Luna Pov
Aku jatuh berlutut dan mencoba mengambil nafasku. Asap mengelilingi aku dan Hail. Aku pun melihat ke depan mencoba melihat apakah Hail masih berdiri atau tidak.
Asap perlahan-lahan berkurang dan menghilang. Aku dapat melihat Hail yang jatuh terlentang, tubuhnya dipenuhi luka-luka bakar. Jadi... aku berhasil mengalahkannya.
Namun secara tiba-tiba, aku dapat melihat lingakaran sihir berwarna ungu dan hitam muncul di bawahnya. Hail yang masih setengah sadar meronta-ronta.
"Selamat kan aku!!"teriak Hail sambil merentangkan tangannya ke atas. Aku hanya bisa diam dan melihat dengan ngeri. Hail pun hilang ditarik ke dalam lingakaran sihir tersebut.
Apa.... apa yang terjadi.... bagaimana bisa? Apa-apaaan itu tadi?! Hail ditarik kemana?
"Grrr.....," aku menengok ke atas dan melihat Bahamut yang berhasil mengalahkan naga undead Hail.
Aku dapat melihat mahluk sihir, goblin, orc, dan titan yang berlari entah kemana. Sepertinya, efek rune pengontrol pikiran hilang. Aku juga dapat melihat para naga undead yang menghilang menjadi debu. Bahamut terbang dan mendarat di depanku.
"Grrr....,"geram Bahamut dengan halus. Aku mengelus kepalanya.
"Sepertinya, ini semua sudah berakhir.... untuk sekarang," kataku
Aku melihat ke belakangku, pasukan Arethea melihat dengan kaget ke arah satu sama lain sebelum akhirnya, mereka bersorak dengan gembira. Ada beberapa ksatria yang mengankat senjata mereka sambil bersorak. Para naga meraung dengan kencang. Ya... pasukan Arethea menang... kita menang melawan Rilevare.
Time Skip~
"Ayo kak!"kata Luke dengan senang.
"Iya sabar,"balasku sebelum akhirnya pergi mengikuti Luke.
Sudah beberapa hari semenjak Great War terjadi. Semenjak itu, kami diperbolehkan pulang ke rumah kami untuk bertemu dengan keluarga kami.
Setelah perang, para naga kembali ke Dragonar. Jadi tentu saja, aku harus berpisah dengan Ra'ag dan Ar'har. Semua pasukan Arethea kembali ke kerajaan mereka masing-masing.
Tepat setelah perang, aku dan yang lain kembali ke academy. Di sana, aku memberi tahu FS apa yang terjadi. Yea... kami semua, dengan kata lain, Luke, Austin, dan yang lain selamat walaupun, ada beberapa murid yang sudah tiada.
Sekitar dua hari setelah perang, sekolah mengadakan semacam pengenangan untuk murid-murid yang jatuh dalam perang. Kami semua diwajibkan ikut tentunya.
Saat aku balik ke Arethea, aku langsung memberi tahu apa yang terjadi ke Pak Asmos. Mendengar itu, Pak Asmos menjelaskan padaku kalau itu akibat yang terjadi jika mereka menggunakan buku dan ritual yang berbahaya dari Book of Chaos.
Pada dasarnya, Hail dibawa ke semacam dimensi gelap, aku juga tidak tahu. Lebih tepatnya roh Hail, tubuhnya cuman dibawa untuk apa aku juga tidak tahu. Mendengar itu, aku hanya bisa merinding.
"Kakak?"tanya Luke
"Ah, maaf kakak sedang memikirkan sesuatu,"kataku
Yea... setelah perang, Rithris mengadakan semacam pesta besar-besaran di istana mereka. Semua ras diundang dan tentunya, kami juga diundang ke pesta tersebut.
Aku dapat melihat Luke yang tidak sabar bertemu dengan Austin. Yea... sebenarnya aku juga tidak sabar bertemu dengan Bael sih...
"Sepertinya Luke tidak sabar bertemu dengan Austin,"kata ayah. Muka Luke langsung memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Reinkarnasi?! Selamatkan sang Villain
FantasíaUgh.....? apa yang terjadi? terakhir kali aku ingat kalau aku sudah mati akibat kecelakaan. Tunggu dulu... aku reinkarnasi menjadi kakak dari seorang villain yang ada dalam novel? ....... yes! NOTE: Sequel is out! Dengan judul: Change His Fate Warni...