Dahyun meneguk salivanya kasar saat motor honda beat merahnya mulai memasuki gerbang bertuliskan 'pondok pesantren terpadu darusallam 2' jantungnya berdebar dua kali lebih cepat dari biasanya. Terkesan berlebihan sih, tapi Dahyun benar-benar takut mengajar disini karena sekolah ini adalah pesantren khusus laki-laki.
Dahyun awalnya tidak tahu kalau akan di tempatkan di pondok ini, ia kira ia akan di tempatkan di pondok pesantren darussalam 1 khusus putri, eh malah ditempatkan disini. Beberapa hari sebelumnya, Dahyun sudah pernah datang ke pesantren ini untuk penandatanganan kontrak kerja. Setelah menandatangani kontrak kerja tempo hari, Dahyun agak sedikit trauma. Pasalnya, di sepanjang jalan, para santri laki-laki itu terus memperhatikannya, tak hanya satu ya, tapi hampir semua. Dan jangan lupakan tubuh santri laki-laki yang sudah SMA itu bahkan lebih tinggi dari Dahyun membuatnya agak takut karena merasa mungil. Bahkan ada beberapa santri yang mengikutinya sampai ke tempat parkir karena penasaran kemudian ada pula yang melakukan cat calling padanya.
"Asik akhirnya ada cewe uhuyy!!!"
Dahyun menggelengkan kepalanya, berusaha untuk tidak mengingat seruan godaan yang di lontarkan santri-santri itu tempo hari.Dan yes! Dahyun dapat bernafas lega sekarang, daerah sekolahnya masih sepi, sepertinya para santri ini masih melakukan rutinitasnya di asrama dan belum berangkat sekolah. Tapi aneh bahkan ini sudah hampir pukul 7 loh, ini santrinya yang malas atau dirinya yang kerajinan sih?
Setelah memarkirkan motornya, Dahyun bergegas pergi ke kantor TU untuk absen sekalian mengurus beberapa hal.
"Bu Dahyun asli sunda ya?" tanya Pak Jaehyun staff TU yang sedang mengurusi beberapa berkas yang harus di bawa Dahyun.
"Iya pak benar, kenapa memangnya?"
"Tau bahasa indonesianya eman?" tanyanya lagi sambil menatap Dahyun.
"Sayang?" jawab Dahyun sembari menaikan satu alisnya.
"Iya sayang?" Balas Jaehyun sembari tersenyum lebar. Dahyun awalnya bingung apa maksudnya tapi akhirnya ia memasang wajah datar saat mengetahui tujuan Jaehyun bertanya begitu.
"Gombal! Masih pagi aja udah gombal!" ejek guru laki-laki yang baru saja memasuki ruang TU untuk absen.
"Bu harap maklum ya dia mah setiap pagi kerjaannya ngegombal ke ibu-ibu guru yang lagi absen, jadi jangan kaget ya!" lanjut guru lelaki tersebut.
"Mana ada kaget, paling jadi baper sama saya," ujar Jaehyun percaya diri, sedangkan Dahyun hanya menunduk malu-malu.
"Mari saya antarkan ke kantor ibu!" ajak Jaehyun dengan ramah, Dahyun tersenyum menanggapinya dan mulai mengikuti langkah Jaehyun menuju kantornya.
'Wih roman-roman nya bakal banyak cogan, baru sampe TU aja udh disambut yang seger-seger,' batin Dahyun sambil senyum-senyum sendiri.
"Oh iya, karena Bu Dahyun adalah guru biologi, jadi kantornya terpisah dari guru-guru akhwat yang lain, khusus guru biologi, kantornya di dekat lab biologi di lantai dua," tutur Jaehyun menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET✔
FanfictionIni kisah Dahyun, lulusan Pendidikan Biologi yang baru aja di terima bekerja menjadi guru di suatu Sekolah swasta. Entah ini akan menjadi mimpi indah atau buruk karena ia diterima mengajar di Sekolah Asrama khusus laki-laki! Sobat-sobatnya gembira p...