chapter 7

1.5K 117 1
                                    

Sinar matahari menerobos masuk melewati celah jendela,menyilaukan mata seorang namja yang masih terpejam.

Yoongi perlahan membuka matanya,rasanya pagi ini sangat dingin,ia meraba tempat tidur,mencari seseorang untuk dipeluknya.hanya tempat kosong dan seprai kusut disampingnya.

cepat-cepat ia bangkit untuk menemukan Jimin yang sudah tidak ada disampingnya entah kemana.yoongi memekik sakit menahan pening dikepalainya.rasanya seperti ditusuk jarum,nafasnya pun terasa panas dan berat.

Yoongi mempertahankan kemana arah jalan nya agar tidak jatuh,sesekali ia terhuyung karena pusing."chim dimana?!"teriak yoongi lemah,karena jujur saja tubuhnya sangat lemas saat ini.

"Brak"

Yoongi jatuh dan membentur meja nakas,ia sudah tidak kuat berdiri lagi,persetan dengan keningnya yang berdarah,ia harus menemukan kembali jimin.ia tidak ingin ditinggalkan Jimin untuk yang kedua kalinya.

Pintu rumah terbuka,seseorang berlari tergopoh gopoh menghampiri yoongi yang sudah diambang kesadarannya.

"Astaga yoongi Hyung"pekik Jimin mencoba membantu yoongi untuk duduk.jimin terkejut saat ada darah mengalir dari kening pucat yoongi.

Jimin membawa yoongi kembali kedalam kamarnya,bahkan ia meninggalkan belanjaan nya diruang tengah.

🐿️

Yoongi membuka mata sipitnya saat dirasakan nya ada sesuatu yang basah dikening nya,ia meraba keningnya dan menemukan kain basah disana.
siapa yang melakukan nya?,apa mungkin Jimin yang melakukannya?,pemikiran yoongi terjawab saat seseorang datang membawakan semangkuk bubur dan  beberapa obat ditangannya.

"Chim"yoongi berusaha bangkit,namun Jimin menahannya.
"Jangan bergerak Hyung,kau sedang sakit,kau demam tinggi karena semalaman kau memelukku,jadi kau tertular demam ku"Jimin mengaduk bubur dan menyuapkan sesendok bubur nasi kepada yoongi.yoongi menerima suapan Jimin,ia tersenyum lembut.

"Itu berarti aku berhasil menurunkan demam mu kan" ucap yoongi yang masih mengunyah bubur di mulutnya.

"Nee,tapi jadi Hyung yang terserang demam"gumam Jimin yang masih mengaduk bubur dimangkuknya.

Yoongi menyentuh lengan jimin untuk menghentikan suapan berikutnya.yoongi menggeleng tanda tak ingin melanjut kan makannya,rasanya sangat pahit di mulutnya.

"Sudah,aku kenyang"yoongi berusaha menjauhkan suapan yang akan diberikan padanya.

"Ini baru 3 suap Hyung"Jimin mengerucutkan bibirnya lucu,ia berpura pura merajuk untuk membujuk yoongi makan lebih banyak.

"Tidak chim,aku kenyang"yoongi menggeleng kuat sampai rambut hitamnya bergoyang ke kanan dan ke kiri lucu.

Jimin meletakkan mangkuk buburnya dimeja kecil dekat ranjang,kemudian ia memberikan obat dan air putih kepada yoongi.

Jimin menyingkirkan anak rambut di kening yoongi,kemudian menempelkan plaster tepat dikening yoongi yang terluka.

Wajah mereka teramat dekat,bahkan nafas panas yoongi seperti menyatu dengan nafas Jimin,Jimin menjauhkan wajah memerahnya,namun yoongi menahan tengkuk Jimin,secepat kilat yoongi mengecup bibir tebal jimin.jimin memberontak ingin melepaskan diri saat yoongi mulai melumat lembut bibirnya.

Yoongi melepaskan tautan bibirnya,ia menatap wajah Jimin yang terengah hebat mencari nafas karena ulahnya.yoongi tersenyum "morning kiss"ucap yoongi bangga.

Jimin cepat-cepat merapikan bekas makan yoongi dan meninggalkan yoongi di kamarnya sendirian.yoongi tau Jimin pasti sangat malu,bahkan ia keluar kamar tanpa menatap wajah yoongi.benar-benar menggemaskan.

🐿️

Jimin terduduk lemas di sofa ruang tengah saat kembali mengingat semua perlakuan yoongi padanya.sejujurnya ia senang mendapatkan morning kiss dari yoongi,bahkan jantungnya berdebar kuat saat yoongi berusaha dekat dengannya.

Namun pemikirannya ia tepis saat diingat nya kemarin pembicaraan dirinya dengan namjoon.

Flashback

"Kau belum tidur Jim?"namjoon mendekati Jimin dan duduk di kursi kecil dekat ranjang.jimin membuka matanya dan duduk menghadap namjoon.

"Aku tidak bisa tidur Hyung"

Namjoon menatap Jimin lekat,kemudian menghela nafas pelan.

"Kau memikirkan yoongi?"tebak namjoon yang membuat Jimin menegang.

"Apa kau mencintainya?"kali ini Jimin menatap namjoon terkejut,seakan Rahasia besarnya terbongkar secara tepat oleh namjoon.

"Dengar Jim,aku tau kau mencintainya,tapi kau harus menjauhinya"namjoon serius kali ini.

"Ke-kenapa?"Jimin meremas kedua baju nya gelisah,ia tidak tau mengapa namjoon menyuruhnya untuk menjauhi yoongi.

"Dia berbahaya,tidak ada ketulusan dalam dirinya"namjoon menghela nafas kasar kali ini sebelum ia melanjutkan ucapannya.

"Kau hanya dijadikan pelampiasan Jim,yoongi mencintai seorang pemuda,namun cintanya bertepuk sebelah tangan,jadi ia melampiaskan semua kecemburuan,kemarahan dan kekesalannya padamu"namjoon meremas bahu Jimin yang bergetar,sekelebat air mata tumpah dari mata Jimin.

"Maaf chim,aku mengatakan semuanya padamu,aku tidak ingin kau terluka lebih jauh,sebisa mungkin jangan jatuh cinta padanya"namjoon mengusap air mata Jimin dan tersenyum memberikan sedikit semangat untuk Jimin.

Jimin meremas dadanya yang terasa nyeri,jadi ia jatuh cinta pada orang yang salah.selama ini dia hanya di peralat.yoongi benar-benar brengsek!.

Jimin dan namjoon terkejut saat mendengar suara pelatuk dan teriakan seseorang.

Cepat-cepat Jimin berlari dengan namjoon yang menyusul dibelakang.

End flasback

Jimin menenggelamkan kepalanya dikedua lututnya,mengingat perkataan namjoon membuat dadanya semakin sesak.apa benar yoongi tidak pernah tulus padanya?,semua kejadian nya dengan yoongi berputar di kepalanya membuat Jimin sangat pusing.mencoba untuk menghilangkan perasaan nya pada yoongi tidak semudah yang dibayangkan.ia sudah terlalu jauh jatuh kedalam perasaannya sendiri.

"DARK NIGHT"(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang