Chapter 79: Desa Roios (2)

1.1K 156 4
                                    

Luna Pov

"Jadi tentang kejutanmu, apakah kamu menyukainya?"tanya Thea

"Tentu saja! Terima kasih Thea," kataku

"Ahahaha~ sama-sama. Kalau begitu, perlu kamu ketahui sayangnya teman-temanmu di sini tidak permanen,"kata Thea

"Jadi, mereka akan balik lagi ke dunia mereka?"tanyaku

"Benar, mereka akan balik saat kamu akan balik ke Arethea, saat kamu selesai field trip. Jadi, maafkan aku Luna,"kata Thea

"Tidak apa-apa Thea, walaupun cuman seminggu, aku sudah senang,"kataku

Iya, aku benar-benar senang sih bisa ketemu yang lain. Sudah lama kita tidak berjumpa dan jadi orang gila bareng. Walaupun cuman sementara tapi hey, kita abadikan momen-momennya.

Seketika itu juga, aku teringat sesuatu. Tunggu dulu...

"Thea, kalau mereka balik ke dunia mereka, bagaimana dengan warga desa, Luke, Austin, dan yang lainnya?"tanyaku

"Ah tentang itu, ada kemungkinan aku akan menghapus memori mereka atau, menggantikan memori mereka,"kata Thea

"Jadi, Luke dan yang lain tidak akan mengingat...," Thea mengangguk.

Aku pun menghela nafas, ya mau tidak mau... kalau mereka mengingat yang lain, pasti akan jadi... sedikit masalah. Nanti malahan bingung kenapa lima orang perempuan hilang seketika itu juga.

Jadi, mau tidak mau hapus memori atau menggantikan memori mereka. Sesedih-sedih nya itu....

"Tunggu dulu, apakah yang lain memiliki sihir?"tanyaku

"Sayangnya tidak, mereka mungkin dimension travel tapi, sihir mereka aku kunci,"kata Thea

"Mengapa?"tanyaku bingung

"Luna, jika mereka dateng ke sini bersamaan, orang-orang akan pergi ke Desa Roios untuk mengecek sumber sihir yang kuat itu. Alasannya adalah karena dimension travel ditambah tubuh mereka sehingga sihir mereka jadi akan kuat.

Tubuh mereka sudah dewasa dan jika tidak aku kunci, maka tubuh mereka akan hancur karena tidak kuat langsung menampung sebegitu banyaknya sihir di dunia ini.

Berbeda dengan kamu yang tubuhnya aku ubah menjadi kecil, sehingga sihirmu perlahan-lahan tumbuh bersamamu,"kata Thea

Jadi sama saja, karena mereka ke sini datang saat dewasa, tubuh mereka akan dipenuhi mana yang dimiliki orang dewasa. Belum juga karena dimension travel, mana yang masuk pasti akan lebih banyak dari yang biasa... pantesan dikunci, kalau dibiarin bisa-bisa rubuh mereka hancur dari dalam.

"Kalau begitu, sekali lagi terima kasih,"kataku

"Tentu saja Luna, anggap saja ini sebagai hadiahku,"kata Thea

Aku pun terbangun dari tidurku dan melihat sekitarku. Huh... yang lain masih pada tidur... aku melihat keluar jendela, sepetinya matahari sebentar lagi akan terbit.

Aku bangun dari kasurku lalu, aku memutuskan untuk pergi bersiap-siap. Setelah mandi dan bersiap-siap, aku pergi untuk melihat apakah Vivi atau Cain sudah bangun.

Aku mengerutkan keningku, sepertinya Vivi sudah bangun, aku dapat mendengar suara orang memasak di bawah. Aku turun ke bawah dan benar adanya, Vivi sepertinya sedang memasak.

"Oh, selamat pagi Luna,"kata Vivi yang menyadari keberadaanku.

"Selamat pagi Bu Vivi, apakah ada yang bisa saya bantu?"tanya ku ke Vivi

"Ah, bisakah kamu mengeluarkan roti nya, aku takut gosong,"kata Vivi

"Tentu saja,"balasku

Aku pun mengluarkan roti yang Vivi buat dari dalam oven. Hm... baunya... aku tahu kalau ini pasti enak...

Aku Reinkarnasi?! Selamatkan sang VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang