Momen Pertama!

597 40 3
                                    


Kendaraan roda dua milik Steven melaju membelah jalan raya yang lumayan sepi sambil sesekali melirik kaca spionnya demi melihat sosok gadis yang duduk di belakangnya, Steven tersenyum tipis melihat wajah cemberut Oza yang tenggelam karena helm kebesaran yang di kenakannya.

"Pegangan, nanti lo jatuh gue juga yang repot!" titah Steven dengan nada suara datar namun terselip sedikit perhatian

Naas nya suara Steven teredam hembusan angin sehingga Oza tak mampu mendengar suara pria itu dengan jelas, gadis itu mengernyit dan memajukan sedikit kepalanya lalu berteriak tepat di balik telinga Steven

"Huh? Kenapa kak?!" teriak Oza

Ya maklum namanya juga manusia, ada kurangnya. Seperti Oza.

Steven meringis mendengar teriakan nyaring itu lalu beralih mengurangi kecepatan motornya, pria itu kembali berucap dengan nada suara sedikit lebih kencang

"Pegangan, nanti lo jatuh. Surti!!!"

Oza mendelik dan memajukan bibirnya beberapa senti. Siapa yang pria itu panggil, dirinya atau si Surti? Dasar cowok sok ganteng! Gerutu gadis itu dalam hati

Bukannya menurut Oza malah bersidekap, memang dasar cewek nekat. Steven yang mengetahui itu pun menyeringai jahil

Nantangin dia, gua kerjain juga nih bocah!

Steven menarik gas motornya dengan sekali tarikan sehingga motor besar itu langsung melaju cepat hampir sedikit standing, Oza yang tak siap sontak terkejut dan langsung berteriak dan memegang kuat ujung jaket yang di kenakan Steven

"Aaaaaa!!!"

Steven terkekeh tanpa suara ketika Oza bereaksi begitu heboh, bahkan  gadis itu sampai memejamkan mata dan wajahnya berubah pucat pasi

"Rasain! Suruh siapa nggak nurut!" ujar pria itu dalam hati, namun merasa sedikit kasihan

Steven lantas menghitung sampai tiga menunggu amukan yang akan dia dapatkan

Satu!

Dua!

Tiga!


"APA-APAAN SIH KAK? NANTI KALAU OZA JATUH GIMANA?! KALAU NGGAK NIAT NGANTERIN PULANG YAUDAH TURUNIN AJA OZA DI PINGGIR JALAN!!!"

Tebakan Steven sama sekali tak meleset, gerak-gerik Oza seperti mama nya- mudah sekali di baca. Steven tidak marah atau membalas ucapan Oza, ia terima makian gadis itu sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

Oza mendengus dan membuang wajahnya ke samping, jemarinya ia biarkan tetap berpegangan di jaket milik pria itu takut kejadian beberapa saat kembali terulang. Satu detik kemudian motor besar yang di tumpangi nya pun berhenti membuat Oza mengenyit

"Turun!"

Mata Oza membelalak begitu Steven menyuruhnya turun, maksud nya apa nih, Oza di turunin di pinggir jalan, gitu?

Dasar Raja tega! Maki Oza dalam hati, padahal ia tak serius berbicara panjang lebar tadi. Hanya berniat menggertak kelakuan Steven saja, tapi tidak tahu nyatanya pria itu malah menturuti permintaan asal nya itu

"Jangan nething dulu, gue melipir cuma mau pake jas hujan doang." tukas Steven seolah-olah tahu isi hati gadis itu

Pipi Oza bersemu, ia malu karena terlanjur memaki pria itu dalam hati sekalipun pria itu tak tahu. Oza turun dari motor hitam besar milik Steven dan menatap ke arah jalan raya yang kini di guyur gerimis kecil yang berangsur berganti dengan hujan lebat di sertai petir, Oza mendesah lelah. Ia ingin segera sampai ke rumah dan segera membaringkan tubuh nya di atas kasur nya yang hangat dan empuk

Steal My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang