Kebersamaan merupakan awal munculnya kasih sayang, dan dari kasih sayang itulah menimbulkan rasa cinta. Itulah awal mula cinta yang dirasakan Arga terhadap gadis pujaannya kala itu. Bermula dari ajang pencarian model yang mereka ikuti, keduanya di pertemukan dan dari pertemuan itu menyimpan kesan yang indah dan begitu mendalam dalam hati keduanya.
Kala itu mereka masih begitu belia hanya terpaut usia satu tahun, Rianti merupakan adik kelasnya, ia yakin gadis itu pun mencintainya juga bila dilihat dari sikapnya selama ini. Dengan mengumpulkan keberanian yang luar biasa akhirnya diungkapkannya perasaan yang sudah mulai bersemi itu.
"Aku tak bisa berhenti untuk memikirkanmu, Rianti. Aku sungguh mencintaimu setelah mengenalmu," ungkap Arga suatu ketika. "Kalau aku berjauhan aku selalu merasa cemas juga rindu..."
Mendengar pernyataan Arga tersebut, Rianti jadi salah tingkah. Pipinya memerah menahan luapan kegembiraan, karena ternyata selama ini perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan. Namun untuk mengungkapkannya secara langsung. Ia terlalu malu, apalagi ia hanya seorang wanita yang tak mungkin menyatakan perasaannya terlebih dahulu.
Rianti tertunduk malu, ia tak berani menatap Arga. Namun justru sikap dan rona diwajahnya itu semakin membuat Arga yakin, kalau sebenarnya gadis di hadapannya itu mencintainya juga. Tak menunggu reaksi dari Rianti ia meraih tangan gadis itu, menggenggamnya erat.
Terlihat mata Rianti berbinar-binar saat lagi-lagi bahasa kalbu yang diungkapkan Arga seakan mengecup perasaannya. Ada gelinjang aneh saat tangannya digenggam sang pujaan hati, sehingga membuat dadanya terasa bergejolak. Rasa hangat yang menjalar dari tangan itu seolah membawanya membubung tinggi ke puncak awan.
"Aku juga mencintaimu... " desahnya pelan.
Arga hanya mengangguk. Ia tak melepaskan tangan lembut itu, malah kini ia memeluk gadis itu semakin erat. Seerat cinta yang menyatukan mereka.Angin mendesau pelan di dedaunan pada pucuk-pucuk pohon yang melingkupi danau tempat mereka bertemu, dan menjadi saksi atas cinta keduanya yang telah saling bertautan.
Dan di sana pula, Arga harus melepas kekasih hatinya itu untuk selamanya. Takdir manusia tak ada yang tahu.
Hitam putih hidup ini bagaikan siang dan malam, karena siang dan malam itu merupakan dua saat yang berbeda, cahaya dan kegelapan hanyalah perubahan waktu semata, yang mana keduanya saling menunggu.Begitupun dengan kebahagiaan dan kesedihan, dimana ada saat cahaya kebahagiaan dengan sejuta harapan dan impian mulai bersemi, harus berganti dengan kesedihan yang berujung air mata dan derita.
Setelah hampir dua tahun merajut kisah manis, memadu rasa penuh gelora, dan menggenggam janji saling setia, berpayungkan sinar harapan untuk masa depan yang akan mereka rengkuh nantinya.
Namun pada akhirnya mimpi yang telah mereka rancang harus kandas hanya karena keadaan yang tidak berpihak pada cinta keduanya.
Kala itu Rianti menemuinya dengan berurai air mata, ia mengatakan kalau dirinya sudah dijodohkan dengan seorang pria pilihan orangtuanya. Dan tak mungkin ia menolaknya karena orangtuanya sudah berutang budi, dan ia tak mau mengecewakan kedua orangtuanya itu.
"Selamat tinggal..." hanya dua kata itu yang terucap, selebihnya sorot matanya yang tampak menyiratkan kesedihan dan penderitaan yang tengah dirasakannya.
"Tapi aku tak akan pernah meninggalkanmu, Nti." Genggaman Arga erat di tangan lembut gadis itu.
"Sudahlah, hubungan kita hanya sampai di sini, aku tidak bisa menjanjikan apa-apa padamu, ini sudah takdir kita. Kumohon lupakan aku!" isak Rianti saat Arga kini sudah memeluknya.
Tiba-tiba saja Arga merasa dirinya bagai daun yang tertiup angin, gemetar dan bergoyang tak menentu. Dadanya terasa sakit dan jiwanya begitu terguncang. Hatinya seperti disayat secara pelan, lalu digarami, dan dibubuhi cuka. Perihnya terasa melebihi luka yang bedarah sekalipun.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA AMARA [Tamat]
Teen FictionAmara, hanya cewek enam belas tahun dengan segudang permasalahan di sekitar kehidupannya, tapi ternyata selama ini ia punya beberapa rahasia yang mulai terkuak satu persatu, mulai dari kenyataan bahwa dirinya ternyata putri dari seorang aktris terke...