22 | ARKANA

792 61 0
                                    

Happy reading...

Pukul 17.00 Arka dan abay keluar dari tenda nya masing masing dan saling menatap satu sama lain, kemudian membuang muka ke arah lain Kedua nya ingin  berjalan  ke arah hutan namun di cegah oleh pak Setyo dan guru-guru lain yang ikut camping

"Kalian mau kemana?" Tanya Bu Fenti

"Saya mau cari Nadira Bu" ucap mereka bersamaan

"Ibu tidak mengizinkan kalian pergi ke dalam hutan"

"Terserah ibu mau ngasih izin atau engga saya akan tetep cari Nadira" murid-murid lain yang melihat itu keluar dari tenda nya termasuk diva dkk dan tata, Resya

"Ar ini hujan yang ada nanti Lo malah sakit" ucap diva sambil memegangi tangan Arka

"Lepas!!" Arka menghempaskan tangan diva dan berlari menerobos hujan menuju hutan

"Bu izinkan saya mencari Nadira. Saya ketua OSIS, dan saya tidak mau ada murid yang sedang kesulitan" dengan pasrah bu Fenti menganggukkan kepala nya

Abay berjalan menuju hutan mencari keberadaan Nadira

"Kita doakan semoga mereka semua bisa kembali dengan selamat yahhh" ucap pak Setyo

"Aminnn!"

"Apaansi alay banget " ucap Nara memutar bola matanya

"Diem deh lo!!" Ucap Resya ngegas

•••

"NADIRA"

"NAD LO DIMANA?" Arka ta berhenti-henti memanggil nama Nadira

Hujan yang deras tak menghalanginya untuk terus mencari keberadaan Nadira

Arka mengernyitkan alisnya saat melihat arah panah yang bukan menunjukkan arah menuju tenda

"Siapa yang tega-teganya ngubah arah panah ini?" Arka berlari ke arah panah yang tadi diva ubah

"NADIRAAA" sama hal nya dengan Arka abay pun meneriaki nama Nadira, berharap Nadira dapat mendengar nya

"Nad Lo dimana?" Abay dibuat prustasi karena tidak mendapatkan petunjuk apapun

"Eh ini kenapa arah panah nya nunjukin jalan yang salah" sama dengan Arka abay pun di buat heran dengan arah panah yang tidak ke harusnya

Abay berjalan menelusuri arah panah yang salah sama seperti Arka

•••

"Arka.." hanya satu nama itu yang terbesit dalam pikiran Nadira, entahlah mungkin efek dari kedinginan, kepalanya yang pusing akibat benturan di tambah lagi kakinya yang tak mampu berdiri ia hanya bisa berharap seseorang datang dan menyelamatkan nya..

"NADIRA!!!" dapat Nadira dengan seseorang memanggil namanya, namun ia tak mampu melakukan apa-apa

"Arkaaa..."

Arka berjalan dengan hati-hati karena tanah yang begitu licin di tambah lagi hari yang sudah mulai gelap karena sudah pukul 17.50

Arka berjongkok menatap jejak tergelincir nya seseorang, mungkin Nadira pikir nya

Ia mengikuti arah tergelincirnya dan menunjukkan ke arah semak-semak di bawah, karena gelap Arka mengambil handphone nya untuk senter. Ia berjalan ke arah semak-semak itu dan..

"Nadiraa" Arka berjongkok untuk membangunkan Nadira

"Nad Lo ga papa?" Tanya Arka

"Arkaaa..." Nadira memeluk tubuh Arka erat dan di balas oleh Arka

ARKANA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang