JANGAN LUPA VOTE.
Happy reading...
Sepulang sekolah Nadira berniat untuk kembali ke rumahnya terlebih dahulu untuk mandi dan membuatkan fajar makan siang. Karena semenjak di rumah sakit fajar selalu makan mie instan yang di beli di kantin.
Selesai mandi Nadira masak dengan bahan-bahan yang ada, ia juga membereskan rumahnya yang berantakan dari mulai mengepel, mencuci baju, hingga mengelap kaca-kaca yang penuh debu.
Saat merasa cukup Nadira memasukkan tempat bekal itu ke dalam tas yang akan ia gunakan
.
.
.
Saat berada di angkutan umum tiba-tiba mobilnya mengalami kendala yaitu mogok alhasil Nadira dan para penumpang lain harus turun. Para penumpang ada yang memilih naik angkutan umum lain, tapi berbeda dengan Nadira ia lebih memilih untuk berjalan kaki, selain hemat uang Nadira pikir juga jarak ke rumah sakit tidak terlalu jauhIa menghentikan langkahnya saat mobil taksi di depan berhenti, seseorang keluar yang masih menggunakan seragam sekolah nya, dia menghampiri Nadira
"Amel??.." gumam Nadira, ia tersenyum pada Amel karena Nadira pikir Amel akan memberikan tumpangan hingga rumah sakit
tapi sepertinya dugaan Nadira salah, Amel mendekati Nadira lalu mendorong Nadira hingga Nadira terjatuh
Amel berjongkok, mensejajarkan diri dengan Nadira
"Amel kenapa?..." Tanya Nadira
"Lo pantes mati!!" Ucap Amel, Amel menjambak rambut Nadira kencang, Nadira berusaha untuk melepaskan jambakan itu dari Amel
"Mel... Ke-napa?"
"Gua hamil anaknya Fathur!! Tapi Fathur ga mau tanggung jawab karena dia cinta nya sama Lo!!" Nadira terkejut akan hal itu, Amel?? Hamil? Jadi yang ia lihat bersama kakak nya itu beneran?
"Mel.. ini bukan salah gua..." Amel malah memperkuat jambakan nya pada Nadira
"Lo bilang ini bukan salah Lo?! Jelas ini salah Lo!! Kakak tiri ga tau diri Lo" Amel membangunkan Nadira dengn masih menjambak nya.
"Mel.. lepas, gua bakalan bikin Fathur untuk tanggung jawab Mel, tapi tolong lepas.. sakitt.. gua harus liat ibu!"
"Ck. Anak pungut kaya Lo harusnya mati aja!!"
"Maksud Lo? Gua ga ngerti maksud Lo apa" setelah Nadira mengucapkan itu, Amel sudah mendorong nya ke tengah jalan.
Nadira mendongakkan kepalanya menatap sebuah mobil yang ada di hadapannya.
Brukkkk..
Tubuh Nadira menghantam bagian depan mobil dan terpental cukup jauh, hingga kepala nya terbentur pada trotoar
Amel menyunggingkan senyumnya lalu menaiki taksi yang masih menunggu nya
Pengendara mobil yang menabrak Nadira keluar, seorang wanita paruh baya..
Ia menghampiri Nadira
"Nadira??? Astaga.... Tolonggg!!!" Orang itu adalah Vania, ibu diva yang sedang berkendara tiba-tiba dikejutkan dengan seseorang di hadapannya hingga ia tak bisa mengerem. Orang-orang yang melihat itu langsung membantu Vania membawa Nadira ke dalam mobil.
Vania membawa Nadira ke rumah sakit yang sama dengan rumah sakit ibunya di rawat
Banyak darah yang keluar dari kepala Nadira, membuat Vania dilanda rasa takut, takut jika Nadira kenapa-napa takut jika ia tak bisa bertemu dengan Nadira lagi, karena masih banyak hal yang ingin Vania bicarakan dengan anak itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA [REVISI]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] [Jadwal update part yang sudah di revisi setiap Jumat] Arka seharusnya bisa tumbuh dewasa seperti anak remaja yang lainnya, dapat kasih sayang, memiliki banyak teman dan mungkin, kekasih? Namun, sebuah peristiwa di masa lalu membuat...