Bab 34. Memulai kembali

44 10 0
                                    

Amara sungguh bahagia setelah mendapat izin dari Arya. Itu berarti untuk hari-hari selanjutnya ia dan Panji bisa pergi kemanapun cowok itu mengajaknya lagi. Didekapnya buku yang berisi kata-kata romantis yang diberikan Panji tempo hari dengan erat, malam ini ia terlalu bahagia sampai tak bisa merasakan kantuk. Hanya tubuhnya yang tampak berguling- guling ke arah yang tak beraturan, seolah tak sabar menunggu esok tiba.

Sebenarnya ada begitu banyak orang yang sedang merasa bahagia malam ini, bukan hanya milik Amara saja karena di tempat lainnya, Arga juga saat ini hatinya sangat begitu bahagia, malam ini ia akan menemui Rianti untuk kedua kalinya untuk memulai kembali hubungan mereka yang dulu sempat kandas.

Dan memantapkan hatinya untuk langsung melamar Rianti sebagai pilihan hati dan pendamping hidupnya, apapun yang terjadi selama hampir tujuh belas tahun ia tak pernah melepaskan wanita pujaannya itu dari hatinya.

Malam ini Arga berjanji untuk menemui Rianti di rumahnya demi kenyamanan dan juga keamanan mereka berdua. Karena sebelumnya Arga mengajaknya untuk makan malam di sebuah restorant, tapi Rianti dengan cepat menolak ajakannya.
Bukan apa-apa, tapi bertemu di tempat umum sudah menjadi kekhawatiran di kalangan para aktris, selain untuk menghindari rumor yang tak diinginkan. Itu juga yang pasti ditakutkan oleh Rianti.

Berbeda dari sebelumnya yang selalu tampak kaku, malam ini Rianti menyambut kedatangan Arga dengan penuh sukacita semenjak pertemuan mereka beberapa hari yang lalu, sewaktu Amara datang ke rumah dan menginap di sana.

"Selamat malam!" Arga menyapanya dengan penuh senyuman hangat.

Dan yang lebih membuat hatinya melambung, ketika dilihatnya buket bunga mawar putih yang terjulur dari tangan Arga. Ternyata pria ini tak pernah lupa dengan bunga favoritnya itu sejak dulu.

Rianti yang berdiri di ambang pintu tersenyum cerah dan hanya berkata, "selamat malam juga, terimakasih untuk bunganya."

"Aku boleh masuk?" tanya Arga saat dilihatnya wanita yang amat dicintainya itu tampak diam menatap buket bunga di tangannya.

Rianti hanya menarik kedua sudut bibirnya, menampakkan seulas senyum ketika mendengarnya, dan langsung membuka lebar pintu dan mengajak Arga masuk ke dalam rumah.

"Kamu duduk dulu, aku buatkan minum sebentar," Rianti mempersilakan Arga menunggunya, sementara dia bergegas ke ruang belakang.

"Oke," sahut Arga mendudukkan tubuhnya ke atas sofa yang tertata di ruangan tersebut.

Tak berapa lama Rianti sudah kembali dengan membawa dua gelas coklat panas yang masih mengepulkan uap, pertanda minuman tersebut baru saja dibuat.

"Aku buatkan minuman hangat, supaya tidak kedinginan karena akhir - akhir ini hujan selalu turun," Rianti meletakkan minumannya di atas meja. Sementara ia duduk di samping Arga, akan tetapi masih tetap menyisakan jarak diantara keduanya.

"Ya, sekarang ini memang sudah musim hujan cuacanya begitu dingin akhir-akhir ini," balas Arga memperhatikan uap panas yang terbang melayang dan menipis di udara. "Kamu juga harus jaga kesehatanmu, jangan lupa istirahat yang cukup kalau sudah selesai syuting apapun. Jangan terlalu memaksakan kalau memang tidak penting sekali."

"Iya, terimakasih sudah perhatian padaku," mengangguk dan masih dengan senyum yang sama.

Kini mereka terdiam sejenak, dunia begitu sunyi tanpa suara yang terdengar diantara keduanya.

Arga meraih gelas minumannya, dan tanpa sadar sedikit sentuhan rasa panas dari gelas yang dipegangnya atau entah perasaannya yang terlalu gugup, membuat tangannya tergelincir dan menumpahkan minuman yang masih mengeluarkan uap panas ke sela -sela jarinya.

RAHASIA AMARA [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang