Suara bel rumah terdengar nyaring memenuhi ruangan rumah,seperti tidak sabaran menunggu penghuni rumah untuk membukakan pintu masuk.Jimin rasanya enggan untuk bangun dari sofa tempat ia tertidur.
Jimin melangkah menuju pintu untuk mengetahui siapa yang datang pagi-pagi dingin seperti ini.
'cklek'
Jimin memutar kenop pintu dan membukakan pintu putih pucat dihadapannya.
"Hyung"seseorang menabraknya dengan pelukan erat,bahkan orang itu rasanya tidak rela bahkan hanya untuk memberikan sedikit nafas pada Jimin.
"Jungkook"Jimin melonggarkan pelukannya dan menatap wajah baby face Jungkook.
"Hyung,ayo pergi"Jungkook mengawasi semua tempat dengan khawatir,takut-takut seseorang datang melihatnya.bahkan pandangannya menatap kedalam rumah takut-takut.
"Cepat Hyung"Jungkook menarik tangan Jimin untuk dibawa pergi bersamanya.namun Jimin hanya diam.ia tidak berniat bergerak sedikit saja dari tempatnya.
"Kenapa Hyung diam saja?,ayo pergi sebelum dia datang menangkap mu lagi"Jungkook menatap Jimin khawatir,pasalnya pipi chubby Jimin menjadi semakin tirus,bahkan tubuh Jimin semakin kurus.
"Tidak kook,Hyung tetap disini"Jimin melepaskan genggaman tangan Jungkook lembut.
Jungkook menatap jimin tidak percaya,pasalnya Jungkook tau bahwa Jimin sangat tersiksa ditempat ini.jimin menceritakan perubahan yoongi padanya sebulan yang lalu pada jungkook.dan tidak lama Jimin menghilang,tentu saja yoongi pelakunya.
Jungkook sempat ingin menemui Jimin satu Minggu setelah Jimin menghilang,namun yang ia temui adalah yoongi yang hanya memakai celana jeans tidak memakai atasan,serta rambut berantakan,tentu Jungkook tidak bodoh untuk mengetahui apa yang terjadi.
"Kenapa Hyung?"Jungkook masih diam ditempat nya.ia butuh penjelasan sekarang.
"Aku tidak bisa kook"Jimin menatap Jungkook lembut.
"Wae?,apa karena pria brengsek itu?,aku hanya ingin Hyung seperti dulu,apa Hyung tidak ingin bebas?"Jungkook menangkup kedua pipi jimin.
Jungkook adalah sahabat Jimin sejak mereka masih kecil,tentu Jungkook tau semua penderitaan jimin,dan Jimin tidak bodoh untuk tidak mengetahui bahwa anak ini diam-diam memendam sebuah perasaan untuknya,dapat dilihat dari mata dan perilaku Jungkook tentunya.
"Tidak kook,Hyung tetap disini.dan tolong jangan datang lagi"Jimin mulai berkaca-kaca saat dilihat nya wajah kecewa dari Jungkook yang terlihat begitu jelas.
Perlahan Jungkook menurunkan lengan nya dari pipi jimin,ia menundukkan kepalanya dalam."Kenapa begitu?,apa Hyung mencintai pria brengsek itu?!,bahkan Hyung mengusirku hanya demi dia,Hyung sadar tidak perasaan ku?,aku tau Hyung mengetahuinya,itu menyakitkan Hyung"Jungkook mulai bergetar,ia mengeluarkan isakan nya,ia menangis.air mata pertama yang ia keluarkan untuk menangisi perasaannya.
'greb'
Jimin memeluk Jungkook erat,ia tidak ingin menyakiti Jungkook lebih banyak.namun ia juga tidak tau apa yang harus ia lakukan.
"Maaf kook,maafkan Hyung"jimin mengusap punggung Jungkook lembut.
Jungkook menenggelamkan kepalanya di perpotongan leher jimin.ia terisak Pelan,mencoba menghirup aroma Jimin yang sangat ia rindukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
"DARK NIGHT"(END)
Roman pour AdolescentsSesuatu yang hangat dan basah menempel diujung bibirnya,membersihkan sedikit noda darah disana,sesekali bibir tipis itu mengecup ujung bibir Jimin. "Jangan membantah ucapanku lagi ne,aku tidak suka kau terluka karena sikapmu sendiri" Warning🔞 boy x...