Yoongi duduk di bangku taman tempat biasa ia menenangkan dirinya.ia menyesap kopi hitam yang mengepul di genggamannya.
Ia sudah mencari Jimin di seluruh tempat,namun ia tidak menemukan Jimin dimana pun.
Ia kembali mengingat perkataan nya pada Jimin beberapa waktu yang lalu.apakah perkataan nya sangat menyakiti hati jimin?.
sungguh,apakah jimin tidak mengerti perkataan nya.atau mungkin dia sendiri yang tidak mengerti dengan apa yang Jimin inginkan.
Ia mengacak Surai kelam nya kuat.bagaimana cara mengembalikan keadaan,ia ingin Jimin berada di sini bersamanya,tetap disampingnya,ia sangat menyesal dengan apa yang ia lakukan pada Jimin.
Tentang kecemburuan nya kepada Jungkook,ia bahkan menuduh Jimin tanpa bukti.bahkan tangan nya pernah menampar pipi Jimin sampai membengkak.seringkali ia juga memaksa Jimin menuntaskan hasrat nya.bahkan ia melakukan nya dengan kasar seperti mengikat tangan jimin dan menjambak rambut Jimin agar diam.
Tanpa sadar ia mengeluarkan air matanya.karena sungguh,ia seperti iblis untuk Jimin.
'tap'
Seseorang duduk disampingnya.seorang namja yang mengenakan jaket hitam dan kaos hitam yang senada.
"Kita telah membuat nya pergi Hyung"namja itu menghela nafas nya kasar.
"Kau yang telah membuat nya pergi kook"yoongi menyandarkan tubuhnya dan memejamkan mata kecilnya.
"Kau yang memulai nya Hyung,kau sangat egois"Jungkook ikut menyadarkan tubuhnya seperti yang dilakukan oleh yoongi.
"Jangan memulai kook,aku malas berdebat dengan mu"yoongi masih tetap memejamkan matanya.ia tidak bisa berpikir tenang saat ini.ia sangat mengkhawatirkan Jimin,sangat merindukan jimin.apakah Jimin sangat marah padanya sampai-sampai Jimin tidak kembali?.
"Aku sudah mencarinya kemana-mana Hyung,dia tidak ada.apa perlu kita laporkan pada polisi?"Jungkook menatap yoongi dengan serius.
"Jangan bodoh kook.aku tidak ingin berurusan dengan polisi.mereka merepotkan"jawab yoongi ketus.
"Lalu bagaimana?"Jungkook nampak frustasi.salahnya juga yang sudah berbuat mesum pada Jimin beberapa waktu lalu.pada awalnya ia hanya ingin menolong Jimin,namun malah berakhir pada hal yang tidak diinginkan.
Yoongi berdiri dari duduknya.ia membuang cup kopi yang telah habis kedalam tong sampah.
"Mau kemana Hyung?"Jungkook ikut berdiri.
"Mencari Jimin"yoongi pergi menuju mobil hitam nya.
"Sudah malam hyung.mau pergi kemana lagi?,kita sudah mencarinya kemana-mana tapi Jimin Hyung tidak ada"Jungkook menghentikan langkah yoongi yang hendak pergi mencari Jimin.
Namun yoongi tidak mendengarkan.ia tetap pergi meskipun Jungkook sempat menghentikannya.
Namun sampai jam 2 pagi ia masih tidak menemukan jimin.ia kembali kerumah dan mendudukkan tubuhnya disisi ranjang.ia memeluk kedua kakinya dan menenggelam kan kepalanya disana.
"Maaf kan aku chim,maafkan aku"yoongi bergumam lirih.ia merutuki perbuatan nya sendiri.
Yoongi bangkit dan merebahkan tubuhnya di kasur miliknya dan juga jimin.masih tercium sangat jelas bau tubuh Jimin,sangat menenangkan.
🐿️
Sinar matahari bersinar menerobos masuk kedalam jendela kamar milik namja yang masih bergelung dalam selimut.
Mata indah nya terbuka perlahan,membiasakan sinar matahari pagi yang masuk kedalam kamar yang sedikit berantakan itu.
Namja itu membelai wajah tampan seseorang yang masih terlelap disampingnya.wajah seseorang yang sangat ia cintai.
"Pagi sayang"namja yang terlelap itu tiba-tiba membuka matanya dan menyapa dengan lembut.
"Pagi Joon"
Namjoon mengecup bibir tebal seokjin lembut.ia juga mengecup keseluruhan wajah namjoon.dimulai dari kening,turun ke kedua mata,kedua pipi,kemudian diakhiri dengan sedikit lumatan dibibir.
Seokjin masih memejamkan matanya menikmati setiap detik kebersamaan nya dengan namjoon.
"Pagi anak Dady"namjoon menyibak selimut yang mereka kenakan dan mengecup lembut perut seokjin.
"Pagi dad"balas seokjin mengusap rambut namjoon lembut.
"Beberapa hari lagi kita akan menikah jin,aku jadi tidak sabar"namjoon duduk diikuti seokjin yang ikut duduk menyandarkan tubuhnya.
"Nee,tapi aku masih khawatir dengan Jimin.sekarang dia berada dimana?sampai sekarang yoongi belum memberikan kabar tentang jimin.aku khawatir pada Jimin Yoon"seokjin menghela nafas gusar.karena sejujurnya ia sangat mengkhawatirkan Jimin saat ini.
"Aku mengerti jin,aku akan mencoba ikut mencarinya"namjoon mencoba menenangkan seokjin.
Seokjin hanya mengangguk."Baiklah sekarang kau bersihkan tubuhmu dulu,aku akan memasakkan sesuatu"ucap seokjin sembari menyibak selimutnya ingin turun dari ranjang.namun pergerakan nya terhenti saat dirasakannya nyeri di area selatannya.Seokjin hanya meringis sakit.
Seakan mengerti namjoon turun dari ranjang dan menggendong seokjin.
"Turunkan aku Joon"seokjin menatap namjoon horor.
"Kita mandi bersama"namjoon menyeringai sembari berjalan kearah kamar mandi.
"Tidak mau,aku bisa sendiri"seokjin memberontak kecil ingin melepaskan diri.
"Tenang saja,aku tidak akan melakukan yang lebih selain mandi"namjoon menurunkan seokjin di bawah shower,ia menyalakan shower dan mandi bersama.
'jangan lupa vote'
'update Sabtu minggu'
KAMU SEDANG MEMBACA
"DARK NIGHT"(END)
Teen FictionSesuatu yang hangat dan basah menempel diujung bibirnya,membersihkan sedikit noda darah disana,sesekali bibir tipis itu mengecup ujung bibir Jimin. "Jangan membantah ucapanku lagi ne,aku tidak suka kau terluka karena sikapmu sendiri" Warning🔞 boy x...