Sudah hari ketiga Soobin, Seungmin dan Jungwon mengikuti karantina persiapan lomba. Mereka pun jadi semakin akrab, ditambah Jungwon yang memang anaknya cerewet dan ceplas-ceplos jika berbicara, membuat Soobin dan Seungmin senang berbicara dengan anak itu.
Tapi anehnya hari ini Jungwon terlihat murung, Dahyun juga merasa aneh karena progress nilai latihan soal Jungwoon semakin menurun setiap harinya. Ditilik-tilik juga nampaknya anak itu terlihat banyak pikiran.
"Won ikut kaga? Kita mau ke perpus, mau nyari buku referensi buat belajar," ajak Seungmin.
"Ngga dulu deh bang, Jungwon disini aja," balas Jungwon sembari tersenyum.
"Ah oke, mau nitip jajanan ga nanti sekalian?" tanya Soobin perhatian.
"Hehe boleh deh bang, beliin cilok 5 ribu ya, ini uangnya." Jungwon menyerahkan selembar uang 5 ribu dari saku seragamnya.
"Oke nanti kalau ada bu Dahyun bilang aja kita lagi ke perpus dulu ya sebentar," ujar Seungmin. Jungwon mengangguk-angguk mengerti, ia kembali sibuk dengan buku yang sedang ia pelajari. Tapi lagi-lagi dirinya tak bisa fokus. Suara-suara itu rasanya terus bergema di pikirannya. Hingga akhirnya, 'ceklek'
Dahyun datang, "Loh Seungmin sama Soobin kemana?"
"Itu bu, mereka lagi ke perpustakaan dulu, nyari buku katanya," balas Jungwon.
"Oalah begitu." Dahyun tersenyum, kemudian ia menghampiri Jungwoon dan duduk di sebelahnya.
"Won, ibu mau ngomong sama kamu," ujar Dahyun, sepertinya ini waktu yang pas untuk menyampaikan keanehan yang ia rasakan akhir-akhir ini terhadap perubahan dari anak muridnya.
Jungwon menatap Dahyun dengan pandangan yang sulit diartikan, "Mau ngomongin apa bu?" tanya Jungwon.
"Kamu kenapa akhir-akhir ini won, ada masalah?" ujar Dahyun dengan lembut namun Jungwon masih terdiam.
"Jadi begini, ibu perhatikan progress perkembangan nilai latihan soal kamu semakin hari semakin menurun. Padahal ibu selalu lihat kamu rajin buka buku, suka nanya-nanya juga ke Seungmin, ke ibu, tapi kenapa progress kamu menurun? Kalau Jungwon ada masalah gapapa cerita aja ke ibu, ibu siap mendengarkan," ujar Dahyun dengan lembut. Jungwon masih terdiam.
Jungwon menggeleng, "Ngga ada apa-apa kok bu, Jungwon emang lagi males belajar aja," elak nya. Padahal nampak sekali dari raut wajah anak ini saja seperti ada sesuatu yang di sembunyikan.
"Ibu ngga percaya, Jungwon siswa ibu yang paling rajin, eum—apa selama ini kamu belajar tapi otaknya mikiriin hal lain? Jadi pelajarannya kurang nyerep ke otak?" tanya Dahyun yang masih belum menyerah untuk membuat anak ini bercerita.
"Ya sepertinya begitu bu," balas Jungwon akhirnya.
Dahyun menghela nafasnya, kemudian menatap Jungwon dengan tatapan dalamnya. "Sebenarnya apa yang mengganggu pikiran kamu akhir-akhir ini?" tanya Dahyun lagi. Tapi Jungwon malah semakin menundukan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITTERSWEET✔
FanfictionIni kisah Dahyun, lulusan Pendidikan Biologi yang baru aja di terima bekerja menjadi guru di suatu Sekolah swasta. Entah ini akan menjadi mimpi indah atau buruk karena ia diterima mengajar di Sekolah Asrama khusus laki-laki! Sobat-sobatnya gembira p...