Gue ada bimbingan sampe sore, lo pulang naik Ojol aja yaOza menghela nafasnya lelah, ia sudah menunggu jemputan sekitar lima belas menit. Menelefon berkali-kali sang kakak namun tidak ada jawaban, dan setelah ia dibuat menunggu sampai Sekolah nya hampir sepi. Tiba-tiba Faldi tanpa merasa berdosa menyuruh nya pulang dengan Ojol
"Dasar abang kaga ada akhlak, kan kalau dia bilang dari awal gue gak bakal nunggu kaya anak hilang gini. Hhh!!!" Oza menggerutu pelan sambil menghentakkan kakinya kesal
Alhasil karena tidak ada angkutan umum lagi, dan teman-teman dekat nya sudah pulang. Oza pun memilih membuka aplikasi Ojek online dan segera memesan nya, ia sudah amat lelah begitu pun dengan perutnya yang lapar
Tak menunggu lama Ojol dengan plat nomor sesuai pesanannya pun tiba, Oza segera menghampiri pria paruh baya yang terlihat ramah itu
"Pake helm nya ya kak, takut ada polisi." tukas sang Ojol seraya menyerahkan satu buah helm kepada Oza
"Oke pak." ya sekaligus demi keselamatan, Oza pun memakainya tanpa ragu. Tak khawatir jika rambut nya akan kusut
"Sesuai titik kan kak?"
"Iya pak, selebihnya nanti saya yang arahkan"
"Oke kak, gas keun!" kelakar sang Ojol membuat Oza tersenyum nyaris terkekeh. Ia berpegangan dengan jaket sang pengemudi begitu kendaraan roda dua yang di tumpangi nya mulai melaju
Kali ini Oza tak berniat pulang ke rumah, ia malah singgah ke rumah sang Kakek yang jaraknya tak terlalu jauh dengan tempat tinggal nya. Sudah seminggu ia tak bertemu dengan kakeknya, membuat nya sedikit merindukan pria lansia itu
"Pak tunggu bentar ya, saya mau ambil ongkos nya dulu di dalam" ujar Oza begitu menyerahkan helm nya kepada sang Ojol
Uang Oza menipis, maka dari itu ia akan 'aji mumpung' selagi dirumah kakek nya. Oza akan meminta jatah hahaha...
"Kakek! Kakek!!!" Oza berteriak di depan toko semabako milik sang kakek seraya melepas sepatu nya
Tapi bukan sang kakek yang ia temui, melainkan mang Arul. Salah satu pegawai yang bekerja di toko sang kakek
"Eh neng Oza, aya naon atuh?" (Ada apa) tanya mang Arul seraya meletakkan koran di kursi dengan asal
"Kakek mana mang? Oza mau minta uang buat bayar Ojol" tanya Oza tak sabaran
"Abah lagi solat Ashar, emangnya neng butuh berapa duit? Biar pake uang mamang dulu nih. Kasian Ojol nya kalau harus nunggu"
Oza jadi tak enak hati mendengar saran mang Arul, tapi membiarkan Ojol nya menunggu sampai sang kakek selesai beribadah pun tidak mungkin
"Eheheh... Lima belas ribu, mang"
Mang Arul mengangguk dam segera mengeluarkan uang dari saku celananya dan menyerahkan kepada cucu Bos nya itu
"Makasih ya mang, nanti Oza langsung ganti" ujar Oza seraya mengagungkan jaro jempol nya
"Iya neng, santuy."
Beberapa menit kemudian, sambil menunggu kakek nya. Oza yang tak tahan melihat berbagai Es krim dan jajanan lainnya yang terjaja di warung milik sang kakek tanpa harus bersusah payah meminta izin terlebih dahulu langsung mengambil dan segera memakannya lahap
Satu buah Es krim rasa strawberi, tiga wafer, dan satu botol teh gadis itu garap. Kakinya berselonjor sambil menyandarkan tubuhnya di tumpukan beras, tak lupa Oza sesekali menawari anak buah kakek nya yang tengah hilir mudik bekerja. Tak banyak hanya tiga orang termasuk mang Arul
KAMU SEDANG MEMBACA
Steal My Girl
Novela JuvenilOza nama nya, gadis manis pemilik lesung pipi yang menarik perhatian Steven- kapten basket yang terkenal angkuh dan dingin ~~~~ Dua bulan menjadi siswa baru awalanya biasa saja, tak ada yang spesial bagi Oza. Ia tak cantik, dandanan nya sederhana t...