Chapter 11: Test Sihir

4.8K 579 26
                                    

Luna Pov umur 7 tahun

Sudah beberapa tahun berlalu semenjak kedatangan Cherlyn dan Alicia. Biar aku bikin pendek, selama beberapa tahun itu kepalaku rasanya mau pecah. Untungnya, sekarang aku sudah lumayan terbiasa. Untungnya...

Hari ini, adalah hari dimana kami dapat mengetahui sihir kami dan aku sangat senang dan sangat tidak sabar. Ahhhhh!!!!
Aku punya sihir ga ya? Kalau ada sihirku apa ya? Hm... plus sihir Luke apa ya? Ah!!! Banyak misteri.

Jika kalian yang bingung, maka sihir dibagi jadi beberapa kategori. Ehem akan aku jelaskan.

Common
Api, air, tanah, angin

Uncommon
Besi, racun, nature, es, petir, gravitasi, ilusi, crystal, bayangan

Rare
Cahaya, kegelapan, shapeshift

Legendaris
Waktu, penghancur, pembuat, kematian, dan kehidupan

Di dunia ini, sihir rare sangatlah jarang. Sekitar satu sampai dua orang yang memilikinya untuk setiap sihir rare. Sihir rare bisa dianggap sebagai sihir legendaris sedangkan sihir legendaris itu mustahil untuk dimiliki.

Alasan kenapa sihir legendaris mustahil adalah karena hanya Dewi Thea yang memilikinya. Dewi Thea lah yang membuat dunia Arethea makanya dia pasti punya sihir legendaris. Jadi, pada dasarnya sihir legendaris itu tidak mungkin ada yang punya tapi mereka ada.

Ya kalau nggak, dunia gimana? Gak ada waktu, gak ada kehidupan dan lain-lain.

Sekarang, Keluarga Arleano sedang menaiki kereta kuda menuju Arethea Church, tempat pengetest-an sihir. Semua orang termasuk commoner harus mengetest sihir mereka. Tapi, commoner jarang memiliki sihir bahkan sampai tidak ada. Walaupun begitu, di Arethea Academy ada beberapa commoner yang masuk karena sihir mereka.

Di Arethea, orang biasa memiliki satu atau dua sihir. Sangat jarang orang memiliki tiga sihir. Kalau tiga jarang maka belum pernah ada yang mendapat empat sihir.

Enaknya dunia ini adalah sihir tidak ada yang dianggap jahat. Jadi, pada dasarnya jika kalian memiliki sihir kegelapan, maka kalian tidak akan dianggap sebagai orang jahat, buruk, dan sebagainya.

Dan oh wow, akhirnya kita sampai. Wohoo aku ga sabar, plus, besok adalah hari dimana aku akhirnya boleh berlatih pedang karena sudah test sihir.

Aku dan yang lain pun turun dari kereta kuda dan berjalan menuju Arethea Church. Di sana, sudah ada banyak orang. Para orang tua harus menunggu di bagian agak luar sedangkan para anak yang akan ditest menuju ke bagian ruang tunggu.

Terus setahuku, dari yang dikasih tahu ayah. Nanti kita akan dipanggil keluar satu per satu dan di depan banyak orang, kita akan melakukan testnya.

Hal yang perlu kita lakukan untuk test adalah menaruh tangan kita di bola crystal. Bola crystal untuk mengetahui sihir kita apa.

Aku, Luke, dan Alicia pun berjalan ke ruang tunggu. Di sana ada semacam layar yang terbuat dari sihir untuk melihat apa yang terjadi di luar. Oh wow, jadi tidak hanya orang dewasa tapi, anak-anak juga akan melihat hasil testnya.

Aku pun duduk di samping Luke, dia terlihat sangat gugup. Aku pun memegang tangan Luke untuk menenanginya.

"Tidak usah gugup,"kataku, walaupun sebenarnya aku juga gugup.

"T-tapi, bagaimana kalau aku tidak punya sihir? Bagaimana kalau nanti ayah dan kakak akan membenciku?"tanya Luke khawatir.

Mendengar perkataan Luke, Alicia terlihat seperti ingin menahan tawa. Aku yakin dia pasti berfikir kalau Luke tidak punya sihir. Hah! Maaf, tapi aku berhasil menyelamatkan Luke dari ritual terkutuk itu.

Aku Reinkarnasi?! Selamatkan sang VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang