Pluk...
Oza tersentak dari lamunannya begitu mendapati sebuah jaket entah milik siapa terlempar dan menutupi kepala nya, dengan kesal ia menarik jaket tersebut, sehingga membuat rambutnya berantakan. Ia benar-benar tidak terima dan berniat akan memarahi siapapun yang berani melakukan hal itu kepadanya. Tidak tahu kah suasana hati nya saat ini sedang memburuk
"Woy! Puny... "
"Punya gue, pake buat nutupin noda darah lo di seragam!"
Mata Oza membulat, ia menatap kearah seragam nya yang kotor dan berbalik menatap pria dengan wajah datar yang kini berdiri tegap di samping nya. Bibirnya seketika terkatup dengan rapat. Mau apa pria itu? Mau sok-sok an mengancam nya lagi? Fikir nya. Begitu mendapati Steven- pelaku yang melukai rahang nga tapi tidak mau bertanggung jawab
Jadi dia yang lempar jaket bau ini ke muka gue? Dasar semprul!
"Nggak butuh!" Oza menolak mentah-mentah, ia tak perlu berfikir dua kali sebab dirinya tak butuh belas kasihan pria itu
Tangannya menarik lengan Steven yang lumayan kekar di bandingkan siswa SMA sebaya nya lalu menyerahkan jaket Hoodie berwarna hitam tersebut
Steven menaikkan sebelah alis nya, ia cukup tercengang juga mendapat penolakan gadis tidak tahu diri di hadapannya ini. Niat baik nya langsung ditolak, dan itu membuat harga diri sedikit terluka
"Udah bisa ngomong ternyata"
Oza mendengus, memangnya ia bisu? Jelas saja tidak! Berbicara adalah hobi nya. Tapi tidak kepada pria itu, Oza tidak mau mengeluarkan tenaga atau suara indah nya sia-sia. Kaki nya hendak melangkah pergi namun tidak bisa, tas ransel nya tertahan- seperti ada yang menarik nya
Ia berbalik dengan kesal seraya menghentakkan kaki nya, rahang nya kembali berdenyut nyeri. Dan itu karena ulah pria itu!
"A-pa la-gi si-h?" demi meminimalisir rasa sakit nya, Oza pun berbicara layak nya robot. Ia menahan diri agar tidak berteriak
"Gue bilang pake, jangan bantah!" Steven berbicara dengan nada tegas, tangannya dengan cepat melepas tas ransel Oza dan memakai kan paksa jaket miliknya ke tubuh gadis itu. Ia pun sebenarnya tidak tahu ada apa dengan dirinya saat ini, harus nya ia tidak perduli dan membiarkan gadis itu pulang dengan seragam kotor
Tapi melihat jika gadis itu menjadi pusat perhatian murid lain karena penampilan nya, entah kenapa ada perasaan kesal dan tidak suka menyerang Steven.
Oza hanya mampu terdiam membeku, pergerakan Steven benar-benar cepat dan tak terbaca sampai ia tersadar jika jaket milik- Nya sudah melingkupi tubuh mungil nya. Bahkan pria itu pun menyandang kan kembali tas ransel ke pundak nya
"Jangan di titip ke siapapun, lo harus balikin jaket ini langsung ke tangan gue. Ingat itu!" ujar Steven dan berlalu dengan santai meninggalkan Oza yang masih mematung menatap kepergian nya
Beberapa detik kemudian Oza pun tersadar, ia melihat penampilan nya yang kini sudah berubah. Jaket hitam tersebut ternyata cukup kebesaran sampai membuat tangan nya tenggelam dan tidak terlihat. Ia mendesis kesal, merutuki sikap bodoh nya. Harus nya tadi ia meronta bukannya malah terdiam pasrah seakan menerima pria sialan itu memakai kan jaket ke tubuh nya tanpa izin
"Da-sar co-wok gi-la!" umpat nya, sebelum ponselnya bergetar tanda masuk notifikasi pesan. Ternyata ojol pesanan nya sudah tiba, ia pun bergegas menemui sang driver yang menunggunya di depan pagar Sekolah
KAMU SEDANG MEMBACA
Steal My Girl
Teen FictionOza nama nya, gadis manis pemilik lesung pipi yang menarik perhatian Steven- kapten basket yang terkenal angkuh dan dingin ~~~~ Dua bulan menjadi siswa baru awalanya biasa saja, tak ada yang spesial bagi Oza. Ia tak cantik, dandanan nya sederhana t...