32 | ARKANA

916 66 4
                                    

Happy reading...

Pulang sekolah Nadira para guru-guru dan teman sekolah yang lainnya mengunjungi kediaman almarhum Amel

Diva ikut bergabung bersama Nadira tata dan Resya, mereka masuk ke dalam rumah Amel yang tidak terlalu besar ini

Nadira duduk di dekat Tante Anita -ibunya Amel yang sedang memandangi putrinya berbaring dengan kain kafan

"Yang sabar tante, Nadira turut berdukacita.." ucap Nadira sambil mengelus punggung Anita

"Terimakasih Nadira.. maafkan semua kesalahan Amel yang pernah ia lakuin ke kamu ya" Nadira mengangguk dan tersenyum

Pukul 2 siang jenazah di bawa oleh beberapa orang lelaki menuju tempat peristirahatan terakhir nya yaitu disebelah pemakaman Nadira adik kandung fajar

Fairuz melantunkan sebuah adzan untuk terakhir kalinya pada Amel

Setelah selesai dengan acara pemakaman, semua orang pergi meninggalkan tempat itu kecuali Anita dan Fairuz, fajar dan Nadira

Fajar dan Nadira berjongkok di samping pemakaman (Nadira), sekalian berziarah.

Pukul 4 sore Nadira dan fajar pulang ke rumahnya, sementara Anita dan Fairuz masih berada di pemakaman Amel

"Abang mandi dulu gih, aku mau buatin makan, Abang laper kan?" Ucap Nadira

"Hmmm... Yaudah abang mandi dulu" fajar pergi ke kamar mandi, dan Nadira memasak makanan yang akan mereka makan

•••

"Nad.. nanti malam mamah kamu mau kesini" ucap Santi

Nadira yang mendengar itu hanya bisa terdiam, ia senang bisa bertemu dengan ibu kandungnya namun ia juga sudah lama tinggal bersama Santi dan fajar jadi jika nanti ia meninggalkan rumah rasanya pasti sedih banget

"Nad..." Panggil fajar menyadarkan lamunan Nadira

"Eh.. apa?"

"Jangan melamun"

"Engga.." ucap Nadira sambil tersenyum

"Kamu harus belajar menerima semua ini, ini adalah takdir yang telah direncanakan oleh tuhan.." Nadira mengangguk mendengar ucapan Santi

"Nadira udah lama tinggal sama ibu dan bang fajar rasanya sedih banget kalau harus pergi.. walaupun Nadira bukan siapa-siapanya kalian tapi Nadira sayang banget sama ibu dan bang fajar" ucap Nadira

"Kamu itu tetep adiknya abang sampai kapanpun, ga ada kata  bukan siapa-siapa, inget itu" ucap fajar memberitahu

Nadira tersenyum kemudian memeluk fajar, fajar membalas pelukan Nadira sambil terkekeh

Santi senang melihat Nadira dan fajar, walaupun tidak ada hubungan darah tapi keduanya bisa saling menyayangi satu sama lain.

•••

Pukul 8 malam diva dan Vania datang ke rumah Nadira

Nadira tidak tahu harus bagaimana, antara senang karena bisa melihat ibu kandungnya lagi dan rasa takut, takut jika ia harus meninggalkan ibu yang sudah merawatnya yaitu Santi

"Alya gimana kabar kamu?" Tanya Vania

Nadira masih sedikit canggung apalagi jika di panggil dengan nama Alya dan bukan Nadira

"Ba-baik" ucapnya gugup

"Mamah datang ke sini mau ajak kamu untuk tinggal sama mamah dan diva... Kamu mau kan?" Ucap Vania. hal yang Nadira takuti terjadi juga, sekarang ia harus jawab apa?

ARKANA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang