71. 🥐 All are Welcome

4.7K 510 3
                                    

Jakarta Selatan...

Sementara itu di kediaman Uzma Sirojuddin...

Keluarga besar Sirojuddin sedang berkumpul di rumah adik Akhyar, Uzma. Tampak beberapa kendaraan mewah parkir di pekarangan rumah yang cukup luas itu.

Dan wajah-wajah cukup serius sedang terlibat diskusi yang agak alot mengenai masalah kekeluargaan yang bagi mereka sangat penting.

"Menurut saya, anak itu tidak berhak menyandang nama besar Sirojuddin. Anak perempuan hasil perbuatan hina, terputus nasabnya ke bapaknya. Tidak berhak atas warisan. Akhyar bahkan tidak berhak menjadi wali nikahnya. Kenapa kalian biarkan? Apa karena dia banyak uang? Apa karena anak-anak kalian bekerja di perusahaan syubhat itu? Apa kalian tidak berpikir akibatnya? Nastaghfirullah. Keji. Kalian sungguh keji. Ini merusak citra Sirojuddin. Anak haram. Anak Zina."

Semua terdiam mendengar lantang suara seorang yang sepertinya amat disegani ini.

"Bila perlu Akhyar tercoret dari silsilah keluarga besar Sirojuddin!" tegasnya.

"Nastaghfirullah! Haidar! Istighfar! Shallu alan nabi! Tak baik," sela salah seorang yang terlihat sangat berumur. Bapak tua itu duduk di kursi roda.

"Saya ingin keluarga besar kita bersih!!"

"Akhyar sudah mohon ampun! Tak masalah. Anaknya perempuan. Sudah menikah. Jika lahir cucunya, tidak akan menyandang nama Sirojuddin lagi. Apa yang kau khawatirkan? Terlalu memuja-muja keturunan. Anak itu juga tidak tau apa-apa. Semua sudah meminta ampun. Termasuk ibunya. Sudah mengakui bahwa dia memalsukan data-data anak itu. Sudahlah. Ikhlaskan. Beri Akhyar kesempatan."

Wajah orang yang bernama Haidar itu sangat masam.

Masalah pengakuan Akhyar memang sangat mengejutkan berbagai pihak di keluarga besar Sirojuddin. Sebelumnya mereka sudah sepakat menerima mohon maaf ampun dari Akhyar. Apalagi setelah dijelaskan pengacara Akhyar tentang duduk permasalahan yang telah terjadi. Mereka bahkan menyatakan bahwa ini mungkin titik balik Akhyar untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya yang senang memelihara gadis-gadis.

Ada dua kubu tentunya. Pro dan kontra terhadap Akhyar. Yang pro membolehkan Sabine menyandang nama Sirojuddin, dan berhak atas harta-harta yang dimiliki Akhyar secara utuh tidak bersisa. Hal ini memang kehendak Akhyar, sedari awal sebelum mengetahui bahwasanya Sabine adalah darah dagingnya. Dan kini semakin memperkuat posisinya. Semua disesuaikan dengan surat wasiat yang sudah dibuat oleh pihak Akhyar.

Yang kontra tentu tidak menginginkan nama Sabine tertera di dokumen silsilah keluarga besar Sirojuddin, karena dianggap anak luar nikah. Nasabnya terputus dari pihak ayahnya. Hal ini memang sudah tertera di hukum Islam bahwa anak perempuan hasil zina, ayahnya tidak berhak menjadi wali nikahnya dan tidak berhak mewarisi harta warisan. Dia hanya berhubungan dengan pihak ibu saja. Namun ada pengecualian-pengecualian, menurut yang pro.

Yang Pro melihat dari sisi kemanusiaan, mereka menimbang bahwa Akhyar sudah mengakui perbuatannya, berani bertanggungjawab. Kemudian, ada kesalahan dari pihak sang ibu yang memalsukan data Sabine. Hal ini memperkuat posisi Akhyar. Meski tidak terikat pernikahan, Sabine tetap bagian dari keluarga besar Sirojuddin.

"Bila perlu dijelaskan di data silsilah, bahwa Sabine adalah anak kandung Akhyar, tapi bukan dari pernikahan. Nama ibunya tak perlu disebut. Orang-orang yang membacanya juga pasti mengertilah. Perkara mengotori data silsilah? Come on..., ini hanya memperjelas posisi orang-orang yang memiliki hubungan kekeluargaan saja. Apa yang kita khawatirkan? Akhyar juga sudah minta ampun." Salah seorang yang tampak berusaha memberi pengertian kepada yang kontra.

Sempat terjadi kegaduhan. Wajar saja. Keluarga Sirojuddin sangat dikenal dengan ketaatannya serta kekompakannya. Sebenarnya mereka sudah mengetahui sisi gelap Akhyar yang gaya hidupnya sangat glamour sejak dulu. Dan mereka tidak mempermasalahkan karena memang selama ini Akhyar tidak pernah terbukti terlibat dalam perbuatan yang tidak pantas. Akhyar sangat penolong. Dia bahkan banyak membantu masalah finansial keluarga besarnya.

Sabine (The Unforgettable Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang