🔬17|Lamaran

380 109 124
                                    

Dekdekan ga liat judulnya? 👀

"Mau apa main ke rumah orang tua saya pak?"

"Eum saya mau..." Dahyun menunggu ucapan Eunwoo dengan harap-harap cemas.

"Ya saya mau seriu—" Dahyun mengangguk menunggu kelanjutan ucapan Eunwoo sambil menatapnya lamat, tapi seperti tiba-tiba tersadar akan sesuatu, ia langsung mengalihkan pandangannya dengan gugup.

"Ah ini— pas awal liat wajah kamu tuh saya kayak gak asing gitu," ujar Eunwoo dengan gelagapan.

"Lah masa sih pak? Terus kenapa kalau gak asing? Terus apa juga hubungannya sama mau main ke rumah orang tua saya?" tanya Dahyun bertubi-tubi membuat Eunwoo semakin kelabakan. Dahyun kesal karena sudah mengira kalau Eunwoo ingin serius dengannya.

"Kamu anaknya Ustad aduuh siapa ya namanya lupa, bentar—ustad El bukan?"

"Hah Pak Eunwoo kenal sama Papi saya?!" sambar Dahyun kaget, karena tadi Eunwoo menyebutkan nama papi nya.

"Eh bener namanya ustad El?" tanya Eunwoo lagi memastikan.

"Iyaaa benar pak, ih ga nyangka Pak Eunwoo kenal sama papi saya," ujar Dahyun kaget.

"Iya saya suka ketemu ustad El kalau lagi ngisi ceramah di masjid desa, selain itu saya juga kalau beli sarung buat supply di panti asuhan saya dari pabriknya ustad El hehe," ujar Eunwoo.

"Wah berarti Bapak cukup akrab juga ya dengan papi saya?" tanya Dahyun.

"Yaa lumayan, suka diskusi juga kalau habis shalat berjamaah kalau saya lagi jadwal pulang ke rumah, kan selama ini saya tinggal di pondok soalnya diamanahi jadi wali asrama juga, jadi saya pulang ke rumah seminggu sekali," tutur Eunwoo.

"Berarti..kita sedesa pak?!" tanya Dahyun kaget.

"Iya berarti, wah tapi kok saya kayak gapernah kenal kamu ya haha," ujar Eunwoo sambil tertawa renyah.

"Saya anak rumahan sih pak, terus anak rantau juga jadi udah lama gak pulang," balas Dahyun.

"Haha iya sih saya juga jarang pulang, kan lebih sering di pondok juga sehari-harinya, nah kalau gitu nanti kapan-kapan saya main ya." Eunwoo tersenyum manis menatap Dahyun.

"Main doang nih pak?" tanya Dahyun bermaksud bercanda, barangkali di seriusin kalau sama Pak Eunwoo mah.

"Lah iya, emang maunya apa?"  Dahyun berdecak karena Eunwoo memang terlalu serius orangnya.

"Gak jadi pak, itu Aji dah tampil," ujar Dahyun mengalihkan, setelah itu Dahyun langsung fokus natep Aji yang lagi tampil, sedangkan Eunwoo terkekeh kecil saat menyadari kalau Dahyun malu karena pipinya memerah ditambah ekspresinya yang lebih tegang dari sebelumnya.

'Main sekalian lamar boleh kali ya?'

🐊🐊🐊🐊🐊

Sekarang udah sore, waktunya pengumuman hasil lomba olimpiade biologinya. Setelah shalat ashar, mereka kumpul di audiotorium FMIPA nya JYP Universty untuk pengumuman lombanya.

BITTERSWEET✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang