Happy reading...
"DIVA!!!" Arka dan 2 orang polisi menghampiri diva yang sedang bermain ponsel
"Arka..." 2 orang polisi itu memborgol tangan diva
"Eh eh ini ada apa ya?"
"Ar maksud nya apa?"
"Anda di tangkap karena kasus tabrak lari terhadap Bu Santi" ucap salah satu petugas polisi itu
"Sa-saya bisa jelasin"
"Jelaskan nanti di kantor polisi" diva menatap Arka dengan pandangan memohon
"Ar tolongin gua!!" Arka tak menggubris nya, hingga diva dibawa oleh mobil polisi
Arka mengatur deru nafasnya setelah itu ia pergi ke rumah sakit tempat Nadira di rawat
Dengan kecepatan diatas rata-rata, Arka sampai dan langsung menuju ruang rawat Nadira
Disana terdapat Vania dan Santi yang sedang duduk didekat Nadira
"Assalamualaikum.." ucap Arka.
"Waalaikum salam arkaa.."
Vania dan Santi saling menatap satu sama lain seakan memberi kode untuk meninggalkan mereka berdua
Dan akhirnya Vania mendorong kursi roda Santi untuk keluar, hingga tersisa lah Nadira dan Arka di dalam
"Nadira.." Nadira memalingkan wajahnya kearah lain
"Gua tau Lo bersikap kaya gini karna apa.. gua udah tau semuanya, gua juga udah tau kalo diva yang nabrak ibu Lo kan?" Nadira menatap wajah Arka dengan tatapan sendu
"Lo udah tau kan?? Jadi gua ga perlu susah-susah lagi ngomong ke Lo buat jauhin gua" ucap Nadira
"Engga nad gua ga mau jauhin Lo apa lagi setelah gua tau kalo Lo itu Alya. nad mungkin Lo lupa tapi gua engga.. 8tahun gua sendiri, berharap Lo bisa kembali lagi, dan setelah Lo kembali Lo malah nyuruh gua untuk jauhin Lo? Itu mustahil bagi gua, gua sayang sama Alya dan Nadira, dua nama yang dimiliki satu orang yang gua sayang, yaitu Lo"
"Ta-tapi diva??"
"Lo ga perlu lagi peduliin diva, gua udah laporin dia ke polisi"
"Ke-kenapa?"
"Kan dia pelaku tabrak lari ibu Lo"
"Tapi Lo ga usah sampe ngelaporin dia Ar... Dia adik gua"
"Tapi orang salah harus tetap dihukum"
"Dan hukuman nya ga harus dimasukin ke penjara kan? Diva masih muda, perjalanan nya masih panjang dia juga pasti punya cita-cita, Lo tega ancurin itu semua?"
"Nad-"
"Tolong bawa gua kesana, gua mau liat diva"
"Nad-"
"Tolong Ar.. Lo sayang kan sama gua?" Dengan sangat terpaksa akhirnya Arka mengangguk menyetujui, jika sudah begini Arka tak bisa berkutik lagi jadi mau bagaimana
.
.
."Loh Nadira? Arka? Kalian mau kemana?" Tanya Vania pada mereka berdua
"Kita mau ke kantor polisi tan"
"Kantor polisi??"
"Memang nya kenapa?" Tanya Santi
"Kita mau ketemu diva" jawab Nadira
"Diva? Ma-maksud nya diva di tahan di kantor polisi?" Arka dan Nadira mengangguk "Tapi kenapa??"
"Diva pelaku tabrak lari Bu Santi Tan.." jawab arka
"Astaga... Diva, sekarang diva ditahan di kantor polisi mana?"
"Di xxx"
"Yaudah Tante ikut ya Arka, Tante mau ketemu diva"
"Ibu juga mau ikut Nadira" Arka dan Nadira mengangguk dan mereka pun pergi ke kantor polisi
•••
"Mamah!!! Mamah tolongin diva mah" teriak diva pada Vania yang baru saja datang
Vania tak menggubris perkataan diva, ia terlihat kecewe menatap anaknya
"Mah tolong diva!! Diva ga salah yang salah tuh Nadira mah!!"
"Kenapa kamu salahin orang lain, padahal ini kelakuan kamu!!" Ucap Vania, tak habis pikir dengan tingkah anaknya
"Kalo aja Nadira ga deketin Arka mungkin diva ga akan berbuat kaya gini mah!!"
-kenapa bawa-bawa nama gua?- batin Arka
"Mamah ga habis pikir sama kamu diva!! Mamah ga akan bayar pengacara buat bebasin kamu, biarin aja kamu masuk penjara!"
"Mamah ngomong kaya gitu karena mamah udah ketemu sama anak kesayangan mamah kan?! Aku benci sama mamah!!!" Teriak diva
Nadira menatap diva, adiknya. Ia tak menyangka diva bisa berbuat seperti itu hanya karena laki-laki, padahal kan bisa bicara baik-baik Nadira juga bakalan paham ko.
Nadira berjongkok, mensejajarkan diri dengan sang ibu yang duduk di kursi roda
"Bu.. ibu mau maafin diva ga? Diva bisa keluar kalo ibu udah maafin diva" ucap Nadira
"Iya nad... Ibu udah maafin diva, dia itu adik kamu, ibu ga akan marah sama dia dan mungkin ini udah takdir ibu udah ikhlasin semua nya" Nadira mengangguk mendengar ucapan sang ibu..
"Pak" panggil diva pada pak polisi
"Saya keluarga korban, dan saya sudah memaafkan pelaku, saya mau cabut tuntutan untuk dia pak" ucap Nadira. Hal itu membuat Vania Arka dan diva terkejut mendengar nya
"Kamu ga salah?" Tanya vania, dan Nadira menggelengkan kepalanya
Petugas polisi membebaskan diva dari tahanan. Diva keluar dengan menundukkan kepalanya malu
"gua harap Lo ga ganggu keluarga gua lagi nantinya" setelah mengucapkan itu, Nadira keluar sambil mendorong kursi roda ibunya
"Mamah kecewa sama kamu diva.." ucap Vania yang juga ikut keluar
"Arka ...."
"Cowok di dunia ini ga cuma gua doang div. Diluaran sana masih banyak cowo yang bakal nerima Lo apa adanya, kalo kita ga jodoh berarti gua bukan yang terbaik buat Lo" Arka pun keluar dan hanya menyisakan diva disana
"Gua emang bodoh dan gua baru sadar kalo gua itu bodoh!!.. hiks"
•••
Nadira sudah di perbolehkan untuk pulang karena lukanya sudah membaik dan ia memilih untuk pulang ke rumah ibunya bukan ke rumah diva, alasannya ia hanya belum bisa beradaptasi dengan lingkungan baru jadi ia memilih untuk tinggal bersama ibu nya sementara
Nadira, Santi dan fajar keluar dari taksi online dan ingin masuk ke dalam rumahnya
Namun ia melihat seorang lelaki paruh baya sedang duduk di teras rumah
"Ayah..." gumam fajar
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA [REVISI]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] [Jadwal update part yang sudah di revisi setiap Jumat] Arka seharusnya bisa tumbuh dewasa seperti anak remaja yang lainnya, dapat kasih sayang, memiliki banyak teman dan mungkin, kekasih? Namun, sebuah peristiwa di masa lalu membuat...