Seorang wanita paruh baya itu tersenyum sumringah.jabatan tangan itu terlepas.
"Terimakasih sudah mau bekerjasama dengan perusahaan kami"wanita itu menunduk hormat pada yoongi.
Yoongi hanya tersenyum,tersenyum paksa lebih tepat nya.tidak Sudi ia berikan senyum manis pada wanita yang sudah menyakiti Jimin nya.
"Nee,kita akan melakukan rapat dengan perusahaan besar yang lain nya"ucap yoongi sembari mengantar wanita itu keluar dari ruangan nya.
Wanita itu hanya mengangguk dan tersenyum senang.tidak tau saja jika yoongi menampilkan senyum devil andalan nya.
Setelah wanita itu pergi,yoongi segera menelpon seseorang.ia duduk di bangku kerja kesayangan nya.yoongi menyeruput kopi pahit yang sudah dingin dengan nikmat.
"Sudah dapat yang aku inginkan?"yoongi berujar santai.
Ia letakkan kaki tegas nya di atas meja kerjanya.
"Sudah tuan,semua nya sudah saya dapatkan"
Yoongi menyeringai.ia sudah dapatkan kartu as nya untuk melumpuhkan wanita licik yang sempat berbincang dengan nya beberapa waktu lalu di ruangan nya.
🐿️
Jimin tengah duduk sendirian di taman belakang rumah nyonya nya.ia sudah menyelesaikan pekerjaan nya.pandangan nya tertuju pada danau di depan matanya.ia mengelus perut nya yang sedikit besar di balik Hoodie kebesaran nya.
Ia teringat akan kejadian di saat ia bertemu yoongi beberapa waktu lalu,ia sangat merindukan yoongi.bahkan cinta nya tidak dapat ia hilangkan meskipun perkataan yoongi pernah mengoyak hatinya.
"Jimin"seseorang duduk di samping nya,membuyarkan lamunan jimin.
"Oh,tuan.bagaimana kencanmu?"Jimin tersenyum sangat manis.
"Berjalan lancar seperti biasanya.dia memberikan sebuah kalung pada ku,lihat"Suho memperlihatkan kalung perak yang terpasang indah.
"Wah,sangat indah"Jimin berbinar saat memperhatikan kalung itu.
Suho terkikik geli melihat reaksi jimin yang sangat menggemaskan di matanya.
"Pria tampan yang waktu itu,apa dia kekasihmu?"tanya Suho sembari memperhatikan Jimin.
Jimin menegang saat mendapati pertanyaan seperti itu dari Suho.ia tidak tau apa status nya dengan yoongi.mereka hanyalah kakak beradik yang melakukan kesalahan.
Ego mereka membiarkan takdir bermain dengan kejam.lihatlah sekarang,bahkan kesalahan itu tidak dapat di perbaiki lagi.
"Tidak tau"jawab Jimin lirih.ia mendadak tidak bersemangat.
"Bukan kah anak yang ada di kandungan mu itu.."Suho menghentikan ucapan nya saat ia melihat air mata turun dari pipi Jimin.
Suho memukul mulut nya berkali kali,ia merasa bersalah karena menanyakan hal itu pada Jimin.
"Mian jiminie,aku tidak bermaksud untuk menyinggung mu"Suho menghapus air mata Jimin.
"Tak apa,aku baik-baik saja"Jimin tersenyum.
"Bagaimana kalau jalan-jalan?"ajak Suho sembari menggenggam lengan lembut Jimin.
"Nee,ayo"Jimin kembali bersemangat,mood nya kembali baik saat Suho mengajak nya jalan-jalan.
.
.
.Jimin dan Suho membeli beberapa cemilan sehat.mereka makan dengan nikmat di sebuah taman.suasana di sore hari sangat lah bagus untuk sekedar duduk-duduk di bangku taman.

KAMU SEDANG MEMBACA
"DARK NIGHT"(END)
Teen FictionSesuatu yang hangat dan basah menempel diujung bibirnya,membersihkan sedikit noda darah disana,sesekali bibir tipis itu mengecup ujung bibir Jimin. "Jangan membantah ucapanku lagi ne,aku tidak suka kau terluka karena sikapmu sendiri" Warning🔞 boy x...