'Sebenarnya yang kau lakukan pada Jimin itu tidak benar'
'Dengarkan baik-baik,Jimin tidak kembali pulang padamu waktu itu karena Jimin lupa ingatan.ia tertabrak mobil dokter chanyeol dan dirawat oleh dokter chanyeol'
'Saat tertabrak,Jimin sudah mengandung dan itu adalah anak mu'
'Yoon,tolong pelankan mobil nya.kita bisa kecelakaan'
'tolong pelankan mobil nya,hiks.aku sangat takut yoon.'
'Brakk'
Mata sipit itu terbuka lebar dengan keringat dingin membasahi kening dan seluruh tubuhnya.nafasnya bahkan memburu hebat saat suara seorang yeoja berdengung di telinganya membuat mata yang terpejam selama satu bulan lebih itu terbuka secara tiba-tiba.
Bayangan itu bahkan terus berputar seperti kaset rusak di dalam otaknya.tidak lama beberapa suster dan seorang dokter masuk dan mencoba menenangkan yoongi yang masih mencoba mengais oksigen sebanyak mungkin.
Bibir tipisnya tidak pernah berhenti memanggil nama Jimin berulang kali.dokter terpaksa menyuntikkan obat penenang agar pasien tidak lebih brutal dari ini.
.
.
.'prang'
Tidak sengaja ia menjatuhkan gelas kaca di tangan nya.pemikiran nya tiba-tiba saja tertuju pada yoongi.lamunan nya buyar saat seorang anak remaja mengejutkan nya dengan sengaja memukul punggungnya dengan pemukul bisbol sehingga gelas kaca yang ia genggam terjatuh kelantai.
"Kau selalu melamun saat bekerja.ibuku bisa marah kalau aku memberitahukan pada ibuku gelas kaca antik kesayangan nya pecah karena ulah mu"
"Maaf,tolong jangan beritahu.aku akan menggantinya"seru Jimin sembari memungut pecahan gelas di bawahnya.
"Cih,menggantinya dengan apa?menjual tubuhmu?,bekerja menjadi babu di rumah ini saja tidak becus"remaja lelaki itu melenggang pergi tanpa merasa bersalah sedikitpun akan ucapan nya pada orang yang lebih tua darinya.
Remaja itu melenggang keluar menemui teman-temannya yang menunggu untuk bermain bisbol bersama.
Jimin menatap kepergian anak itu sendu.anak tuan nya di rumah besar ini.jimin menjadi pembantu di rumah itu untuk mencari makan.semenjak satu bulan lalu ia mencari pekerjaan namun banyak yang menolaknya dengan alasan Jimin sedang mengandung dan mereka tidak ingin ambil resiko.beruntung seorang wanita kaya mau menerimanya dengan memperkerjakan Jimin sebagai pembantu di rumah itu.
'tap'
Seseorang menyentuh bahu nya.tentu Jimin terkejut dan menatap orang di belakangnya.namja yang umurnya tidak beda jauh dari nya.anak sulung dari tuan nya.
"Mari ku bantu"namja itu bersiap memungut pecahan kaca di dekat Jimin,namun Jimin menolak bantuan tuan nya.
"Tidak perlu tuan,saya sendiri bisa membersihkan ini"Jimin membereskan kekacauan itu dengan cepat.
"Sudah kubilang jangan panggil tuan"namja itu berpura pura marah.
Jimin mengerjapkan matanya berkali kali.tidak akan sopan jika ia memanggil tuan muda itu dengan menyebutkan nama.
"Saya akan mengganti gelas ini dengan yang baru.tolong jangan beritahu nyonya"Jimin menunduk takut.takut tuan muda ini mengadu dan ia akan di hukum oleh nyonya nya seperti yang kemarin kemarin.
Tuan muda itu tersenyum tipis.sangat tipis sampai tidak terlihat oleh Jimin.
"Akan kuberitahu"
Sontak Jimin menatap tuan muda nya dengan memelas.pasrah akan hukuman yang akan datang jika ia ketahuan memecahkan gelas antik.
"Tidak akan,kau tenang saja."namja itu mengusak rambut Jimin lembut.
Kemudian namja itu menarik tangan Jimin menuju mobilnya dan membukakan pintu mobil untuk Jimin.
"Masuk,kita cari yang baru gelas antik itu,kebetulan aku tau dimana ibuku membeli gelas itu".
Jimin mengangguk senang.memang tuan muda nya yang satu ini sangat baik padanya.dari awal ia datang kerumah besar itu,hanya namja ini lah yang mempunyai hati untuk mau menerimanya di dalam rumah itu.tidak seperti remaja yang memukul punggung nya dengan tongkat bisbol beberapa waktu lalu,atau nyonya besar yang selalu menghukumnya karena kesalahan kecil sekalipun.
🐿️
"Makan yang banyak yoon"seokjin menyuapi yoongi yang masih termenung menatap jendela tepat disamping nya dengan tatapan kosong.
Rasanya ada yang kurang dihidupnya.rasa penyesalan yang besar menghantui nya.ia ingin Jimin.
Ia merindukan jimin.ia rindu harum Jimin.ia sangat ingin mendengar sekali lagi saat Jimin berteriak mengatakan bahwa jimin mencintai nya.
"Saat kau masih tidak sadarkan diri,Jimin sempat mengunjungimu"seokjin berucap santai.sontak yoongi langsung menatap seokjin terkejut.
"Lalu,dia dimana?"suaranya serak dan bergetar.
"Aku tidak tau,terakhir kali dia mengunjungimu satu bulan yang lalu.dan ia menitipkan ini padaku untuk diberikan padamu"seokjin mengeluarkan benda berbentuk kotak dari dalam tas yang ia bawa.
Itu adalah hadiah ulang tahun yoongi dari jimin.yoongi membuka kotak itu dan menemukan beberapa lembar foto beserta surat.
Foto dirinya dan jimin yang tengah tersenyum dengan memakai baju yang sama dan membawa senampan kue dengan lilin berbentuk 18.umur yoongi saat itu yang baru menginjak umur 18 tahun dan Jimin yang baru menginjak 14 tahun.
Yoongi membuka surat dari Jimin dengan tangan bergetar.
'selamat ulang tahun hyung.aku selalu berdoa untuk kesehatanmu.cepatlah sembuh Hyung.semua sangat mengkhawatirkan dirimu'
Yoongi merasa seperti pecundang sekarang.ia merasakan sesak di dadanya.yoongi mengeluarkan air matanya.
Seokjin yang menyaksikan itu semua merasa terharu.ia yakin yoongi sangat terpukul,namun itu semua akibat dari kelakuan nya sendiri.
"Hyung bantu aku mencari chim Chim ku"gumam yoongi serius.
Tentu seokjin tidak dapat menolak dan hanya mengangguk kecil.
Jangan lupa vote
Maaf kalau chapter ini membosankan
KAMU SEDANG MEMBACA
"DARK NIGHT"(END)
Teen FictionSesuatu yang hangat dan basah menempel diujung bibirnya,membersihkan sedikit noda darah disana,sesekali bibir tipis itu mengecup ujung bibir Jimin. "Jangan membantah ucapanku lagi ne,aku tidak suka kau terluka karena sikapmu sendiri" Warning🔞 boy x...