Luna Pov
Aku berlari dengan cepat mengikuti jejak telapak kaki. Untungnya beberapa hari ini hujan sehingga tanahnya jadi agak becek gitu. Terus kalau jalan nanti sepatu ngecap.
Aku yakin jejak ini bakalan menuju Luke. Aku sangat yakin... jangan khawatir Luke, aku sedang menuju tempatmu.
Third Pov
"Apakah semua sudah siap?"tanya seorang laki-laki yang menggunakan sebuah jubah, muka laki-laki itu tidak kelihatan karena ditutupi tudung jubahnya.
"Sudah,"jawab salah satu pengikutnya
"Kalau begitu ayo kita mulai. Kita harus cepat sebelum ada yang menyadari kalau anak ini tidak ada di rumah,"kata laki-laki itu
Salah seorang dari mereka pun menarik Luke ke tengah lingkaran yang mereka gambar. Luke berusaha melawan mereka.
"Lepaskan!"kata Luke sambil mencoba melawan. Tapi, sayangnya perbedaan kekuatan fisik mereka beda jauh.
Akhirnya, Luke berhasil ditarik ke tengah lingkaran. Setelah Luke berada di tengah lingkaran tersebut, semacam barrier dari sihir muncul dan memerangkapnya agar dia tidak bisa keluar.
Luke ketakutan, dia tidak tahu apa yang akan terjadi. Dia ingin kakak dan ayahnya. Dimana kakak dan ayahnya?
"Ambil posisi,"kata sang pemimpin, orang-orang pun mengambil posisi, yaitu mengelilingi lingkaran tersebut.
Gambar motif lingkaran tersebut pun nyala. Namun, bukannya menyala cahaya putih tapi, gambar-gambar tersebut mengeluarkan cahaya ungu gelap.
Luke yang melihat itu hanya hisa duduk ketakutan. Dia pun menutup matanya karena ketakutan.
'Kakak... ayah...'pikir Luke ketakutan
Seketika itu juga, pintu gubuk tempat ritual terjadi terbuka dengan keras. Luna muncul dengan pisau di tangannya. Luna pun menusuk punggung orang yang membelakangi pintu gubuk. Orang itupun terjatuh karena kesakitan.
"Menjauhlah darinya!"teriak Luna
Semua orang di gubuk itu terlihat kaget dengan kedatangan Luna. Luna pun menarik pisaunya dari punggung orang yang dia tusuk. Dengan menggunakan pisaunya, Luna merobek tudung baju orang yang barusan ditusuk.
'Sisa 5 orang lagi,'pikir Luna
"Tangkap dia!"perintah si laki-laki yang kayaknya adalah sang pemimpin.
Dua orang pun berlari kenarah Luna. Luna pun melempar kain bekas tudung yang tadi dia robek. Luna melempar kain itu tepat ke muka kedua orang itu.
Tidak sempat menghindar, kedua orang itu tidak dapat melihat akibat kain yang menutup wajah mereka. Luna pun berlari dan menendang kedua orang itu tepat di..... ehem... ya kalian tahu.
Kedua orang itupun mengerang kesakitan sebelum akhirnya terjatuh. Entah mengapa Luna berasa puas, sangat puas.
'Sisa tiga...'pikir Luna
Dua orang lain pun berlari ke arah Luna. Luna dengan cepat mengambil tanah yang becek dan melemparnya ke muka kedua orang itu. Lalu, Luna mengambil sebuah bambu yang ada di tanah. Dia pun memukul kedua orang itu di bagian bawah dengan bambu itu.
Kedua orang itu pun terjatuh karena kesakitan.
'Satu orang lagi... dan dia pemimpinnya,'pikir Luna
"Kau... dasar kamu bocah.... matilah kau!!"teriak si pemimpin sambil berlari ke arah Luna
'Eh, dia barusan manggil gue apa? Wah, mau disantet nih orang,'pikir Luna dengan kesal.
Luna pun melempar pisaunya seperti kalau orang melempar throwing knife. Pisau itu pun melukai pundak laki-laki itu. Dengan cepat Luna pun berlari dengan bambu di tangannya.
"Jurus bambu pukul bagian bawah!"kata Luna
Lalu dia memukul orang itu tempat di bagian.... ehem...
Setelah Luna memukul di bagian bawah, Luna memukul orang itu tepat di kepalanya. Orang itu terjatuh, lalu Luna memukul sang pemimpin berulang-ulang kali.
Setelah tahu kalau si pemimpin pingsan, Luna pergi ke orang-orang yang masih sadar. Dia pun memukul orang-orang itu berulang-ulang kali sampai mereka pingsan.
Setelah semuanya pingsan, Luna memukul mereka di bagian bawah dengan keras. Dengan ekspresi sadis, Luna pun berfikir.
'Rasain loe semua,'pikir Luna
Luna pun pergi ke lingkaran dimana Luke berada. Barrier yang tadinya ada jadi menghilang dan cahaya gelap itu juga menghilang.
Luke menatap Luna dengan ekspresi kagum yang imut.
'Wah~ kakak keren banget,'pikir Luke dengan mata berbinar
"Kamu baik-baik saja?"tanya Luna dengan khawatir, Luke pun mengangguk.
"M-mereka tidak sempat melakukan apapun. Karena kakak dateng dengan cepat,"kata Luke
"Syukurlah..."kata Luna
"Lebih baik kita cepat kembali. Biar nanti ayah bisa mengurus mereka sebelum mereka bangun dan kabur,"kata Luna, Luke pun mengangguk mengerti.
Akhirnya Luna dan Luke dengan cepat kembali ke mansion. Di tengah jalan menuju mansion, mereka bertemu ayah mereka dan para ksatria.
"Kalian baik-baik saja?"tanya David khawatir, Luke dan Luna mengangguk.
"Ayah, orang-orang yang mengambil Luke berada di gubuk yang ada di sana,"kata Luna sambil menunjuk ke arah gubuk tempat Luke diculik.
David pun mengangguk dan menyuruh sebagian ksatria untuk menangkap orang-orang yang ada di gubuk. Sedangkan dia menyuruh beberapa untuk membawa Luke dan Luna pulang.
Di Mansion
"Hm.... jadi seperti itu,"kata David setelah medengar penjelasan Luna tentang apa yang terjadi.
"Apakah ayah tahu, apa yang akan mereka lakukan ke Luke?"tanya Luna, David pun mengangguk.
"Iya, ayah tahu. Saat mengecek gubuk tersebut, gambar lingkaran yang ayah temui bukanlah gambar sembarangan,"kata David
"Hm.... ayah, gambar apa itu? Lingkaran itu untuk apa? Apa yang akan mereka lakukan ke Luke?"tanya Luna khawatir, perasaanmya tidak enak sama sekali.
"Lingkaran itu adalah lingkaran sihir yang dibuat untuk ritual,"jawab David
"Ritual? Ritual apa itu?"tanya Luna, David pun melihat ke arah Luna. Dia enggan untuk menjawab pertanyaan putrinya. Luna yang mengetahui itupun menggunakan jurus puppy eye. David pun membuang muka, sebelum akhirnya menghela nafas.
"Baiklah akan ayah kasih tahu,"kata David, Luna pun tersenyum penuh kemenangan.
"Hah.... ritual itu adalah ritual berbahaya,"kata David
"Ritual itu adalah ritual untuk...... mengunci sihir seseorang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Reinkarnasi?! Selamatkan sang Villain
خيال (فانتازيا)Ugh.....? apa yang terjadi? terakhir kali aku ingat kalau aku sudah mati akibat kecelakaan. Tunggu dulu... aku reinkarnasi menjadi kakak dari seorang villain yang ada dalam novel? ....... yes! NOTE: Sequel is out! Dengan judul: Change His Fate Warni...