Sejak kelima siswa itu kembali suasana Sekolahnya mulai berubah. Dalam seminggu kelima siswa itu menarik atensi banyak murid dari penjuru kelas, tapi yang lebih menonjol tentu nya adalah sosok Jihan dan Atlas.
Selain memilih otak cerdas, kedua orang itu memiliki fisik yang rupawan idaman setiap manusia. Ah jangan lupakan dengan slogan kekinian yang berbunyi,
'Lo cantik/ganteng, lo punya kuasa'
Ditambah mereka kaya dan pintar. Hem... Paket lengkap sekali.
Akun sosial media mereka bahkan diserbu para penggemar, dan tak sedikit pula beberapa anggota ekskul menawarkan untuk bergabung karena dengan hadirnya mereka bukan tidak mungkin orang-orang akan meminati club ekskul tersebut.
Usai pelajaran berakhir dan bell istirahat pertama berbunyi, Oza dan kedua sahabatnya memilih pergi ke kantin sebab hari ini mereka tidak membawa bekal seperti biasanya. Putri bertugas mencari tempat sementara Oza memesan makanan dan Maria memesan minuman.
"Makin rame aja kantin..." gumam Oza, merasa para murid hampir memenuhi isi meja. Padahal biasanya beberapa meja terkadang hanya di isi satu atau dua orang, tapi sekarang benar-benar penuh lantaran sebagian ada yang pergi ke kantin yang satunya.
"Ehm- mungkin karena hadirnya mereka, mangkan nya rame." celetuk seseorang yang berada di sisinya sambil menunjuk satu spot kantin dengan dagu nya.
Oza menatap pemandangan tersebut, ada sosok Atlas- pria berwajah manis yang duduk di sudut kantin bersama teman-teman nya.
Pantas saja ramai, ternyata ada dia. Mungkin saking lapar nya, Oza tidak terlalu memperhatikan orang-orang disekitar nya tadi.
"Oh pantesan." gumam Oza pelan sebelum menatap gadis yang berdiri di sisinya,
"Lho, kak Bunga?!" terkejut Oza mendapati sosok Bunga yang berdiri disisinya, juga menyahuti ucapannya tadi.
Bunga tersenyum
"Hai Oza, kita ketemu lagi!" sapa nya ramah.Oza membalas senyuman itu, agak malu karena bisa-bisa nya ia tidak mengenali Bunga bahkan berdiri di sisinya pun ia tak sadar.
"Maaf kak, aku gak sadar kalau ternyata kakak berdiri disamping aku." ungkap Oza
"Gapapa, kenapa harus minta maaf sih Za."
Oza menyengir kuda seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Kakak beli bakso juga?" tanya Oza
"Iya, lagi pengen makan yang pedes-pedes nih."
"Awas nanti sakit lho perut nya."
"Enggak lah, aku kan udah sehat."
Oza mengangguk mendengar itu, Bunga terlihat lebih Fresh daripada pertemuan terakhir mereka kala di UKS sebelumnya.
"Eh iya, kak Bunga ke kantin sama siapa?" Oza bertanya lagi.
"Sendiri." sahut Bunga, karena beberapa temannya tidak ada yang mau ia ajak makan bakso.
Oza nampak terdiam melirik kearah meja nya, ada Maria dan Putri disana menunggu nya.
"Kakak mau gabung? Aku makan sama teman-teman aku disana." tunjuk nya kearah tempat nya.Bunga nampak berfikir sebelum menjawab.
"Aku takut buat teman-teman kamu gak nyaman.""Enggak kok, mereka gak bakal gigit udah jinak. Jadi kak Bunga jangan khawatir." gurau Oza, tapi memang kenyataan nya begitu. Ia yakin Maria dan Putri takkan keberatan jika Bunga bergabung.
Bunga menggigit pipi bagian dalam nya, ia tertarik karena dibandingkan makan sendiri, makan dengan teman lebih nikmat dan seru.
"Oke... Aku ikut gabung." putus nya, Oza pun tersenyum puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Steal My Girl
Teen FictionOza nama nya, gadis manis pemilik lesung pipi yang menarik perhatian Steven- kapten basket yang terkenal angkuh dan dingin ~~~~ Dua bulan menjadi siswa baru awalanya biasa saja, tak ada yang spesial bagi Oza. Ia tak cantik, dandanan nya sederhana t...