Warning! Mengandung kata-kata kasar 🙏🙏🙏
Happy Reading~~~😍😍😍
Seorang anak kecil duduk termenung di kursi meja belajarnya. Ia mengambil sebuah benda yang berdiri di wadah kaca dan satu lagi yang tergeletak diatas meja. Benda panjang itu ia torehkan ujungnya di permukaan kertas yang telah membuka diatas nakas hingga membekas hitam. Anak itu senang walau apa yang ia gambar tidak berbentuk sama sekali.
Datanglah seorang nenek yang tersenyum disetiap langkahnya. Berdiri disamping tubuh cucunya yang masih girang dengan hasil karyanya.
"Wah, cucu nenek sedang menggambar apa?" Tanyanya saat melihat kertas diatas nakas yang terus mendapat goyangan pensil oleh tangan mungil Jungkook.
"Bintang..." Jawab Jungkook mendongak. Ia perlihatkan hasil gambarnya kepada si nenek. Nenek itupun tersenyum senang.
"Oh bintang? Jungkook-ie suka sekali ya dengan bintang?" Tanyanya lagi antusias.
"Iya... Bintang kejola..." Jungkook kejingkrakan, seraya telunjuknya menunjuk tembok. Namun seketika wajahnya murung dan lesu. Nenek itu pun menjadi heran.
"Jungkook-ie kenapa, hm? Gambarnya bagus kok. Nenek suka." Nenek beruban itu menghibur cucunya yang berubah lesu.
Jungkook menggeleng. Bukan itu yang ia maksud.
"Jendela... Jendela...." Jungkook menunjuk sekali lagi tembok yang berdiri didepannya tepatnya disamping kasurnya. Sang nenek menangkap maksud yang ingin diutarakan Jungkook.
"Oh jendela? Kau ingin melihat bintang dari jendela?" Tanyanya yang diangguki oleh Jungkook dengan cepat.
"Sini, ikut nenek."
Sang nenek menggandeng tangan mungil Jungkook menuju sebuah pintu yang berdiri di ujung ruangan. Ia membukanya, seketika hawa dingin menyeruak masuk menyapa setiap inci kulit mereka. Namun angin malam itu tidak menyurutkan niat Jungkook untuk lebih berlari keluar karena atensinya tertuju pada lukisan langit yang dipenuhi tebaran bintang.
"Bintang kejola... Bintang kejola... Kook cuka bintang kejola..." Ucap Jungkook seraya menunjuk sebuah bintang besar disamping rembulan. Tubuhnya tak henti ia hentak-hentakkan riang karena baru pertama kali ia dapat menatap galaksi langsung dari luar rumah yang biasanya hanya memandang lewat kaca jendela. Wajah Jungkook yang tersenyum lebar membuat hati sang nenek bahagia.
Jungkook mulai bernyanyi menjadikan neneknya terkejut. Anak tiga tahun lebih ini sungguh istimewa. Dia pintar dan cerdas. Ia juga sudah mampu mengingat lirik lagu secara penuh dan bernyanyi dengan penghayatan yang baik. Tidak sia-sia dirinya menyuruh sang anak untuk mengadopsi seorang putra jika hasilnya seperti ini.
*****
Suasana pagi ini sama seperti biasanya. Gemericik air menggema dari dalam ruangan yang berjejer rapi. Selalu ada antrian yang mengular didepan pintu kamar mandi.
Kegelisahan mulai menjalar ke setiap anak kamar nomor lima. Sudah hampir setengah jam orang didalam kamar mandi belum juga selesai. Mereka risau jika saja mereka terlambat sekolah. Apalagi masih banyak yang mengantri bahkan belum ada separuhnya.
"Yak siapa yang ada didalam? Mohon cepatlah sedikit! Kau tidak mau menanggung hukumanku karena terlambat sekolah, bukan? Kajja keluarlah!" Yoongi ngotot ingin segera masuk membuat pengantri kamar mandi sebelah terusik bising.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gwenchana, Hyungnim
FanfictionJeon Seokjin dan Jeon Jungkook harus berpisah dengan kedua orang tuanya dalam insiden kebakaran rumah. Kejadian tragis yang menimpa keluarganya membuat dirinya harus hidup dalam sebuah panti asuhan. Alih-alih ingin selalu bersama dengan Jungkook, Se...