Oza tak sabar menunggu datang nya hari minggu ia bahkan sudah menentukan outfit apa yang akan ia kenakan nanti padahal Steven sendiri tidak memberitahu tempat yang akan di tuju, Oza sangat antusias. Berbeda ketika ia belum menyukai Steven, boro-boro antusias. Melihat kehadiran Steven saja ia rasanya selalu ingin melarikan diri.
Tapi sekarang jelas berbeda.
Ini masih hari Jumaat dan tinggal satu hari lagi yang harus Oza lewati, tapi tak apa karena ia masih bisa melihat sosok itu di Sekolahnya meski dari jarak jauh. Gadis itu membuka kotak bekal nya santai sebelum teman-teman nya heboh berseru menyebutkan nama seorang pria sambil mengintip lewat jendela kelas dan pintu yang mengarah langsung kearah lapangan.
"Iiihhh ada kak Steven!!!"
"Wah gila kece banget!"
"Lumayan cuci mata, makin semangat deh istirahat gini di suguhin yang seger-seger."
Pergerakan Oza terhenti begitu mendengar perkataan beberapa teman perempuan nya, ia tak salah dengar jika nama Steven di sebut-sebut tadi. Rasa penasaran nya menyeruak sampai tak sadar jika dirinya sudah berdiri dengan kepala menoleh menatap ke arah jendela dengan senyum tipis, berusaha ikut mengintip sosok tersebut yang tengah bermain Basket dengan kawan-kawan nya.
Akhir-akhir ini pria itu sangat jarang menunjukkan eksistensi nya di lapangan, kecuali saat jam Olahraga. Mungkin juga Steven sibuk mempersiapkan diri untuk ujian nanti. Maka dari itu kehadirannya bersama teman-teman nya yang di idolakan nyaris oleh seluruh sisiwi di Sekolahnya itu tentu mengundang perhatian
Putri dan Maria saling melempar pandangan melihat tingkah Oza, keduanya terkikik geli. Putri dengan otak jahil nya mencoba mengisengi Oza yang masih asik menatap ke arah luar lapangan, gadis itu menarik kotak bekal Oza lalu menyembunyikan nya di dalam laci meja. Sedangkan Maria menahan kekehan geli nya melihat kejadian itu, Oza pasti kelabakan mencari bekal nya nanti hahah...
Biar saja, suruh siapa bucin di depan kaum jomblo seperti Putri dan Maria. Wleee...
Steven dan teman-teman nya terlihat menyudahi permainan mereka dan satu persatu mulai membubarkan diri dari lapangan, beberapa sisiwi nampak berseru kecewa melihat pertunjukan menyenangkan itu harus berakhir. Begitu pun dengan Oza yang langsung berdecak kecil, ia berniat kembali duduk di kursi nya namun ketika pandangan nya tak sengaja melihat ke sisi lapangan. Dimana seorang siswi yang tak dikenal nya terlihat memberikan sebuah air mineral kepada Steven.
Entah kenapa Oza merasa kesal hingga tanpa sadar memukul meja dengan satu tangannya cukup keras sampai membuat beberapa orang menatap ke arahnya.
"Heh!" Putri memekik, terkejut dengan tindakan Oza tiba-tiba
"Kenapa?" Maria ikut bertanya penasaran
Oza mencebik kesal dan kembali menjatuhkan bokongnya di kursi, belum menyadari jika tempat makan nya hilang dari peradaban.
"Gapapa." sahut nya gadis itu asal, padahal jelas wajah cemberut nya menujukkan kekesalan
"Hilih, tadi senyum-senyum liatin Pangeran Freezer main Basket. Sekarang tiba-tiba berubah cemberut, masih aja bilang gipipi... " ledek Putri
Maria tergelak sementara Oza mendengus sambil mendelik mendengar itu, aduh pipinya tiba-tiba terasa memanas. Kenapa juga dia tidak bisa mengendalikan dirinya seperti biasa, ini seperti bukan dirinya. Pengaruh pria itu benar-benar seperti racun yang mengubahnya
Diam-diam Maria dan Putri saling melirik satu sama lain ketika Oza nampak kebingungan mencari-cari kotak bekal miliknya.
"Lha kok hilang?!" Oza bergumam sambil mencari-cari keberadaan kotak bekal nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Steal My Girl
Fiksi RemajaOza nama nya, gadis manis pemilik lesung pipi yang menarik perhatian Steven- kapten basket yang terkenal angkuh dan dingin ~~~~ Dua bulan menjadi siswa baru awalanya biasa saja, tak ada yang spesial bagi Oza. Ia tak cantik, dandanan nya sederhana t...