Prolog!

4.2K 152 13
                                    

Menjadi siswi baru di salah satu Sekolah menengah atas swasta ternama di Kota nya bagi Oza bukan lah hal menarik. Ia tidak cantik- jelas, hanya sedikit tinggi berkulit putih dan memiki dua lesung pipi, otak nya pas-pasan, Oza juga tidak pandai mencuri perhatian siswa lain dengan dandanan keren atau barang mewah seperti teman kelas lainnya yang sekarang masuk kategori cewek hits

Dua bulan bersekolah dan ia baru mendapat kan dua orang teman, beruntung tapi tidak juga. Kedua temannya itu kembar- sepasang laki-laki dan perempuan. Mereka begitu aktif dan lincah, heboh dan benar-benar perhatian dengan Oza yang diam-diam menghanyutkan

Iya, Oza itu tipe perempuan lemah lembut dan anggun- kelihatannya. Aslinya! Gadis itu bisa berubah cerewet dan konyol jika sudah akrab, kalau kata kedua temannya. Oza itu diam-diam tai kucing hihi...

Semua berjalan seperti biasanya. Oza belajar, mengobrol, istirahat bersama, atau kadang sesekali mencuri jam kosong dan lari ke kantin karena mendapat hasutan dari dua teman kembarnya. Oh ayolah! Oza bukan pelajar kaku yang hanya duduk di dalam kelas membaca buku atau mengerjakan tugas terus-menerus, apalagi berteman dengan dua anak kembar itu

Impossible!

Suatu hari yang tak pernah terbayang di benak Oza selama bersekolah di Sekolah baru nya, insiden menghebohkan terjadi dan Oza menjadi korban nya. Sepertinya itu karma, kalau kata Marwan- teman kembarnya. Tanpa Oza ketahui tiba-tiba ada sebuah bola Basket melayang menghantam keras tepat kearah rahangnya, bagaimana bisa itu terjadi? Oza pun tidak mengerti

Tak sengaja saat rahangnya terhantam, dan mungkin melukai bagian gusi dalam nya sehingga mengeluarkan darah lumayan banyak. Oza merintih, kedua teman kembarnya panik begitu melihat mulut Oza mengeluarkan darah dan mengotori seragam yang di kenakan nya. Satu tim Basket hendak menghampiri Oza karena merasa sebagai pihak yang bertanggung jawab akan kejadian itu

Oza berlari diikuti Maria ke sebuah toilet demi membersihkan darah nya, sebelum tim Basket itu benar-benar menghampirinya. Oza hanya tak mau menjadi bahan tontonan gratis para pemain Basket atau siswa lain yang terdiri dari kakak kelas nya itu

Tapi tanpa ia sadari, dua orang pria lain ikut membuntutinya. Menunggu nya di balik pintu masuk toilet perempuan

Pria dengan kaus bernomor punggung dua belas itu adalah pelaku yang sebenarnya- sang Kapten basket, sebut saja si Pangeran Freezer. Steven nama aslinya. Dengan satu orang teman nya pria itu menunggu gadis yang menjadi korban lemparan bola nya

Tak butuh waktu lama pintu toilet pun terbuka, menampilkan dua sosok perempuan. Yang satu dengan kaca mata kekinian, dan gadis yang satunya dengan Seragam putih bernoda kan darah

Ia menebak jika gadis dengan Seragam di penuhi darah itulah korban atas ulah nya yang tak lain adalah Oza. Steven menjagal kedua gadis itu, Oza terdiam seraya melirik Maria yang kini sudah menampilkan raut gemas menatap memuja sosok di hadapannya

"Tatap mata gue, biar gue lihat seberapa parah luka lo!" titah Steven mengeluarkan suara rendah nya dengan nada perintah tingkat tinggi,

Oza mendengus, ia tak menuruti perintah dengan atensi tinggi milik pria asing di hadapannya. Tak jelas, dia menyuruh Oza atau Maria? Mulut nya sudah berdenyut nyeri, yang Oza fikirkan adalah meminta izin kepada guru piket dan segera pulang ke rumah. Maka dari itu Oza dengan santai menghindar dan berjalan mengabaikan perintah pria itu seraya menarik lengan Maria

Steven geram melihat penolakan Oza, dengan langkah jenjangnya ia berhasil menyusul gadis itu dan berdiri tepat di hadapannya. Memberi sorot tajam intimidasi kearah lawan nya

Oza masih tak mampu bersuara, ia membeku dan membisu melihat tatapan tajam milik pria yang sepertinya ia duga adalah salah satu pemain yang bertanggung jawab karena telah melukai rahangnya, ternyata tertuju ke arah nya

Steal My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang