Chapter 72: Taias

1.3K 178 15
                                    

Luna Pov

Beberapa hari sudah berlalu semenjak kejadian Siena dan Taias. Semenjak itu, Ryu dan Siena semakin dekat. Jelas lah, mereka kan bertunangan. Nggak kaget sih...

Anyway, semenjak keadaaan Luke semakin membaik, Bael selalu saja menelfon ku. Mungkin bisa dibilang sebenarnya kita pacaran tapi jarak jauh.

Ya, jika bingung kapan kita pacaran. Itu tepat saat dia harus balik ke Daimonas, saat setelah dia membantuku mencari Bunga Theralou.

Dan semenjak itu pula, FS tidak berhenti memanas-manasi tentang hubunganku dengan Bael. Ada aja kalau ngomong random nanti ujung-ujungnya ke hubungan kami berdua.

Dan jujur, FS kalau ngomong itu random banget. Biasa bisa aja diawali dari tugas sekolah, lalu ke cerita-cerita BL yang bagus, lalu lanjut ke makanan, lalu lanjut lagi entah kemana.

Ditambah lagi, pasti ada aja masukin candaan-candaan di dalam obrolan tersebut. Kayak serius, pasti ada aja yang mulai.

Sekarang, aku sedang duduk di kereta kuda bersama Luke, Austin, Siena, dan Ryu. Sedang apa kami duduk di kereta kuda?Sedang pergi menuju courtroom.

Yep, hari ini adalah hari trialnya Taias de Fall. Selain kami, orang-orang yang nanti ada di courtroom adalah ayah, Baron dan Baroness Evgnis, Viscount dan Visountess Fall, sang raja dan sang ratu, dan masih ada beberapa orang lain.

Jika kalian bingung mengapa Keith tidak ada, itu karena dia memutuskan untuk tidak ikut. Ya... bahasa kasarnya sih sebenarnya dia juga tidak terlalu dibutuhkan. Biasa yang dibutuhkan itu crown prince nya yaitu Austin.

Sedih, aku tahu itu. Berasa kayak dilupakan. Tapi, dia juga sebenarnya males dan menolak. Yep, dasar kamu enak sekali Keith... tidak perlu mengurusi masalah Taias...

Aku melihat ke arah Siena yang terlihat gugup. Huh... jelas gugup sih, kita akan bertemu keluarga royal dan menjelaskan apa yang terjadi di depan banyak orang. Pasti menakutkan...

Time Skip~

Akhirnya kita sampai di courtroom dan wow... gedungnya besar sekali. Aku dan yang lain pun turun dari kereta kuda, lalu kami masuk ke dalam courtroom.

Di dalam courtroom sudah ada raja dan ratu Rithris, ayah, Baron, Baroness Evgnis, serta putra mereka Farles. Ada juga beberapa noble lain seperti Duke Reinth -ayahnya Allan-. Austin berpisah dengan kami, dia harus pergi dan duduk bersama sang raja dan ratu karena dia adalah sang pangeran.

Kami pun maju ke tempat dimana sang raja dan ratu Rithris duduk. Lalu, kami membungkuk untuk memberi salam dan berkata.

"Salam yang mulia raja yang mulia ratu, dan yang mulia pangeran. Semoga damai akan selalu berada pada Rithris,"kata kami

"Salam bagimu semua, silahkan ambil tempat duduk kalian,"kata sang raja

Kami pun pergi ke tempat duduk kami. Aku dapat melihat Luke yang melirik ke Austin sebentar sebelum akhirnya, dia pergi mengikuti kami.

Aw~ Austin dan Luke harus pisah duduknya. Sayang sekali mereka tidak bisa duduk bareng. Austin sebagai pangeran jadi, dia harus duduk bersama sang raja dan sang ratu.

Aku dan Luke melihat ke arah ayah. Ayah yang melihat kami, mengangguk memberi salam. Kami pun mengangguk sebelum akhirnya balik menunggu, sepertinya kami hanya perlu menunggu Viscount dan Viscountess Fall.

Tidak berapa lama akhirnya, Viscount dan Viscountess Fall datang. Akhirnya! Sejam lagi maka aku akan jadi mayat. Berasa nunggu berabad-abad woy!

Kalian mungkin berfikir kalau aku sedikit dramatis dan berfikir kalau menunggu mereka pasti tidak akan selama itu. Kalian salah, aku bahkan bisa melihat sang raja dan sang ratu bosan.

Beneran, mereka kayak masang wajah sama seperti biasa. Tapi, aku dapat melihat mereka yang mulai bosan. Beuh! Bahkan aku bisa melihat Austin dan ayah yang juga mulai bosan.

Lama sekali mereka! Tidakah mereka tahu waktu itu berharga dan tidak bisa dibeli? Belum juga karena aku adalah orang yang kalau duduk pasti tidak bisa diam sama sekali, dan nunggu kayak gini itu... nyebelin rasanya.

"Damai bagimu yang mulai raja, yang mulia ratu, dan yang mulia pangeran,"kata Viscount dan Viscountess Fall.

"Salam bagimu Vicount Fall dan Viscountess Fall. Silahkan ambil tempat duduk kalian,"kata sang raja

Viscount dan Viscountess Fall pun duduk di tempat duduk mereka.

"Karena semua sudah hadir di sini maka, mari kita mulai dengan sidang hari ini. Bawa orang dituduh!"perintah sang raja.

Dua pengawal pun datang mengawal Taias yang diborgol. Taias disuruh duduk di tempat duduk untuk orang-orang yang dituduh atau tersangka.

"Kalau begitu silahkan korban dan saksi, ceritakan apa yang terjadi,"perintah sang raja

Siena pun berdiri, dia menceritakan apa saja yang terjadi hari itu. Setelah Siena bercerita, masing-masing dari kami berdiri dan menceritakan apa yang terjadi. Setelah selesai, kami semua duduk.

"Berani-beraninya kalian! Menuduh putraku!"kata Viscount Fall.

'Akhirnya, mari mulai dramanya,' pikirku

"Kamu juga Siena! Seharusnya kamu membela tunanganmu!" teriak Baron Evgnis.

Ok dude wtf, kalian ingin Siena membela tunangannya yang hampir memperkosanya? What are you? Idiot?

Siena duduk diam dan menunduk kan kepalanya. Tubuhnya sedikit bergetar. Sebelum aku dapat berkata sesuatu, Ryu berdiri.

"Maaf tapi, untuk apa Siena membela tunangannya yang hampir memperkosanya?"tanya Ryu

"Dan siapa kamu?!"tanya Baroness Evgnis dengan kasar.

Oh wow, mereka bodoh... sangat bodoh... bahkan sepertinya lebih bodoh dari Alicia. Pantesan aja mereka tidak naik rank ke rank noble yang lebih tinggi...

Ryu mengangkat salah satu alisnya sebelum menjawab dengan tenang.

"Ryuko de Farcon, anak Duke Farcon dari Mythriss,"jawab Ryu

Hahahahaha!!! Serius woy! Lihat mukanya yang memutih karena jawaban Ryu. Golden sekali! Dan wow, dia langsung diam... rasanya mau ketawa tapi, aku tahan.

"T-tapi, Taias masih muda! Dia tidak tahu yang mana yang baik dan yang mana yang buruk,"kata Viscountess Fall

What the- apakah kalian serius? Demi Thea, dia umur tujuh belas tahun! Tidak tahu yang mana yang baik? Apa maksudnya huh?! Hey, kalian pasti bercanda...

Aku yang capek karena perkataan bodoh mereka pun berdiri lalu berkata.

"Jadi maksud anda, anda tidak pernah mengajar ke Lord Taias kalau memperkosa orang itu buruk?

Viscountess Fall, kita adalah noble dan semua noble belajar mulai dari umur tujuh tahun, bahkan ada yang lebih awal.

Sudah pastinya Lord Taias belajar semua yang perlu diketahui tentang noble,"kataku

"Apakah kamu baru saja mengatakan kalau Taias itu bodoh?!"pekik Viscountess Fall

Aku ingin facepalm, serius... ok you know what? Iya, Taias bodoh. Itu fakta ok, walaupun kedengaran kejam.

Tapi serius, sejak kapan aku bilang Taias bodoh? Aku cuman bilang, kalau mana mungkin Taias tidak tahu yang mana yang baik dan yang mana yang buruk. Kayak serius, kalian kira dia umur tiga tahun apa?

"Tidak, aku tidak berkata kalau Lord Taias bodoh. Aku hanya mengatakan kalau Lord Taias sudah seharusnya tahu kalau memperkosa itu adalah hal yang buruk. Sudah seharusnya dia tahu itu,"kataku

"Maksudmu apa?! Itu sama saja kamu bilang kalau Taias bodoh!" kata Viscount Fall

Aku dapat melihat semua orang ingin facepalm, bahkan sang raja dan sang ratu. Aku dapat melihat ayah yang twitching matanya, bisa dilihat kalau dia mulai kesal.

Aku menahan diriku yang ingin menghela nafas. It's gonna be a long... day... hah... sabar Luna, ini ujian dari Thea...

Aku Reinkarnasi?! Selamatkan sang VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang