***
Langit biru cerah dengan sedikit hembusan angin yang membawa aroma musim semi. Matahari di atas sana walau tidak terhalang awan tetap terasa hangat tanpa ada panas menyengat. Benar-benar musim semi yang sangat pas untuk bersantai.
"Shizun! Shizun!"
Seorang gadis kecil berlarian dengan langkah kecilnya. Matanya yang bulat dan berair dengan wajah kemerahan tampak begitu manis dan menggemaskan. Menghampiri seorang kultivator yang tampak menyendiri di meja batu. Kultivator yang sebelumnya tengah membaca gulungan sekte menoleh, wajah dinginnya sedikit melembut saat melihat kehadiran gadis kecil itu. "Ying-er."
"Shizun! Kenapa semua Shixiong dan Shijie memperlakukan Yingying seperti anak kecil!" cermberut gadis kecil itu mengadu.
"Hm, bukankah karena Ying-er memang anak kecil? Lagipula, Ying-er adalah yang termuda jadi tentu mereka ingin menolong Ying-er." Ucap Shen Qingqiu acuh saat kembali menoleh membaca gulungan.
"Yingying tidak ingin di manja, Yingying juga ingin bisa melakukan semua yang bisa dilakukan oleh Shixiong dan Shijie!" guman Ning Yingying, bulu matanya yang seperti kipas terkulai lesu. "Shizun, Yingying juga ingin memiliki Shidi atau Shimei. Jika Yingying memang akan dirawat oleh Shixiong dan Shijie yang lain, Yingying setidaknya juga ingin merawat seorang junior."
Shen Qingqiu sedikit tertegun. Waktu untuk penerimaan murid baru di Sekte CangQiong semakin mendekat dan sebenarnya bukan hal yang sulit untuk mengabulkan keinginan murid kecilnya itu. Tapi, sejak awal Shen Qingqiu tidak berniat untuk menambah jumlah murid di puncak nya.
Terlalu merepotkan dan akan terlalu berisik jika terlalu ramai,...
"Hm, kita akan lihat nanti."
.
.
.
"Hei! Siapa namamu?" tanya Ning Yingying pada bocah lusuh di depannya.
Bocah itu menundukkan kepalanya, menjawab samar. "Luo Binghe. Nama ku Luo Binghe."
"Luo Binghe,...Uhmmm,..." gadis kecil itu berguman mengulangi nama bocah didepannya. "Kalau begitu Ah-Luo! Mulai sekarang kau menjadi Shidi-ku, panggil aku Ning-Shijie, okay!"
"Uhn, Ning-Shijie."
"Ayo ayo, aku akan membawa mu ketempat Shizun!" ujar Ning Yingying ceria sambil menarik Luo Binghe untuk mengikuti nya. Sama sekali tidak mempedulikan kalau tangan Luo Binghe kotor penuh dengan tanah. Luo Binghe mengikuti arah yang ditunjuk oleh Shijie barunya, tertegun sejenak saat mengetahui dia akan menjadi murid seseorang yang sedari awal kemunculan membuat Luo Binghe tidak berhenti mencuri lirik sedari awal.
Di lain sisi, Shen Qingqiu juga tertegun. Tertegun merasakan keberadaan darah nya sendiri di dalam tubuh remaja itu, tertegun karena secara tidak sengaja dia menarik anak iblis yang beberapa tahun lalu dia buang ke sungai Luo sebagai murid.
Ah, aku akan menjadi guru yang benar-benar brengsek setelah ini...
Takdir sialan, kenapa dari semua anak di sini aku harus mengambil setengah peranakan ini?!
.
.
.
Gadis remaja itu menoleh kiri kanan dengan hati-hati. Mencoba menyelinap pergi sesenyap mungkin agar tidak ketahuan. Memeluk selimut di pelukannya, Ning Yingying melintasi jalan menuju gudang tempat dimana Shidi nya, Luo Binghe, selalu bermalam.
Ning Yingying sudah lama tidak puas dengan bagaimana para Shixiong nya selalu menindas Luo Binghe. Dia sering mengadukan hal ini kepada Shizun nya, namun shizunnya selalu bertindak acuh. Dan bahkan membiarkan Luo Binghe tinggal di gudang dan bukannya di asrama para murid. Tapi tidak seperti Ning Yingying bisa menyalahkan tindakan Shixiong-shixiong nya, Ning Yingying percaya kalau Shizunnya pasti memiliki alasan tersendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] This Fate Who Protagonist Regret It (SLOW UPDATE)
FantasyScum Villain's Self Saving System --------- Kenapa? Kenapa 'Dia' memiliki Shizun yang memperhatikan sementara aku harus mendapatkan Shizun yang penuh dengan rasa iri dan tak tahu malu?! Padahal jelas kami orang sama?! - Luo Binghe (BingGe/OriBinghe)...