"Ujian Sejarah kemarin dapat nilai berapa?"
"Huh?!"
Bibir Oza kelu, ia tak dapat menjawab pertanya mendadak abang nya itu. Terlalu to the point, bisakah awal nya di mulai dengan mukadimah terlebih dahulu agar Oza bisa membuat alasan sehingga ia tak perlu jujur mengatakan jika ulangan harian Sejarah kemarin mendapat nilai lima puluh yang tertulis besar dan jelas tepat di tengah-tengah soal dan jawabannya
"Oza?!" Faldi menatap wajah terkejut sang adik lamat-lamat, Oza masih saja terdiam dengan botol susu di tangan nya. Ah ia sudah tahu jawabannya, sepertinya ia harus turun tangan menindas kebodohan dan kemalasan sang adik
Setelah menutup laptop yang sudah ia kunci terlebih dahulu, Faldi menghampiri Oza
"Mapel apa besok?""E-eh itu, anu bang... Matematika, Kwh, Sosiologi, sama Geografi"
"Bawa semua buku lo! Kita bedah pelajaran"
Raut wajah Oza seketika berubah masam, doble shit!
"Nanti aja ya bang, Oza cape banget mau rebahan" Oza mencoba bernegosiasi, tapi sepertinya akan sia-sia saja karena Faldi dengan wajah datarnya tengah memelototkan matanya lebar-lebar
"Abang gak asik ah!"
"Oke, gua kasih waktu istirahat dua jam. Setelah itu balik lagi kesini, bawa semua buku lo!" mata Oza berbinar setelah mendengar nya, ia mengangguk semangat dan berniat kembali ke kamar nya untuk berganti pakaian, rebahan sebentar sambil chit-chat dengan Maria
"Siyap kapten!" sahut Oza sebelum berlari bak seorang Ninja,
"Mampus lo, hahah... "
Faldi mencibir begitu adik nya hampir terserimpat rok Sekolah yang di kenakan nyaOza ingat, ia harus memastikan sesuatu terlebih dahulu. Satu tangannya urung memegang knop pintu, kedua kakinya melangkah mundur menuju salah satu jendela yang menampakkan pemandangan jemuran baju
"Ah aman-aman... " gumam nya melega begitu matanya menangkap Hoodie hitam milik Steven yang tersampir rapi di tali tambang bersama baju-baju nya yang lain
Satu masalah selesai, Oza pun kembali menuju singgasana nya. Alias kamar tidur nya. Begitu Seragam nya sudah berganti dengan kaus longgar berwarna hijau pastel di padukan dengan celana panjang santai longgar kebanggaan nya, Oza mulai merebahkan tubuhnya nyaman dinatas ranjang miliknya yang tak terlalu besar. Tangan gadis remaja itu asik menari mengetikan pesan balasan untuk Maria
Mereka masih membahas perihal kakak kelas perempuan yang melabrak nya tadi saat di Sekolah. Nampaknya Oza masih geram, sementara Maria terus menyuruh nya untuk bersabar sambil di selingi dengan kata-kata nyeleneh menurut Oza
Maria :
Udah Za, sabar aja. Mereka tuh iri tau sama kamu, secara kan cowok macam kak Steven yang keren dan ganteng minta ampun tiba-tiba datengin adik kelas perempuannya. Wagelaseh pasti buat geger dong. Mereka pasti lagi pada kebakaran jenggot, ups!
Oza mengernyit membaca sederet pesan itu, ia tetap tidak terima
Oza :
Ya gak gitu juga Bambang caranya, mereka labrak Oza seakan-akan Oza habis mojok bareng sama si cowok itu. Rese tau gak!
KAMU SEDANG MEMBACA
Steal My Girl
Teen FictionOza nama nya, gadis manis pemilik lesung pipi yang menarik perhatian Steven- kapten basket yang terkenal angkuh dan dingin ~~~~ Dua bulan menjadi siswa baru awalanya biasa saja, tak ada yang spesial bagi Oza. Ia tak cantik, dandanan nya sederhana t...