[30] Another Unknown Story

2.7K 333 126
                                    

***

Dunia Tengah selalu menjadi tempat yang gelap dan hanya akan terang saat-saat tertentu saja. Di dunia yang gelap dan hanya di selimuti dengan warna hitam tersebut, hanya ada satu tempat yang terang tampak seperti pelita kecil di tengah kegelapan.

Alis anggun milik sosok itu berkerut saat tidurnya perlahan pergi. Erangan lemah keluar saat dia bergerak mencoba mengumpulkan kesadarannya kembali. Kelopak mata itu terbuka menampilkan manic emerald sang abadi. Melirik jendela yang berada tepat di samping tempat tidur, melihat langit hitam Dunia Tengah yang khas.

Sang Immortal tak bisa menahan kernyitan saat indra penciumannya di serang aroma darah yang begitu kuat. Terlebih tubuhnya terasa tidak nyaman bukan hanya karena rasa sakit di bagian tertentu tapi juga karena rasa lengket yang di sekujur tubuhnya.

Melihat kebawah. Seprei putih dan juga robekan pakaiannya tampak begitu merah dan basah oleh darah seakan di rendam dalam genangan darah itu sendiri.

Yah tentu itu bukan darahnya, walau memang dia lemah tapi tubuh nya masih cukup kuat dan tidak akan mudah terluka. Tapi karena itu bukanlah darahnya lah yang membuat Shen Qingqiu merasa hidungnya begitu tersiksa. Aroma khas dari keturunan Iblis tercium begitu kental dari darah yang membasahi dan menodai tubuhnya. Membuat dia sendiri tidak yakin kalau aroma menjijikkan tersebut bisa hilang hanya dengan berendam di Danau ZhongMing. Mungkin dia harus mengunjungi danau-danau suci lainnya.

"Uhm, Shizun sudah bangun..."

Manic emerald itu mendelik menatap tajam, sama sekali tidak repot menyembunyikan amarah dan kebenciannya pada sosok yang sejak awal mendekapnya erat. Luo Binghe mengukir senyum santai sama sekali tidak mempermasalahkan betapa tajam dan penuh benci tatapan sosok di pelukannya saat ini. Dirinya justru merasa sangat lega.

Ah, kira-kira sudah berapa lama dia tidak pernah mendapati tatapan itu dari Shizun nya?

Luo Binghe menarik Shen Qingqiu lebih dekat. Menghela nafas puas saat dirinya menciumi leher ramping sang rubah yang mengumankan kutukan-kutukan yang sudah berabad-abad tidak pernah lagi Luo Binghe dengar. Ingin sekali Shen Qingqiu mendorong Raja iblis itu pergi dan segera kabur. Tapi tubuhnya yang seorang omega sudah di tandai oleh Luo Binghe yang sekarang adalah alpha, membuat dirinya benar-benar tidak bisa berbuat banyak.

Di tambah dengan tanda yang lama itu... sial, bagaimana aku kabur sekarang?

Sang Iblis hanya berguman lemah menanggapi kutukan dan usiran Shizunnya. Dia terlalu lelah setelah semua yang mereka lakukan. Bukan, bukannya dia lelah melakukan hal-hal itu. Justru dia masih belum puas dan masih ingin melakukan lebih banyak. Terlebih setelah dia mencicipi tubuh Shizunnya, Luo Binghe tidak yakin dia bisa menyentuh orang lain selain sang Shizun. Penyebab rasa lelahnya tidak lain karena dia terlalu banyak kehilangan darah. Benar, tentu dia kehilangan banyak darah. Buktinya dia bahkan masih merasakan basah seprei di bawahnya akibat darahnya sendiri.

Dalam proses saat mereka melakukan hal tersebut. Luo Binghe nyaris menjadi gila karena sungguh, Shen Qingqiu walau lemah dan tidak bisa melawannya, pakaian sang Immortal sendiri adalah sesuatu yang ajaib dan tidak peduli bagaimana Luo Binghe menariknya, pakaian itu tidak bisa robek bahkan walau dia menggunakan pedang Xin Mo.

Shen Qingqiu saat itu bahkan tertawa karena Luo Binghe yang tidak bisa menyentuhnya akibat pakaian suci yang dia pakai. Membuat sang raja Iblis sangat kesal dan kehilangan kesabaran. Dia bahkan sampai memohon agar sang Shizun mau secara suka rela membuka pakaian yang menurut Luo Binghe adalah item terkutuk, tapi siapa Shen Qingqiu? Shizunnya itu, walau tubuhnya lemah dan tidak bisa melawan Luo Binghe dari tekanan Alphanya, masih memiliki pikiran yang sangat jernih.

[BL] This Fate Who Protagonist Regret It (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang