[12] Alpha-Beta-Omega

5.5K 626 146
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Semua orang di aula pertemuan benar-benar diam memilih dalam keheningan. Mata mereka terkadang masih menghampiri layar giok hitam yang tidak menampilkan apapun, dan kemudian beralih pada Luo Binghe yang tampak ingin membunuh seseorang di dekat layar itu.

Liu Qingge membantu Shang Qinghua menopang Yue Qingyuan, mendudukkan yang lebih tua di tempatnya. "Zhangmen Shixiong, Shen Qingqiu pasti akan kembali. Mungkin memang memakan lebih dari sebulan tapi dia pasti akan kembali."

Yue Qingyuan mengangguk lesu. Pikirannya masih bercabang dengan kenyataan yang didengarnya sebelumnya. Kenyataan bahwa Shen Qingqiu yang lain bukannya mendapat cinta Luo Binghe, melainkan mendapatkan kematian yang tragis benar-benar menguncang Yue Qingyuan. Walau dia sadar itu bukan Shen Qingqiu 'mereka' yang menderita, jauh dalam jiwanya Yue Qingyuan merasakan kalau yang mengalami hal itu adalah Shen Jiu-nya!

Ketika pikirannya membandingkan takdir dari dua Shen Qingqiu yang jauh berbeda ini. Satu dicintai dan satunya dibenci. Yue Qingyuan benar-benar merasa sangat lemah hingga ke dasar hatinya.

Tapi begitu dia melihat Shen Qingqiu yang lain menjadi Dewa setelah kematiannya, dengan Liu Qingge menemaninya dari berbuat ceroboh. Yue Qingyuan benar-benar menghela nafas lega. Tapi ketika dia memikirkan Shen Qingqiu yang lain menjadi Dewa di dunia Luo Binghe yang membunuhnya. Yue Qingyuan kembali merasa gelisah.

Luo Binghe yang mereka kenal saja sampai jatuh kebawah kendali pedang Xin Mo saat dulu mendapat pengabaian dari cintanya(SY). Dan Luo Binghe yang satu lagi, walau Yue Qingyuan sadar bahwa keduanya setara dan kekuatan mereka seimbang. Yue Qingyuan dengan samar bisa tahu kalau Luo Binghe yang satu lagi lebih berbahaya cara pikirnya.

Dia tidak mungkin mencoba mengejar Qingqiu lagi bukan?, batin Yue Qingyuan gelisah.

"... ja... ak... kem... li..."

Mata semua orang bersinar saat serempak mereka melihat kelayar giok yang awalnya hitam tak menampilkan apapun. Luo Binghe berdiri melihat layar giok itu lekat. Awalnya dia berpikir karena layar ini diciptakan oleh dirinya yang lain, lalu apa dirinya sendiri tidak bisa mengaktifkannya kembali. Siapa yang menyangka kalau dia bisa mengaktifkannya setelah dia memaksa Meng Mo -Iblis Mimpi- untuk membantu.

Perlahan gambaran di sana menjadi lebih jernih, menampakkan dua orang laki-laki yang hampir seiras. Satu memakai pakaian hijau cerah sementara satu lagi memakai pakaian hijau pucat . Yang memakai pakaian cerah memiliki surai hitam dengan ekspresi tenang sementara yang lain memiliki surai seputih teratai dengan ekspresi lebih dingin.

Shen Yuan menatap keluar jendela acuh saat tangannya memainkan kipas lipatnya, dirinya ingin berbicara tapi yang lain mengabaikannya. Jadi dia memutuskan untuk diam. Shen Jiu sendiri terfokus pada dua pasang anting di tangannya, tampak memodifikasi kedua benda itu menjadi lebih halus.

[BL] This Fate Who Protagonist Regret It (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang