Chapter 23: Field Trip (3)

3K 362 32
                                    

Third Pov

"Ung... kakak tidak apa-apa?"tanya Luke dengan muka tidak enak.

Luke melihat ke arah kakaknya yang sedang menusuk atau mengstab potongan daging yang barusan Luna potong dengan pisau. Terlihat bahwa garpu tersebut menancap ke dalam daging.

"Dia terlihat kesal,"komentar William

"Hm... jujur, aku juga akan merasa kesal kalau aku harus melawannya,"kata Austin

"Bersabarlah Luna, ini ujian,"kata Keith

"Ini bukan ujian, ini cobaan hidup,"kata Luna dengan kesal

"Tapi, hey aku yakin kamu bisa menang melawannya,"kata Keith

"Makasih,"balas Luna singkat

Luna Pov

Aku melanjutkan makanku dengan tenang. Namun, aku dapat melihat Alicia yang menatapku dengan muka smug nya. Dia berfikir kalau dia sudah menang melawanku. Aku direndahkan di sini...

Pengen aku hapus ekspresinya pake penghapus papan tulis. Sabar Luna, sabar ini cobaan dari Thea... aku harus sabar... jangan membunuh tuh orang...

Ugh....

Time Skip~

Setelah makan, murid-murid pun langsung berlatih sihir mereka. Aku yang tidak sudi kalah melawan Alicia pun langsung berlatih dengan keras. Ogah aku kalah sama dia...

Aku melihat ke arah Alicia, dia tidak latihan sama sekali... sebegituhnya kah dia meremehkanku? Hey! Aku jangan terlalu diremehin dong! Sombong sekali kau, mentang-mentang kamu itu 'heroine'.

"Ung... kakak?"tanya Luke agak khawatir

"Ada apa?"tanyaku

"Kakak baik-baik saja?"tanya Luke

"Tentu saja kakak baik-baik saja, ahahahaha,"balasku dengan akhirnya ditambah tawa agak sadis.

"Um...."Luke terlihat tidak yakin...

"Sudahlah, tidak usah khawatir, lebih baik kamu lanjut latihan. Lawan kamu itu Austin dan dia pangeran,"kataku. Luke pun mengangguk dan mulai latihan lagi.

Muehehehe... saatnya gue menghancurkan Alicia...

Third Pov

"Baiklah, latihan selesai! Aku harap kalian siap semua, karena hari ini kita akan mulai duelnya!"kata Ryu dengan semangat.

Para murid pun berdiri di luar lapangan tadi mereka berlatih. Terdapat sihir pelindung yang mengelilingi lapangan, untuk melindungi para murid yang menonton.

Ada juga guru-guru lain seperti Bu Fia dan ada juga kepala sekolah Asmos yang baru datang. Hampir semua murid terlihat gugup dilihat sang kepala sekolah. Mereka takut memalukan diri mereka.

Duel pun dimulai, dua murid pun dipanggil untuk duel. Setelah beberapa duel, akhirnya giliran Luke dan Austin. Mereka berdua pun pergi ke tengah lapangan dan berdiri saling berhadapan.

"Siap? Mulai!"kata Ryu

Mendengar kata 'mulai', Austin pun melompat ke belakang. Tempat yang tadi Austin berdiri terdapat sedikit retakan akibat serangan sihir petir Luke.

Austin pun menyerang Luke dengan sihir apinya. Sedangkan Luke, dia mengeluarkan sihir airnya. Kedua sihir itu  bertabrakkan.

Luke pun berlari ke arah Austin, pedang yang terbuat dari sihir kegelapan berada di tangannya. Austin pun menyerang Luke dengan sihir petirnya berkali-kali. Luke berhasil menghindarinya sambil berlari.

Aku Reinkarnasi?! Selamatkan sang VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang