Happy reading...
Ke esokan harinya Nadira berangkat sekolah diantar oleh Fajar, tadi fajar memaksa Nadira untuk tidak berangkat tapi mengingat hari ini Nadira ada jadwal les dengan Arka, ia memaksakan untuk tetap masuk sekolah walaupun kakinya sedang sakit
"Di kelas jangan banyak gerak, kaki kamu masih sakit" ucap fajar mengingatkan
"Iya bang Fajar, mekasih ya" Fajar mengangguk dan pergi menuju kampus nya
"Nad" panggil seseorang yang juga baru datang
"Abay"
"Sini gua bantu" abay memapah Nadira menuju kelasnya
"Thanks bay"
"Iya, nanti pulang bareng gua ya?"
"Eh kayanya ga bisa deh"
"Kenapa?"
"Gua ada janji sama orang, sorry yaa"
"Oh ya udah ga papa kapan-kapan masih bisa, kalo gitu gua pergi ke kelas ya" Nadira mengangguk dan abay pun pergi
Tak lama Resya dan Tata datang
"Lah nad ko masuk si emang nya udah baikan?" Tanya Resya
"Udah lumayan ko, semalem di olesin minyak sama ibu"
"Syukur deh kalo gitu, tapi kalo nanti sakit lagi ke UKS aja ya" Nadira mengangguk
Guru fisika masuk ke dalam kelasnya menerangkan beberapa materi dan memberi tugas kepada Mereka
"Baik anak-anak sampai disini saja pembelajaran kita kali ini, Minggu depan kita bahas materi baru" ucap Bu Dina
"Terimakasih bu" ucap semua murid, Bu Dina pergi meninggalkan kelas
"Habis istirahat jangan lupa buat langsung ganti baju ya, pelajaran olahraga nya pak Dandi ganti jadwal jadi lebih awal di gabung sama kelas lain" ucap Nadira memberi tahu
Semua orang mendengarkan ucapan ketua kelas, lalu mengangguk dengan malas
"Nad mau nitip aja ga? Kaki Lo masih sakit kan?" Tawar Tata
"Gua masih bisa jalan ko, ayo" mereka akhirnya pergi ke kantin bersama
Sampai di kantin Nadira Tata dan Resya duduk di tengah meja kantin
"Mau pesen apa biar gua yang pesenin" ucap tata
"Gua nasi kuning aja deh lagi kepengen itu" jawab Resya
"Ngidam Lo sya?" Tanya abay yang tiba tiba duduk di bangku mereka
"Yeuhh apaansi, ngadi-ngadi aja lu"
"Lo apa nad?" Tanya tata
"Nanad biar sama gua" ucap abay, lalu Tata mengangguk dan pergi
"Mau pesen apa Nad?"
"Mau mie goreng aja 1 sama susu putih nya 1"
"Ga, yang lain, jangan mie nad kan yang lain bisa. Nasi goreng ya?"
"Mau nya itu"
Abay menggelengkan kepalanya "Nasi goreng" akhirnya nadira mengangguk setuju
"Ok tunggu ya tuan putri" abay berdiri dan mengacak-acak rambut Nadira setelah itu pergi memesan nasi goreng
"Si abay suka mah suka aja kali, ngode doang bisa nya" ucap Resya menggelengkan kepalanya
"Apa si res"
"Haha kocak aja, ketos kek dia bisa bucin juga ke elo nad"
Di sisi lain Diva sedang memperhatikan interaksi Nadira dengan Abay
"Kemaren si Arka sekarang si abay, ganjen banget najis" gumam diva kesal, karena Abay adalah teman kecil Diva, dulu juga diva menyukai abay karena abay sangat baik pada nya, namun saat abay melihat Alya abay langsung suka pada Alya membuat diva menyerah untuk memperjuangkan cinta nya.
"Tu anak kek nya harus di kasih pelajaran, di diemin mulu malah makin ngelunjak bisa bisa Nafis kepincut juga nih mana satu kelas kan" ucap bunga memanas-manasi Diva dan Nara
"Eh anjir nafis gua jangan sampe ikut-ikutan juga" ucap Nara
"Ikut gua yu guys" Diva berdiri di ikuti oleh Nara Bunga dan Mischa
•••
Seperti yang sudah di bilang oleh Nadira tadi bahwa jam pelajaran olahraga di majukan
Siswa-siswi kelas IPA 1 bergegas pergi untuk berganti baju
Nadira Resya dan Tata berjalan ke arah lokernya untuk mengambil pakaian ganti
Nadira membuka pintu lokernya namun ia tidak menemukan seragam olahraga nya
"Ayo nad" ucap Tata
"Lo pada duluan aja, gua kaya nya naro di tas deh" tata dan Resya mengangguk dan pergi terlebih dahulu
Nadira kembali ke dalam kelasnya untuk mengecek seragam olahraga namun nihil, seragam nya tidak ada di dalam tas
"Perasaan gua selalu naro di loker kalo ga ya di tas, tapi ko ga ada ya" kata Nadira bingung
Semua teman-teman nya sudah berkumpul di lapangan
Nadira berjalan ke arah lapangan dengan lesu
"Nad ko Lo belum ganti baju?" Tanya Resya
"Baju gua ilang sya"
"Lah ko bisa? Gimana ceritanya?" Tanya Tata heran
"Gua juga ga tau, se inget gua baju olahraga tuh selalu gua taro di loker, tapi tadi ga ada kan terus gua cek di tas barang kali gua lupa naro tpi tetep gaada" jawab Nadira
"Ayo anak anak kita melakukan pemanasan terlebih dahulu" ucap pa daus guru olahraga "Nadira kenapa kamu tidak mengganti pakaian?"
"Eh itu pak baju saya ilang" jawab Nadira
"Ilang bagaimana maksudnya?"
"Saya juga kurang tau pak"
"Praktek kali ini penting loh, tapi kalo kamu tidak bisa yaa mungkin nilai kamu akan kosong" ucap pa daus
"Eh pak jangan dong, sa-saya bisa ko pake baju ini"
Pa daus melihat pakaian yang Nadira kenakan
"Kamu yakin??" Nadira mengangguk dan akhirnya pa daus mengizinkan Nadira
Semua siswa melakukan pemanasan terlebih dahulu Nadira terlihat kesulitan karena rok yang ia pakai terlalu pendek
Diva yang melihat itu tersenyum senang, rencana nya berhasil!! Semua ini memang rencana Diva, Diva membuang baju olahraga Nadira ke tempat sampah belakang sekolah, diva sangat benci pada orang yang berniat untuk mendekati arka-nya walaupun ia tidak ada hubungan resmi namun bagi diva Arka adalah calon suaminya kelak
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANA [REVISI]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] [Jadwal update part yang sudah di revisi setiap Jumat] Arka seharusnya bisa tumbuh dewasa seperti anak remaja yang lainnya, dapat kasih sayang, memiliki banyak teman dan mungkin, kekasih? Namun, sebuah peristiwa di masa lalu membuat...