Happy reading...
Arka memarkirkan motornya di halaman rumah, helmnya terbuka dan ia melihat punggung sang ibu dari belakang yang tengah menyiram tanaman. Arka terdiam di motornya beberapa saat, sampai Amara sadar ada yang memperhatikannya dan menoleh.
Merasa malu karena ketahuan memperhatikannya, Arka membuang wajah dan turun dari motor. "Papah mana?" tanya Arka sembari melangkah mendekatinya.
"Papah kamu masih di kantor. Kan biasanya juga pulang sore, itu pun kalo gak lembur, emang ada apa? Tumben nih nanyain papah." tanya Amara dengan lembut.
"Mamah sama papah ngapain sih pake acara cariin guru les segala, dikira Arka masih SD apa?" Arka ingin berusaha membatalkan rencana les private-nya.
Amara menaruh selang air dan tersenyum pada Arka lalu berkata, "Ini kan untuk kebaikan kamu sayang."
Mendengarnya membuat telinga Arka terasa berdenyut, "Mamah tahu apa tentang kebaikan Arka?" ucapan itu membuat Amara tertegun. Karena tak ada balasan apapun dari sang ibu, Arka memilih untuk meninggalkan Amara ke dalam rumah, ibu tiga anak itu hanya bisa menatapnya nanar.
•••
Arka merebahkan diri di atas ranjang kasur, menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih polos. Dering ponselnya terus berbunyi membuat Arka terganggu dan memilih untuk melihatnya.
Arka keluar dari aplikasi tersebut karena dirasa tidak ada yang menyenangkan. Saat akan mematikan ponselnya, tiba-tiba telepon masuk, Arka menatap ponselnya dan tertera nama 'Diva' di sana. Dengan malas Arka menekan tombol hijau itu untuk menerimanya.
"Halo Ar." sapa Diva dari seberang sana.
"Apa?"
"Bisa jemput gue gak, gue masih di sekolah dan mobil gue bannya bocor"
"Di Indonesia, ada yang namanya grab or gojek" ucap Arka, Diva terdiam sesaat sebelum kembali berbicara.
"Please Ar, gue agak takut kalau pulang sama orang asing"
Arka memutar bola matanya. "Oke gue otw" Arka mematikan sambungannya secara sepihak, lalu bangkit dan meraih kunci mobilnya, jika Arka memakai motor ia takut nantinya akan turun hujan.
•••
Tiga puluh menit perjalanan yang ia tempuh menuju sekolah, akhirnya Arka melihat Diva yang tengah berdiri di parkiran, ia terlihat tengah memainkan ponselnya sembari senyum-senyum sendiri.
Dengan sengaja Arka menekan klakson mobilnya dan membuat Diva sadar akan keberadaan Arka, ia segera mematikan ponselnya dan berjalan menuju mobil. Ia memberikan senyum manis pada Arka ketika sudah berada di dalam.
"Maaf ya Ar gue jadi ngerepotin lu gini." ucap Diva, tapi Arka tak merespon apa-apa dan tetap fokus menyetir.
"Kita ke rumah lo aja" kata Diva, Arka menatap bingung.
"Gue mau ketemu Tante Amara." jawabnya karena mengerti dengan raut wajah yang Arka tampilkan.
"Nanti ajalah, sekarang mau hujan, gue malas kalau disuruh nganterin lo balik!"
Diva tersenyum tipis dan mengangguk pasrah, padahal rencananya ia ingin menghabiskan waktu bersama Arka, mendekatkan diri dengan Amara dan juga Alfaris. Sebenarnya ia juga sengaja menusukkan paku pada ban mobilnya agar bisa meminta jemputan pada Arka, namun sepertinya ia kurang beruntung sekarang. Tak ada Diva, masih ada hari esok! ucapnya dalam hati.
TBC
Revisi : Jumat 24 Juni 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA [REVISI]
Roman pour Adolescents[TAHAP REVISI] [Jadwal update part yang sudah di revisi setiap Jumat] Arka seharusnya bisa tumbuh dewasa seperti anak remaja yang lainnya, dapat kasih sayang, memiliki banyak teman dan mungkin, kekasih? Namun, sebuah peristiwa di masa lalu membuat...