Akhyar menangis haru mendengar suara Uzma dari ponselnya. Uzma mengatakan bahwa keluarga besar Sirojuddin akhirnya mengizinkan Akhyar untuk menyelipkan nama besar Sirojuddin di akhir nama Sabine. Uzma pun bercerita bahwa awalnya diskusi keluarga besar terkesan sangat alot ketika mendengar kabar yang sangat mengejutkan dari Melbourne. Namun akhirnya mereka pun sepakat membolehkan Sabine menyandang nama besar Sirojuddin karena mereka menganggap Akhyar berani bertanggungjawab atas segala kesalahan di masa lalunya. Akhyar pun lega, merasa termaafkan. Apalagi Uzma dengan semangat menyatakan bahwa keluarga di Jakarta akan menyambut mereka berdua.
"Sabine Mahfouz Sirojuddin." Akhyar menunjukkan data Sabine yang terbaru.
Sabine tersenyum malu ketika identitasnya sedikit berubah. Dia merasa semua sangat berlebihan buat dirinya. Tapi ini memang keinginan kuat Akhyar, sebagai orang tua tunggal buat dirinya. Sabine juga memaklumi, ini juga demi masa depan dirinya.
Mengenai nama barunya, Sabine memang menginginkan agar nama Mahfouz tetap berada di namanya. Sabine merasa, kasih sayang Papa Bas terus kekal di sepanjang hidupnya. Apalagi nama 'Sabine' adalah pemberian Baskoro Mahfouz. Terlebih, kasih sayang Papa Bas dan Mama Carmen juga tidak akan pernah Sabine lupakan. Dan Sabine berencana akan membuat 'pusara' 'keduaorangtua'nya tersebut.
***
Niko menghela lega ketika mendengar kabar bahagia. Akhirnya pernikahan ulang dirinya dengan Sabine bisa dilaksanakan sesegera mungkin, melalui teleconference. Sebagian saksi dan penghulu berada di Jakarta, dan kedua mempelai berada di kota Melbourne. Ini permintaan Akhyar. Dia tidak ingin menunda lagi, karena dia sangat memahami perasaan putrinya yang sangat mencintai Niko. Dia tidak ingin nasib Sabine sama seperti nasibnya, yang harus merelakan cintanya pergi. Dia ingin Sabine bahagia dengan cintanya. Lagipula, dia juga sangat mengenal Niko.
Rumah Patty pun menjadi sibuk. Akhyar mengingingkan pernikahan putrinya kali ini sedikit spesial. Patty menyanggupi. Apalagi dia memiliki banyak relasi di kota yang dia tinggali hampir lebih dari satu dekade. Memiliki suami musisi, tentu dia tidak memiliki kesulitan berarti untuk menyiapkan acara dalam waktu singkat. Apalagi di sana, warga Indonesia memiliki solidaritas yang sangat tinggi. Patty menjentikkan jarinya ke hadapan Akhyar, ketika Akhyar memintanya menyiapkan sesuatu yang sangat spesial buat putri tercintanya hari itu.
Dan Patty. Dia adalah orang yang paling sibuk di rumah itu.
"Patty. Kamu berlebihan. Aku nggak mau kamu repot begini," keluh Sabine saat Patty memaksanya memakai gaun pengantin miliknya. Gaun itu adalah gaun yang dipakai Patty saat dirinya menikah dengan musisi Australia bernama Felix.
"Ini gaun pengantin keramat. Yang memakainya bakal langgeng pernikahannya. Hehe..., itu cuma pendapat gua, Sab. Gua kawin cere tiga kali. Ini gaun yang gua pakai di pernikahan gua yang ketiga dengan Felix di sini. Udah hampir 13 tahun kita menikah. Dan kita selalu mesra, dan nggak ada perselisihan. Ya..., kalo pun ada ntar baikan sendiri. We love each other."
Sabine tersenyum mendengarnya. Patty memang baik hati.
"Wow... Kayaknya emang pas banget di badan lu. Berarti badan gua dulu kayak badan lu, Sab," decak Patty kagum saat memutar tubuh Sabine yang memakai gaun miliknya. Lalu Patty melepas kembali gaun pengantin itu.
"Fitri. Udah di mana lu? Adik gua udah siap dimake up nih."
"Bentar lagi, gua makan kebab di roxi, Pet!," Terdengar suara perempuan yang bernama Fitri dari telepon yang dipegang Patty.
________
Patty berdecak kagum melihat hasil make up wajah Sabine yang dihias Fitri, sahabatnya.
"Sabine... lu cantiiiik... Niko pasti kaget deh." Patty tampak tidak jenuh melihat wajah Sabine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabine (The Unforgettable Girl)
Roman d'amourKisah Sabine yang akhirnya bertemu kembali dengan cinta pertamanya. Meski harus melewati masa-masa sulit. Selamat membaca kisah ini. Terima kasih... 18+ #1 in agegap (26 January 2021) #1 in sabine(26 January 2021) #5 in apartemen (26 January 2021) #...