"Lo suka sama kak Steven, ya Za?"
Oza memutar kedua bola matanya malas, ini sudah pertanyaan yang ke lima ia dapat kan. Fix gara-gara mulut Maria yang kek comberan, orang-orang jadi salah paham.
Tinggalah kini Oza harus menanggung semua pertanyaan penasaran dari teman sekelas nya seorang diri, sementara Maria tengah jajan membeli makaroni ngehe di kopsis dan Marwan tengah ke toilet
"Aish! Enggak. Udah deh jangan nanya mulu, cape nih Oza jawab nya." ucap Oza dengan wajah memerah. Mendengar jawaban kesal Oza, gadis yang bertanya itu pun segera mengundurkan diri tanpa sepatah kata pun lagi
"Kenapa sih sama orang-orang itu, takut banget kayak nya gua suka sama si Steven-steven itu. Ish!" Oza bergumam seraya bergidik ngeri melihat tingkah teman-teman perempuan nya, sebelum menelungkupkan kepala nya di atas meja mengingat jam pelajaran sudah berakhir sepuluh menit yang lalu.
Dan seharusnya kini suda berganti dengan mapel lainnya namun sang guru tengah berhalangan hadir, alhasil Oza pun akan memanfaatkan waktu dengan tidur-tidur santuy
Tapi eh tapi...
Baru saja Oza akan benar-benar terlelap nyenyak, namun suara ketukan yang berasal dari di meja nya. Membuat Oza mengerang kesal dan terpaksa kembali mengerjap
Gadis itu mendongak menatap lurus kearah papan tulis dengan wajah lusuh. Tapi yang ia lihat hanya kosong, tak ada siapapun. Mendadak suara obrolan beberapa teman nya pun tidak terdengar, hanya keheningan yang mendera
Lho! Kok sepi?
Gadis itu mulai kebingungan sampai suara deheman maskulin menghentak kesadarannya, Oza menoleh dengan mata membulat ke sisi kiri. Dan kini betapa terkejut nya ia mendapati sesosok pria dengan wajah kaku tengah menatapnya tajam dengan seragam yang terpasang tak rapih
Ganteng doang, pake Seragam serampangan! Cibir Oza dalam hati sebelum suara pria itu kembali mengalun dan mengejutkan nya
"Jaket." ucap nya singkat seraya menjulurkan satu tangan nya ke arah Oza
"Ja-jaket?" ia mendadak amnesia sepertinya, jangan salahkan otak Oza yang sedikit lemot memang. Apalagi efek habis bangun tidur.
Pria itu mengangguk seolah membenarkan pertanyaan Oza
"Balikin" lanjut nya seraya menggoyangkan lengan nya
Oza pun tersadar, ia pun berdiri dan menatap ke sekeliling nya. Teman-teman nya yang tadi asik merumpi di sudut ruang kelas ternyata tengah terdiam namun tak menatap ke arah nya, oh tapi begitu Oza yakin jika telinga mereka tengah memancarkan sinyal tingkat tinggi untuk menangkap pembicaraan nya.
Oza kembali memalingkan kembali wajah nya ke arah pria di sisi nya, ia sekarang ingat. Pria ini adalah Steven... Kakak kelas nya yang sok penolong dan songong, di tambah tadi nama pria itu menjadi bahan kekesalan nya atas pertanyaan ngawur dari teman-teman nya
"Tangan gue pegel" Steven kembali bersuara, ia menatap tajam Oza yang malah melamun menatap wajah nya dengan tatapan horor. Hei! Memang nya ia hantu apa, dasar gadis aneh!
"Ehm itu- anu... Masih di cuci, be-besok Oza balikin" dengan terbata Oza menjawab, ia merinding juga di tatap tajam oleh Steven. Seakan dirinya adalah se ekor Tikus kecil yang akan di mangsa oleh nya
Steven menghela nafas nya, ia menarik tangan nya yang mulai terasa pegal.
"Oke, gue tunggu besok. Ingat! Harus balikin ke tangan gue langsung. Nggak boleh di titip" ujar nya memberi peringatan sebelum melangkah pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
Steal My Girl
Teen FictionOza nama nya, gadis manis pemilik lesung pipi yang menarik perhatian Steven- kapten basket yang terkenal angkuh dan dingin ~~~~ Dua bulan menjadi siswa baru awalanya biasa saja, tak ada yang spesial bagi Oza. Ia tak cantik, dandanan nya sederhana t...