*3438 Word spesial untuk kalian yang setia sama cerita ini, semoga suka hihihi...****
Hari minggu tepat pukul tiga sore sesuai yang di janjikan Steven beberapa hari lalu kini Oza sudah cantik berdiri di teras rumahnya menunggu hadirnya pria itu, untung lah Faldi tengah menggantikan shift rekannya yang sakit dan pria itu akan pulang malam sehingga Steven tak bisa menemui nya untuk meminta izin mengajak nya pergi.
Sebelumnya Oza sudah meminta izin terlebih dahulu kepada Faldi untuk main sore hari ini tapi tidak mengatakan dengan siapa, abang nya itu tanpa banyak bertanya lagi meng'iya kan namun ia tak boleh pulang melebihi pukul delapan malam, tak menunggu waktu lama suara deru motor yang tak asing di telinganya terdengar dan berhenti tepat di depan pagar rumah nya. Oza segera berjalan menghampiri dengan senyum nengembang
Jantung gadis itu jumpalitan melihat sosok Steven duduk gagah diatas kuda besi milik nya dengan setengah wajah tertutup helm full face milik nya, begituan dengan Steven yang terlihat sedikit terperangah melihat sosok Oza dengan balutan sweatter over size berwarna Pink pucat dan celana semi kulot berwarna putih tulang, sementara rambutnya di kuncir setengah dan sisanya di biarkan tergerai. Lucu dan terlihat sangat manis
"Udah siap?" tanya pria itu sambil melepas helm nya
Oza berdeham pelan seraya mengangguk malu-malu
"Ehm... ""Tunggu, gue mau izin sebentar sama kakak dan kakek-"
"Abang gak ada, dia kerja dan pulang malam. Kalau kakek udah pulang kerumah nya." Oza memotong perkataan Steven serta menahan pergerakan pria itu
Steven mengerjap
"Serius?""Iya, tapi Oza udah bilang kok kalau mau main sore ini. Abang izinin tapi gak boleh pulang sampai lewat jam delapan." tukas gadis itu memberi penjelasan
Steven mengangguk percaya sehingga tanpa banyak tanya lagi pria itu mengambil satu buah helm lain yang di bawa nya lantas memakai kan nya kepada Oza, gadis itu harusnya tidak terkejut lagi dengan tindakan Steven yang sangat manis itu. Steven pernah beberapa kali memakai kan nya helm, tapi tetap saja rasanya Oza masih melted.
Karena dibalik sikap dingin dan jutek nya pria itu ada sosok yang sangat perhatian. Beberapa helai rambutnya di rapihkan dan Oza di balik helm yang dikenakan nya hanya bisa terdiam dengan senyum tipis menatap wajah tampan Steven yang begitu fokus memasang helm untuk nya.
"Ayo... " Oza mengangguk lantas Steven menuntun nya untuk naik ke jok penumpang
Suara mesin motor berderu dan mereka pun pergi dengan kecepatan normal, Steven mengendarai roda duanya dengan santai tak ingin grasak-grusuk sebab mereka akan pergi berkencan bukan balapan. Pria itu ingin merekam semua momen sore ini dengan Oza di ingatan nya.
"Kita emang nya mau kemana kak?!" dengan nada suara agak sedikit kencang Oza bertanya dengan kaca helm terbuka
Steven melirik kaca spion nya
"Rahasia.""Mau ke toko buku ya?" tebak gadis itu, mengingat Steven si bocah juara kelas yang gemar belajar pasti mainan nya tak jauh dari toko buku. Seperti hari itu
"Rahasia."
"Hmm... Mau tanding basket ya?" lanjut gadis itu kembali menebak
"Rahasia." dengan nada datar Steven kembali menyahut.
"Ih terus mau kemana?!"
"Dibilangin ke tempat rahasia."
Oza berdecih lantas membuang muka merasa sebal atas kegigihan Steven yang tak mau memberitahu tujuannya, memang apa susahnya memberitahu nya. Toh ia pun takkan bercerita kepada siapapun termasuk dengan pengendara lain di belakang kendaraan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Steal My Girl
Teen FictionOza nama nya, gadis manis pemilik lesung pipi yang menarik perhatian Steven- kapten basket yang terkenal angkuh dan dingin ~~~~ Dua bulan menjadi siswa baru awalanya biasa saja, tak ada yang spesial bagi Oza. Ia tak cantik, dandanan nya sederhana t...