***
Bulan bersinar terang di langit malam, namun sayang cahaya nya tidak sampai menyentuh tanah. Terhalang oleh kanopi-kanopi dedaunan dari pepohonan yang tumbuh rimbun dan subur. Hutan itu gelap dan terasa pengap dan lembab. Tanah yang tak pernah terjamah oleh baik cahaya matahari maupun bulan terasa begitu lunak dan tak nyaman untuk di pijak. Lumut tumbuh subur menempel baik di tanah, bebatuan maupun batang pohon yang besar.
Selusin murid kultivasi dengan pakaian putih dengan sedikit ornament hijau -khas murid dari puncak QinJing, berjalan dengan hati-hati menyusuri hutan yang gelap. Setiap dari mereka memegang jimat api untuk menerangi jalan yang mereka lalui.
"Shixiong, apa benar ini jalan yang di tuju?", tanya seorang murid menahan rasa takutnya.
"Benar shixiong, rasanya kita telah salah mengambil jalan."
"Ya, ini sangat berbeda dengan apa yang Shizun katakan sebelumnya tentang jalannya."
Ming Fan mendengus tak sabar, "Diam lah! Benar ini jalannya! Kalian hanya harus mengikuti ku!"
Berkata begitu, tapi hati Ming Fan sendiri juga memiliki rasa ragu. Shizun nya, Shen Qingqiu, mengatakan kalau tempat yang harus mereka selidiki adalah suatu area di kedalaman hutan ini. shizun nya juga telah mengambarkan dengan jelas baik keadaan maupun jalan yang harus di tempuh untuk sampai disana, terlebih Shizun nya juga sudah memberikan peta agar lebih jelasnya.
Melihat kesekeliling, ini jelas bukan lah apa yang seharusnya menjadi jalan yang mereka lalui. Menggaruk kepalanya yang tak gatal, Ming Fan mengeluarkan gulungan peta yang di berikan Shen Qingqiu.
Di baris paling belakang, sosok kurus Luo Binghe sedikit terhuyung-huyung saat membawa barang bawaan semua murid yang seharusnya di bawa sendiri-sendiri. Mata hitamnya berkilat sedikit merah saat menahan rasa benci dan amarahnya. Iblis Mimpi yang menjadi gurunya berulang kali mengejek nasibnya di kepala nya saat ini, yang mana sama sekali tidak membantu. Jika saja tingkat kultivasi nya sudah lebih tinggi, maka dia pasti tidak akan segan menghajar Ming Fan dan yang lain.
Suara nafas tercekat terdengar, Luo Binghe memperhatikan ketika Ming Fan melihat peta dengan tangan gemetar. Otaknya dengan cepat menyimpulkan, Shixiong nya yang bodoh ini pasti salah mengambil jalan!
"Sial, kita harus kembali seg –"
Grrrrrooaaa--
Tanah bergetar di sertai suara tak manusiawi yang terdengar menyebabkan hutan yang sebelumnya sunyi menjadi begitu menyeramkan. Para murid panik dan Ming Fan dengan cepat menyuruh semua orang untuk mundur ke penghujung jalan. Awal mula di mana dia salah mengambil tikungan tadi.
Dengan panik mereka mencoba melarikan diri dari apapun itu yang tidak diketahui asalnya. Masing-masing segera menghampiri Luo Binghe, merebut barang-barang penting mereka dan segera lari.
Salah satu murid yang tidak beruntung terjatuh dan sesuatu itu langsung membelit kaki sang murid mencoba menariknya keras. Murid itu berteriak, dengan panik mengayunkan pedang di tangannya memutus apapun yang menahannya. Sesuatu yang hitam yang tampak masih tak menyerah, masih mencoba menangkapnya. Melihat itu, sang murid secara spontan mendorong Luo Binghe yang berada didekatnya.
Sama sekali tidak melihat kebelakang saat dia berlari menyelamatkan dirinya sendiri.
Mengutuk keras di dalam hati, tubuh kurus Luo Binghe menghantam tanah yang keras. Membuat dia meringkuk kesakitan saat matanya dengan hati-hati melihat bahwa dia telah di tarik ke sebuah gua bawah tanah tempat mereka sebelumnya berpijak tadi. Penglihatannya kabur menangkap samar-samar tubuh bersisik raksasa yang terasa begitu mistis dan agung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] This Fate Who Protagonist Regret It (SLOW UPDATE)
ФэнтезиScum Villain's Self Saving System --------- Kenapa? Kenapa 'Dia' memiliki Shizun yang memperhatikan sementara aku harus mendapatkan Shizun yang penuh dengan rasa iri dan tak tahu malu?! Padahal jelas kami orang sama?! - Luo Binghe (BingGe/OriBinghe)...