35 | ARKANA END

1.9K 106 13
                                    

Happy reading...

Setelah kejadian kemarin Arka benar-benar tidak mengucapkan satu kata pun pada siapa saja yang mengajaknya berbicara, entah itu dari sang ayah ataupun para teman-teman nya, ia lebih memilih diam dan memendam nya sendiri, rasa sakit, kecewa, amarah, dan perasaan yang hanya ia rasakan tanpa melibatkan orang lain.

Dan malam hari ini adalah malam dimana ia akan melangsungkan acara pertunangan nya bersama Diva. Gadis yang sama sekali tak ia cintai, ini bukan pilihan nya tapi harus bagaimana lagi? Mau menentang pun tak ada gunanya semua orang selalu mengatakan dirinya lah yang paling egois.

Arka telah siap dengan kemeja dan jas pilihan ibunya, ia turun ke bawah dan melihat semua anggota keluarganya tengah berdiri menunggu dirinya

alfaris tersenyum bangga pada Arka berbeda dengan Amara yang hanya tersenyum canggung, kedua saudaranya hanya bisa menampilkan ekspresi datar. Arka langsung melengos meninggalkan mereka

Semuanya menyusul Arka dan masuk ke dalam mobil, Azka yang mengendarai mobil itu, Alfaris duduk di sebelahnya dan sisanya duduk di bangku belakang. Suasana sangat canggung, tak ada yang bisa memecah keheningan. Sampai di gedung tempat di langsungkan acara tunangan itu semuanya turun.

Tamu yang diundang oleh Alfaris cukup banyak, dari rekan bisnis sampai para klien besar juga turut diundang. fajar dan Santi juga disana. Dan tak lupa untuk para guru-guru serta teman teman sekolah mereka pun diundang

Alfaris menyapa para tamu dengan ramah, di temani sang istri.

Arka duduk di kursi yang disediakan untuk para tamu, menunggu kedatangan diva dan keluarga nya. Ia gugup sekaligus takut, takut jika nanti setelah menikah ia tak bisa juga mencintai diva, dan gugup jika nanti ia bertemu dengan Alya, apa yang akan ia katakan? Apa ia harus mengubur semua perasaan cinta nya pada Alya? Mengikhlaskan nya dan memilih untuk belajar mencintai diva? Atau apa?

Arka tersadar dari lamunan karena kedatangan kedua temannya, siapa lagi kalau bukan Gilang dan Angga

Keduanya hanya bisa tersenyum kecil melihat sahabatnya akan tunangan, mereka tahu Arka tidak mencintai diva, sebagai sahabat mereka juga dapat merasakan kesedihan yang dialami Arka

Tepukan para tamu membuat ketiga remaja itu menoleh ke arah pintu masuk. disana, tiga wanita cantik dengan anggunnya berjalan memasuki gedung ini, diva, calon tunangan Arka berjalan di tengah, sang ibu di sisi kanan dan Alya di sisi kiri, mereka tersenyum pada para tamu yang menyambutnya.

Arka tak bisa berkedip saat melihat Alya yang terlihat begitu cantik, dress putih yang ia pakai ditambah anting sebagai aksesoris nya serta rambut yang di biarkan terurai menambah kesan cantik pada dirinya.

Vania dan kedua anaknya duduk bersama keluarga Arka, menunggu sang pembawa acara memulai nya. Arka ingin berjalan menghampiri meja itu, namun ia urungkan saat melihat Alya yang sedang berbincang dengan sang kakak -azka

Ia kembali duduk bersama kedua temannya, sampai si pembawa acara itu memulai acara ini

"Langsung aja kita persilahkan saudara Arka Dylan Mahardika dan Diva almaira Winata untuk maju ke depan..." Ucap sang MC diiringi tepukan dari para tamu

Arka masih diam di tempatnya, ia memegang kotak cincin itu erat.

"Ar.." Angga menepuk pundak Arka

Arka memandangi kedua temannya "maju sana" Arka akhirnya mengangguk dan berdiri untuk maju ke depan, disana diva sudah berdiri sambil tersenyum padanya

Para tamu kembali bertepuk tangan saat mereka berdua sudah bersebelahan. Arka menatap lurus pada Alya, ia tau Alya terluka tapi Arka jauh lebih terluka.

ARKANA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang