51. 🥐 Pengakuan Akhyar

5.9K 601 25
                                    

If Only..., ide begitu lancar menulis tentang Sabine saat mendengar lagu ini. Suka banget..., paduan dua suara yang sangat pas..., terutama di kala hati sedang sendu ... Thansk Dua lipa dan Andrea Bocelli....

yuk lanjut, sayaaaaang.....

_____________________

"Jangan sampai kamu bilang bahwa Sabine itu anakku!"

Lita menatap nanar Akhyar yang masih mencekal lengannya kuat.

"Why?," desisnya bertanya kepada Akhyar.

Akhyar terhenyak. Cekalannya tiba-tiba terasa lemas. Lalu dia pandang kedua tangannya yang gemetar.

"AAAAkhhhhh...," teriaknya. Lalu menangis meraung-raung.

"Aku hampir menjamahnyaaa...., aku hampir ingin menikahinyaaaa, aku mencintainyaa...,"

Selita mematung mendengar suara berat Akhyar yang tertahan.

"Dia anakmu. Anak kandungmu,"

______

Sementara itu di ruang depan.

"Om Niko..., ada apa?," tanya Sabine bingung. Niko memburu istrinya itu seraya memeluknya kuat-kuat. Dia juga tidak mengerti apa yang terjadi.

Sabine yang penasaran, merenggangkan pelukannya. Perlahan dia melangkah menuju dapur yang terdapat di bagian dalam unit.

Dilihatnya Akhyar terduduk bersimpuh dengan wajah tertunduk. Sementara Lita hanya berdiri tegak memandangnya tanpa ekspresi.

"Ma?," ucap Sabine. Dia sangat bingung. Mamanya hanya memandangnya datar.

"Daddy?,"

Sabine memegang dadanya kuat-kuat saat melihat keduanya menatapnya pasrah.

Akhyar bangkit dari simpuhnya. Memeluk Sabine dan mengusap kepalanya.

"Pulang, Nak...," ujarnya penuh sesal.

Dia tampak tidak semangat. Dibiarkannya Sabine memandang Lita sesaat.

"Mama...,"

Lita tertunduk lesu.

Sabine bingung dengan posisinya sekarang. Kenapa Mama Lita tidak semangat dengan kehadirannya. Ini sungguh di luar harapannya. Sabine ingin sekali mamanya mengharapkan kedatangannya. Setidaknya seperti Silvi tadi menyambutnya. Tapi kenapa? Kenapa sikap mamanya begini? Ditambah lagi Akhyar yang ternyata mengenalnya, juga mamanya yang mengenalnya.

_____

Sementara itu di kamar Silvi,

"Siapa Sabine, Silvi?," tanya Olive.

"Kenapa Mama selama ini membenci kehadiran Sabine? Sehingga dia terus mempengaruhi kita untuk nggak menghubunginya selama ini? Kenapa kita ikut membencinya?,"

Silvi menatap nanar Olive.

"Mungkin pria itu jawabannya," 

_____

Sungguh pilu malam itu.

Dengan perasaan tidak menentu Sabine pun pulang. Dia terus menahan diri untuk bertanya karena sepertinya semua yang didekatnya seakan memandangnya penuh sesal.

Mamanya yang hanya membisu, Akhyar yang tidak semangat, ditambah Niko yang turut bingung dengan posisinya, karena jati diri istrinya yang perlahan mulai terungkap.

Semua yang ada di dalam mobil membisu ketika meluncur ke Roxburgh Park, kediaman Patty. Pikiran mereka seakan tidak terarah lagi. Tidak ada lagi keinginan untuk bersenang-senang. Suasana benar-benar gundah.

Sabine (The Unforgettable Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang