Yoongi menatap Jimin yang sudah tidak berdaya karena ulahnya.rambut berantakan karena yoongi tarik saat Jimin berusaha memberontak,keringat yang sudah seperti orang mandi,dan wajah pucat pasi seperti mayat hidup.
tunggu,wajah pucat,yoongi segera berhenti dan mulai menatap lekat wajah Jimin,suhu tubuh Jimin meningkat,bahkan telapak tangan Jimin terasa dingin di genggaman nya.ia menatap ke bagian selatan milik Jimin,yoongi terkejut saat mendapatkan banyak darah disana.
"Astaga,chim"yoongi menepuk lembut pipi pucat Jimin.kekhawatirannya meningkat saat dirasakan nya nafas Jimin mulai melemah,cepat cepat yoongi mengambil kan air hangat dan lap untuk membersihkan tubuh Jimin.
🐿️
Dokter datang tepat waktu,dan Jimin mendapatkan perawatan terbaik dari dokter pribadi keluarga min.
Dokter muda yang selalu setia pada keluarga min sejak lama.perawatannya telaten dan terbaik.Dokter dengan usia 27 tahun bernama seokjin."Yoongi,aku ingin bicara soal anak itu"seokjin keluar dari kamar diikuti oleh yoongi.
"Hm,katakan,apa dia baik-baik saja?"tanya yoongi dingin.namun tersirat kekhawatiran yang dapat terlihat dari matanya.
"Dia mendapat jahitan pada hole nya karena sobek,suhu tubuhnya meningkat,anak itu demam tinggi"jelas seokjin pada yoongi.
yoongi sangat terkejut akan keadaan Jimin yang terbilang cukup mengerikan.
"Apa kau melakukan itu semua hanya untuk melampiaskan semua nya pada Jimin?"seokjin menerka-nerka.
Yoongi hanya diam,ia tidak ingin membahas semua itu sekarang,yang ia khawatirkan adalah bagaimana keadaan Jimin sekarang.
"Dengar Yoon,anak itu sangat lemah,usianya bahkan terbilang sangat muda,kau bisa membunuhnya jika terus menerus melampiaskan semuanya pada anak itu.demamnya tidak hanya karena ulah mu,tapi juga kaki nya yang membiru karena terikat oleh rantai"seokjin memperhatikan Jimin dari balik pintu yang sedikit terbuka dengan iba.
"Lepaskan dia,dia tidak pantas kau lakukan seperti itu.dia hanyalah anak lemah yang tidak tau apa-apa"seokjin menatap mata yoongi meyakinkan.
"Tidak,dia hanya harus ada di sisiku,tidak boleh ada yang menyentuhnya"tatapan membunuh ia layangkan pada seokjin.
"Dia dongsaeng mu,seharusnya kau menjaganya bukan merusaknya!"seokjin menggeram menahan marah.jika saja Jimin adalah adiknya,dia tidak akan membiarkan Jimin terluka barang sedikitpun,walaupun hanya berstatus sebagi adik tiri.
"Dia bukan adikku,berhenti berbicara omong kosong"yoongi meninggalkan seokjin dan mendekati Jimin.
"Berikan saja obat jimin,Hyung boleh pergi"yoongi berbicara tanpa menatap wajah seokjin.
"Dasar keras kepala.kau akan menyesalinya suatu saat nanti"seokjin memberikan resep obat pada yoongi.
"Jangan menyakitinya,dan jangan melukainya lagi.aku rasa dia trauma padamu.jangan memaksanya lagi.dia bisa gila karena takut padamu."seokjin memperingati sebelum ia benar-benar pergi meninggalkan Jimin dan yoongi.
Yoongi duduk di tepian ranjang jimin.ia mengusap lembut kepala Jimin yang sedikit berantakan.
"Maaf,aku selalu tidak terkontrol chim"yoongi mencium punggung tangan jimin iba.yoongi menatap pergelangan kaki Jimin yang terbalut perban putih karena bekas rantai baja beberapa waktu lalu.
"Seharusnya kau tidak melawan chim,mungkin kau tidak akan seperti ini.kau tau sendiri kan kalau aku sangat benci penolakan"yoongi menatap Jimin dan tersenyum sangat tipis.seperti seorang psikopat kejam yang tergila gila oleh mangsanya.
🐿️
Ada pergerakan kecil dari Jimin.perlahan Jimin membuka mata kecilnya.ia menatap kesekitar ruangan,ia teringat kejadian yang menimpanya.perlahan bibir mungilnya mengeluarkan isakan kecil.bahkan tubuhnya bergetar karena takut."Hiks,eoma,aku ingin ikut eoma saja."
Jimin menangis sesenggukan.'tap tap tap'
Cepat-cepat Jimin menghapus air matanya kuat saat ia mendengar derap langkah seseorang.ia tau siapa yang datang.siapa lagi kalau bukan yoongi.jimin kembali menutup matanya.tidak ingin melihat ataupun berbicara pada yoongi.
"Buka matamu,aku tau kau sudah siuman.kau harus makan dan minum obatmu"
Cepat-cepat Jimin membuka matanya saat seseorang yang berbicara padanya bukanlah yoongi yang ingin ia hindari.
"Kau sudah lebih baik"seokjin tersenyum sangat manis,Jimin sempat terpanah akan ketampanan dokter muda yang satu ini.
"Siapa?"tanya Jimin serak.
"Seokjin,aku dokter yang merawatmu"seokjin membantu Jimin untuk duduk.
"Apa masih sakit?"tanya seokjin pada Jimin tanpa melunturkan senyumannya.jimin tau arah pembicaraan dan pertanyaan yang seokjin lontar kan. Jimin mengangguk kecil sebagai jawaban.ia tidak dapat menahan air matanya.sebisa mungkin ia sembunyika isakannya.
"Menangis saja,tidak perlu ditahan"seokjin memeluk Jimin untuk menenangkan remaja yang tertekan karena hyungnya.
Jimin menenggelamkan kepalanya di dada lebar seokjin.ia menangis,mengeluarkan semuanya yang tertahan.
"Dia brengsek,jahat,kejam.aku membencinya"isak Jimin menyumpah serapahi yoongi.seokjin mengusap lembut punggung Jimin untuk menenangkan.
Jimin berhenti menangis.ia menatap wajah seokjin lekat.
"Tolong bawa aku pergi,aku mau pergi Hyung"Jimin meremas lengan kemeja seokjin kuat.seokjin tau anak yang ada di depannya ini sangat tertekan.bayangkan saja,yoongi menyekapnya satu bulan tanpa boleh pergi keluar.
'jangan lupa votenya'
'update Sabtu minggu'
KAMU SEDANG MEMBACA
"DARK NIGHT"(END)
Teen FictionSesuatu yang hangat dan basah menempel diujung bibirnya,membersihkan sedikit noda darah disana,sesekali bibir tipis itu mengecup ujung bibir Jimin. "Jangan membantah ucapanku lagi ne,aku tidak suka kau terluka karena sikapmu sendiri" Warning🔞 boy x...