Terkadang, takdir yang selama ini kau anggap indah hanyalah sebuah kegagalan dari takdir yang seharusnya bisa lebih baik kau dapatkan.
***
PRANK
PRANK
Suara benda pecah dan hancur memenuhi ruangan megah tersebut, menarik perhatian semua orang di Istana. Wanita Iblis –Sha Hualing, dan Wanita Tercantik Dunia –Liu Mingyan. Kedua wanita yang tengah berbincang di ruangan sebelahnya saling bertukar pandang sebelum kemudian keluar dan menghampiri pintu ruangan di sebelah mereka.
Suara benda yang di banting masih terdengar dan aura hitam yang perlahan merembes keluar dari celah pintu membuat kedua wanita itu sadar akan amarah suami mereka yang tidak di ketahui sebabnya. Mo Beijun yang datang tidak lama setelahnya juga terdiam sejenak sebelum kemudian memantapkan diri membuka pintu besar itu. Seketika aura iblis menguar kuat menyebabkan beberapa iblis dan kultivator tingkat rendah yang berada di dekat sana memuntahkan darah.
"Yang Mulia,..." Panggil Sha Hualing saat melihat semua keadaan Luo Binghe yang jelas dalam keadaan kacau. Wanita iblis itu hendak menghampiri saat pemuda di seberang ruangan itu mengangkat pedangnya –Xin Mo, menahan agar wanita itu tidak mendekatinya. Xin Mo bergetar di genggaman pemuda itu perlahan tenang saat pemuda itu mencengkram lebih kuat. Mencoba menenangkan dirinya sendiri sebelum kemudian mengalihkan pandangannya kearah Mo Beijun yang masih berdiri tegap menunggu arahannya.
"Ikut aku!" ujar Luo Binghe penuh penekanan. Melangkahkan kakinya melewati dua iblis dan satu kultivator yang masih berdiri di ambang pintu. Dirinya benar-benar mengabaikan keberadaan dua keindahan saat dia dengan langkah cepat menghilang.
Mo Beijun tidak banyak bicara, dirinya hanya diam mengikuti jejak Luo Binghe. Tapi walau begitu pikirannya tidak bisa untuk tidak bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada Luo Binghe yang tampak seperti akan membunuh siapapun yang menentangnya. Walau memang hal itu selalu terjadi.
Berada di tengah lapangan istana, Luo Binghe menarik pedang Xin Mo. Membuat sayatan di udara membuka portal berupa gulungan aura pekat. Melewati portal itu, keduanya tiba di hutan bambu yang rimbun.
Bulan bersinar di langit malam, tapi cahaya lembut nan dingin itu tidak bisa menembus dedaunan dari bamboo yang tumbuh. Angin berhembus mengirimkan rasa dingin menusuk hati, membuat suara gemerisik dedaunan. Suasana di sekitar bisa dikatakan sangat mencekam, tapi itu sama sekali tidak melambatkan langkah kedua iblis itu.
Mo Beijun mengenal betul tempat ini, walau dirinya datang tempat ini sudah tandus dan menjadi abu karena terbakar. Butuh waktu bertahun-tahun sampai ekosistem disana kembali pulih dan hutan bamboo dan tumbuhan lainnya kembali menghiasi gunung yang tandus. Perlahan pohon bamboo menjadi lebih jarang saat mereka semakin dekat dengan pusat hutan. Jimat-jimat yang bergantungan terlihat mulai memadati jalanan yang mereka lewati mengantikan kurumunan pohon bamboo. Beberapa jimat terlihat menghitam terkena noda darah dari masa lalu, dan noda itu semakin terlihat banyak saat mencapai satu tubuh mati di tengah lingkaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] This Fate Who Protagonist Regret It (SLOW UPDATE)
FantasyScum Villain's Self Saving System --------- Kenapa? Kenapa 'Dia' memiliki Shizun yang memperhatikan sementara aku harus mendapatkan Shizun yang penuh dengan rasa iri dan tak tahu malu?! Padahal jelas kami orang sama?! - Luo Binghe (BingGe/OriBinghe)...