di sini." Namjoon hanya mengangguk. Sebelumnya dia sudah menanyakannya pada HRD nya tentang Seokjin. Awalnya tak ada yang mencurigakan, namun saat ia mengetahui bahwa Seokjin pernah hidup di panti asuhan yang sama dengan Jungkook, Namjoon menjadi sedikit penasaran. Dia pun meminta biodata dari Seokjin kepada HRD nya.

Namjoon masih membaca curriculum vitae milik Seokjin. Kepalanya manggut-manggut karena terpana dengan data diri pria dua puluh lima tahun itu. Dia bersekolah dengan waktu yang singkat, berkuliah dengan beasiswa, memiliki banyak penghargaan di bidang sains dan matematika, dia juga berpengalaman di berbagai bidang pekerjaan.

Namjoon akui dia salut dengan sosok Jeon Seokjin. Mengapa karyawan seperti dia harus ditempatkan di divisi yang paling bawah? Sedikit ada decakan dari mulutnya. Sayang sekali, nilai Seokjin bahkan sangat tinggi jika dilihat dari transkipnya.

Sudah puas dengan prestasi yang dipamerkan oleh Jeon Seokjin, Namjoon beralih membaca biodata narasinya. Yang ia cari adalah latar belakang keluarga. Menurutnya latar belakang keluarga sangat penting untuk mencari tahu seperti apa kepribadian seseorang.

Namjoon membalik halaman selanjutnya, halaman yang berjudul biodata. Namjoon mencermati setiap data yang diketik disana. Ia menjadi tahu asal mula Seokjin tinggal di panti asuhan adalah karena orang tuanya meninggal dalam insiden kebakaran rumah mereka. Namjoon menurunkan pandangannya, dan ia segera tersentak, bola matanya mendadak melebar dan membesar. Ia membacanya lagi, memastikan apakah pandangannya tadi salah ataukah memang benar. Adik dari Jeon Seokjin adalah Jeon Jungkook.

~~~

Namjoon berlari tergesa menuju parkiran mobilnya. Dia membawa berkas yang didapat dari HRD dengan tangan yang mencengkeramnya kuat. Namjoon begitu terkejut kala nama asli anaknya tercetak jelas sebagai adik dari Jeon Seokjin. Seokjin bahkan menuliskan dengan sangat jelas bahwa adiknya diadopsi orang dan dia hanya tinggal sebatang kara hingga saat ini.

Keringat Namjoon mengucur sejagung-jagung. Tapakan kakinya sampai di sebuah mobil hitam yang terparkir di tempat yang amat strategis. Ia membuka pintu mobil cukup kencang lalu masuk dan membantingnya begitu keras.

Gwenchana, Hyungnim Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang