Kegelisahan Steven!

298 15 6
                                    


Satu minggu lebih dua hari akhir nya masa-masa menegangkan itu berhasil Oza lewati, ujian tengah semester telah selesai dan gadis itu setidaknya bisa sedikit bernafas lega. Tinggal menunggu hasilnya, apakah memuaskan atau justru sebaliknya.

Ia sudah berusaha mengerahkan kemampuannya beberapa bulan ini, ditambah dengan bantuan Steven yang menjadi tutor nya. Ia berharap lebih kali ini.

"Za... Pulang sekolah nanti jadikan?"  tanya Maria yang baru saja datang menyusul Oza yang tengah duduk di kursi panjang depan kelas nya.

"Jadi dong." sahut nya, namun tatapan nya mengarah kedepan, menilisik mencari-cari keberadaan seseorang.

"Lagi nyari kak Steven ya?" seolah tahu dengan gerak-geriknya, Maria yang sudah enam bulan menjadi sahabat nya itu berbisik lirih ditelinga agar tidak ada yang mendengar suaranya.

Oza mengulum bibir nya mendengar itu, mengekeh pelan ia pun mengangguk.

"Tadi Oza liat dia lewat depan kelas." tukas Oza, masih mencari-cari sosok tampan satu itu.

Maria mengangguk mendengar itu, ya seperti inilah resiko menjalin hubungan diam-diam seperti Oza. Mau bertemu secara langsung saja susah, lebih lagi laki-laki nya Bintang Sekolah seperti kakak kelasnya itu. Sudah dipastikan cara seperti yang ini yang paling aman

"Chat aja, tanya dia dimana sekarang, atau gak suruh lagi aja lewat depan kelas kita." usul Maria cerdik

Oza menoleh menatap wajah cantik sahabat nya, ide yang menarik tapi sesaat ia langsung mengurungkan niatan nya itu.

"Enggak deh, soalnya tadi dia jalan berdua sama pak kepala Sekolah." keluh Oza yang dibalas tatapan prihatin Maria.

Selama ujian berlangsung kemarin Oza memang jarang berinteraksi dengan pria itu, hanya ketika pagi sebelum kelas dimulai mereka akan berkirim pesan singkat seperti mengucapkan kata-kata semangat atau menanyakan apakah ada kesulitan ketika mengerjakan ujian. Setelahnya mereka akan sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Sebenarnya Steven beberapa kali menawarkan untuk belajar bersama lewat Video Call saat malam hari, atau mengajak nya pulang bersama. Namun selalu Oza tolak karena tidak mau membuat pria itu terganggu atau repot, padahal Steven sama sekali tak merasa dirugikan.

Oza merindukan pria itu, ia sudah terbiasa dengan sikap dingin, cuek dan galak nya. Seminggu tak melihat sosok nya seperti ada yang kurang, meski setiap hari Steven selalu mengirimkan pesan dipagi hari juga beberapa camilan tapi tetap saja tak membuat Oza puas. Terkadang ia bahkan sengaja belajar di depan kelas ketika bell belum berbunyi agar bisa melihat pria itu sekedar melintasi kelasnya.

Ya seperti sekarang ini contohnya, tapi sudah hampir dua puluh menit Steven tak juga kembali lewat membuat gadis itu dirundung gelisah. Maria yang masih betah duduk disamping nya terdengar mengekeh kecil sambil menatap layar Ponselnya membuat atensi Oza teralihkan.

"Lagi liat apasih? Seru banget kek nya." tanya Oza penasaran

Maria menoleh dengan kedua pipi memerah
"Lagi chatan sama kak Alfa, ternyata dia orangnya gokil juga ya Za." sahut Maria membuat Oza mengerjap pelan

"Ya mana Oza tau, Oza gak pernah main sama dia. Lagian sejak kapan lo deket sama dia, kok gak pernah cerita?" todong Oza meminta penjelasan, tubuhnya sudah menyerong kearah Maria.

"Hmmm.... Kamu inget gak pas dia narik aku sewaktu di depan toilet taman, pas kamu habis ribut sama kak Elvaro. Nah it-"

"Wait... Kok lo tau Elvaro?" tanya Oza dengan wajah menegang.

Lain hal nya dengan Maria yang tersenyum
"Oza, Oza... Siapa sih yang gak kenal kak Elvaro. Dia tuh Famous kayak kak Steven, idola dan bintang nya Sekolah sebelah." jelas Maria membuat hidung Oza megar-megar sambil terbengong.

Steal My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang