chapter 1

4.7K 227 1
                                    

Sesuatu yang sekiranya gelap dan dalam adalah malam,tidak ada yang tau bagaimana rasanya menderita setiap malam.itulah yang dirasakan oleh seorang namja mungil di dalam sebuah kamar.

Ia selalu merasakan apa itu kelam nya malam.terlalu kejam bahkan untuk anak 17 tahun seusianya.seharusnya ia masih merasakan bermain bebas bersama teman-teman nya,bukannya malah menjadi tahanan ruangan putih hyungnya sendiri.

'cklek'

Suara pintu terbuka menyadarkan nya dari lamunan,ia tidak tertarik sama sekali pada orang yang berusaha menarik perhatiannya dengan mendekati tubuh ringkihnya.

"Masih belum tidur Heum?"suara berat itu terdengar mengerikan ditelinga nya,ia bahkan tidak ingin menjawab atau bahkan melihat wajah namja yang mulai duduk di dekatnya.

"Ingin Hyung ambilkan makanan untukmu?,kau bahkan tidak menyentuh makananmu yang sudah ku letakkan di meja itu sejak pagi"tunjuk nya sembari menatap makanan yang masih utuh di meja kecil dekat ranjang.

"Atau ingin bermain lagi dengan ku Jimin?"kekeh nya sembari menyeringai iblis,dan menekankan kata jimin tepat ditelinga namja mungil yang mulai bergetar karena takut.

Jimin menggelengkan kepalanya kuat-kuat sehingga rambut hitam nya bergoyang kuat kekanan dan kekiri.ia tau apa makna 'main' yang hyungnya katakan tadi.

"Jimin tidak mau,itu sakit"lirihnya pelan nyaris tak terdengar.

"Kalau begitu kau harus memakan makanan yang sudah aku berikan padamu,jangan hanya kau biarkan dingin di atas meja"namja yang lebih tua 5 tahun darinya itu tersenyum lembut.

ia mengusap lembut kepala Jimin namun Jimin menepis tangan besar itu tanpa sengaja.

Namja itu menatap lekat tangan nya yang baru saja ditepis oleh Jimin,senyum manis tadi seketika lenyap termakan amarah,ia mengambil nampan berisi makanan diatas meja dan membawa nya kedekat Jimin.

"Sudah berani membantahku rupanya"ucapan dingin tadi adalah sesuatu pertanda buruk bagi Jimin.

kulit kepala Jimin serasa ingin terangkat dari tempatnya saat tangan besar itu menarik kuat rambut Jimin,bahkan namja itu tidak segan segan menyuapkan makanan yang hampir basi kedalam mulut kecil Jimin.

Jimin menggelengkan kepalan nya kuat,karena demi apapun perlakuan Hyung tirinya itu sangat menyakitkan.

'plakk'

Tamparan kuat mendarat di pipi chubby miliknya,bahkan darah sampai keluar dari sudut bibirnya.

"Hiks"Jimin mulai terisak, pipinya terasa panas dan perih,ia yakin pipinya pasti membekas karna memar.

Sesuatu yang hangat dan basah menempel diujung bibirnya,membersihkan sedikit noda darah disana,sesekali bibir tipis itu mengecup ujung bibir Jimin.

"Jangan membantah ucapanku lagi ne,aku tidak suka kau terluka karena sikapmu sendiri"namja itu berdiri hendak keluar.

"Selamat malam baby,Hyung mencintaimu"lalu namja itu berlalu pergi dan mengunci pintu kamar Jimin dari luar.

Jimin mengeluarkan air matanya yang ditahan nya sejak tadi.ia menatap lekat-lekat rantai panjang yang mengikat pergelangan kaki kirinya dengan ranjang.

Hyung nya yang dulu perhatian dan menyayanginya sudah berubah,Jimin tidak mengerti cinta apa yang dimiliki Hyung tirinya pada dirinya.ia hanya melihat aura iblis di dalam diri Hyung nya.

"Hiks,ini sangat sakit,kenapa Hyung selalu melakukan ini?"Jimin menyentuh pipi kanan nya yang memar dan mengusap kasar ujung bibir nya yang sempat dijilat dan dikecup oleh hyungnya.

Bahkan ia sangat jijik jika hyungnya sudah menyentuh tubuhnya.ia tidak dapat berbuat apa-apa jika hyungnya sudah melakukan apapun pada dirinya sesuka hati.

"H-hyung,aku rindu Hyung ku yang dulu,yoongi hyungku yang dulu"lirih Jimin sembari menenggelamkan wajahnya diantara kakinya yang ditekuk.

'Update Sabtu Minggu'🙂

'jangan lupa vote Nya'🤗

"DARK NIGHT"(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang